Chapter 19 | Lebih Kenal

19 6 0
                                    

Hallo🐼

Yang baca Dryence
Dari daerah mana saja sih kalian

Happy Reading

🔹 🔹 🔹

Bisa jadi, saingan dalam hidup adalah sahabat lo sendiri.

🔹 🔹 🔹

"Tuhkan bener apa yang gue bilang. Lo sih pada gak percaya sama gue," celetuk Zanel.

Sebenarnya tadi dia memang berniat pulang kerumah tapi karena teman-temannya memaksa akhirnya dia menunda acara makan coklatnya.

"Nyesel gue ikut kesini cuman buat liat keuwuan orang lain," ujar Dave.

Zou membuka mata saat suara gaduh teman-temannya diikuti suara terbukanya pintu. Tapi, bukan sumber suara itu yang menarik perhatian Zou. Melainkan gadis cantik yang tampak nyenyak tidur di kursi dengan posisi bertumpu pada brangkar.

"Sialan" Bagaimana Zou bisa tertidur satu ruangan dengan gadis ini.

Merasa diperhatikan. Resta yang sedang tertidur pulas itu mengeluh sambil menggaruk lehernya. Usai itu dia duduk dan mengerjabkan matanya beberapa kali sampai pandangannya lebih jernih.

Zou memandangi Resta tanpa bicara. Ketika Resta sadar ditatap terus oleh Zou, Resta lantas mesem-mesem karena salah tingkah.

"Cantik banget lo, Res" Zou memuji dalam hati.

Zanel yang masih berada diluar ruangan itu segera masuk dan langsung berkacak pinggang. Zanel melihat dua orang anteng di brangkar saling pandang. Yang pasti posisi mereka sangat dekat layaknya orang pacaran.

Zanel menatap Zou serta Resta sambil melihat tangan didepan dada. "ANTENG YA LO BERDUA!!" Zanel berseru, mengagetkan Zou dan Resta.

Zou menengok cepat begitu juga Resta. Resta agaknya terkejut, menyadari keberadaan Zanel diruangan ini. Begitu dia mengalihkan pandang ke pintu. Dia juga melihat  Arshal dan Dave. Tetapi kedua pria itu masih berdiri diambang pintu. Ternyata, Resta tidak hanya berdua saja bersama Zou diruangan ini.

Zanel geleng-geleng sambil mengomel, "YA ALLAH MAS. JANGAN BERDUAAN DITEMPAT SEPI APALAGI SAMA CEWEK. INGAT MAS. KALO BERDUAAN YANG KETIGA ITU PASTI SETAN"

Tiba-tiba Arshal datang menutup mulut Zanel dengan tangannya. Kala itu Arshal tahu dirinya harus segera melakukan itu agar lelaki itu tidak banyak omong.

Mulut Zanel ditutup oleh tangan Arshal hingga dia kesulitan bicara "Kinipi milit gii li titip anjir"

"Lo ngomong apa sih?"Arshal pura-pura tidak mengerti.

Zanel meberontak. Kakinya ia tendang-tendangkan. Karena tidak sengaja kaki Zanel mengenai barang berharga milik Arshal.

"SAKIT ANJIR" Reflek Arshal melepaskan tangannya yang semula membungkam mulut Zanel.

Merasa berada disituasi yang tidak mengenakkan. Kemudian Resta bangkit dari duduknya dan berujar, "Maaf ya gue mau pulang dulu!"

Resta sudah mengambil tasnya yang ada dimeja dekat berngkar.

"Lo sih rame mulu. Ga betah kan tuh cewek." celetuk Arshal.

"GAK. GAK BISA. SEHARUSNYA GUE YANG NGOMONG KEK GITU KE LO" ujar Zanel dengan heboh. "Lo sih rame mulu. Ga betah kan tuh cewek." ujarnya lagi menirukan gaya bicara Arshal lalu tertawa.

DryenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang