Chapter 4| Senyum Segaris

71 14 1
                                    

Wajib kasih bintang sebelum membaca

***

Senyuman segaris tanpa kerutan didahi, apa sudah membuatmu bahagia?

***

Resta tidur menghadap keatap kamar. Ponsel digenggam tangannya menampilkan latar instagram milik seorang cowok. Siapa lagi kalau bukan cowok yang mengganggu pikiran Resta selama ini.

Akun milik cowok itu hanya memiliki dua postingan. Satu postingan dengan latar belakang padatnya kota pada malam hari, dengan posisi yang membelakangi kamera. Dan yang kedua yaitu postingan selfi dengan seorang gadis. Resta tak pernah menemui sosok gadis itu di Mahaprana. Lalu siapa dia, bahkan wajah gadis itu sangat asing untuk Resta.

Senyum segaris tanpa kerutan didahi terlihat bahagia. Apa gadis itu mempunyai peran sangat penting di hidup Zou.

Resta berguling kekanan dan kekiri mencari posisi ternyaman. Namun, sayangnya dengan melihat foto itu membuat hati Resta nyeri. Dia tidak bisa tenang.

"Huaaaa. Gimana usaha gue bisa berhasil. Kalau hati bang Zou aja udah ada yang ngambil" teriak Resta lalu bangkit dari acara tidurnya sambil membanting ponselnya asal.

"Panas. Panas. Panas" ujarnya sambil mengibas-ngibaskan kedua tangan didepan wajah. "BUKAN CUACA YANG PANAS. TAPI HATI GUE PANAS"

Tiba-tiba nama cowok terbesit dipikiran Resta. Hanya cowok itu yang dapat membantunya. Siapa lagi kalo bukan Zanel.

Dengan gerakan super cepat, Resta mengambil kunci Ducati hitam miliknya. Bergegas pada misi selanjutnya.

🔹🔹🔹

Tak perlu susah mengetuk pintu. Layaknya rumah sendiri, Resta nyelonong masuk ke kamar Zanel.

"Eh kutu kog lo main masuk kekamar gue?" marah Zanel sambil melempar guling kearah Resta tapi tidak sampai mengenai gadis itu.

"Gue bukan kutu ya bang"

Merasa kesal Resta menjambak rambut Zanel membuat si Empunya mengaduh kesakitan.

"Aduh. Aduh sakit Esteh" ujar Zanel "Tabiat nggak ada sopan-sopannya sama yang lebih tua"

"Lo bukan tua bang. Remaja" ujar Resta.

Diruangan itu ada tiga orang. Dave, Zanel dan Resta. Tapi, kehadiran Resta dikamar Zanel membuat keberadaan Dave blur dimata Resta.

Perang dingin tadi pagi masih berlanjut hingga malam ini. Terlihat sangat jelas dimata Resta masih menyimpan dendam buat Dave. Bagaimana Resta tidak marah, bekal nasi goreng Zou yang mengharuskan ia bangun pagi supaya bisa membuat nasi goreng dengan tangannya sendiri berakhir diperut Dave. Itu bukan keinginan Resta, menyebalkan.

"Lo masih marah sama gue?" ujar Dave pada Resta.

"Muka gue kelihatan baik sama lo?" ujar Resta tanpa mau menatap kearah Dave balik.

"Maafin gue napa dah soal tadi pagi" ujar Dave sambil memegang tangan Resta tapi langsung ditepis kasar oleh gadis itu.

Jangan tanya kalau Resta sudah marah dengan seseorang, bahkan seminggupun dia sanggup buat tidak bicara pada orang itu.

Resta masih dengan posisi membelakangi Dave, melirik wajahnyapun dia enggan.

"Lo mau apa aja deh gue turutin" ujar Dave. Watak Dave yang playboy dan terkesan main-main tapi kalo menyangkut soal Resta dia tidak akan bisa main-main.

DryenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang