Chapter 21 | Tak Sejalan

12 6 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya🌟

Happy Reading🙂

🔹 🔹 🔹

Aku memilih menjalani apa yang aku inginkan saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku memilih menjalani apa yang aku inginkan saat ini. Padahal sejatinya apa yang aku inginkan selalu kusimpan dan kututup rapat dalam hati.

🔹 🔹 🔹

Motor Ducati yang dikendarai oleh Zou memasuki pekarangan rumahnya, suasananya sudah sepi, mungkin karena sudah tengah malam juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Motor Ducati yang dikendarai oleh Zou memasuki pekarangan rumahnya, suasananya sudah sepi, mungkin karena sudah tengah malam juga. Lampu rumahnya pun sudah padam, hanya lampu teras yang masih menyala. Zou memarkirkan motornya sembarangan.

Zou merogoh saku celananya untuk mengambil kunci cadangan. Semoga saja Ayahnya sudah tidur, mengingat waktupun sudah larut malam. Dia lelah, ingin segera istirahat. Dia tidak ingin berdebat dengan Ayahnya karena sejujur apapun Zou menjawabny, ia selalu saja salah dimata Ayahnya.

Awalnya Zou tidak ingin pulang, tetapi Mama Arshal tadi siang menyuruhnya untuk pulang. Kata Mama Arhsal, Tante bukan berniat ngusir kami Zou. Tapi, sesekali pulanglah, pasti Papamu juga merindukanmu.

Zou membuka pintu rumahnya dan menyalakan lampu. Dia sangat terkejut ketika melihat Papanya di sofa dan menatapnya dengan sangat marah.

"Baru inget masih punya rumah kamu?" sarkas ayahnya sambil menatap tajam kearah Zou, "Mau jadi apa jam segini baru pulang? Didiemin malah makin ngelunjak!" 

"Pa, udah ya, Zou capek mau istirahat."

"Menurut kamu Papa juga nggak cape?" bentaknya, membuat Zou mundur dari tempat semula. "Papa kerja seharian, untuk siapa? Papa lakuin semua ini untuk kamu, buat masa depan kamu, buat kebahagiaan kamu Zou!!"

Zou mengepalkan tangannya kuat, sampai urat ditangannya pun muncul. "Apa kebahagiaan yang Papa maksud itu Mama pergi?"

"Zou!!!" Andhra, Papanya membentak, marah. "Jangan sebut wanita itu didepan saya!"

DryenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang