JEMARI Rion dengan lihai menulis diatas kertas. Mengerjakan tugasnya sebagai pelajar. Jarum jam terus berdenting, waktu juga turut berjalan tanpa mengenal berhenti, seakan lelah tak akan menghampiri. Nona bulan dengan anggunnya menerangi malam diikuti kejora yang berkelip ria.
Ting!
Dentingan gawai Rion membuatnya mengalihkan fokus sementara. Jemari Rion beralih fungsi, mengambil gawainya.
Nala 🐥 : hey, lion!
Pesan Nala membuat kurva dalam raut Arion terangkat.
Nala 🐥
| hey, lion!
ada yang bisa dibantu
tuan putri? || tidak ada pengawal
kenapa bukan pangeran? |
| pengawal saja
| menjaga hatiku agar tidak hilangKekehan keluar dari kurva Arion. Gadisnya ada-ada saja, mana ditinggal lagi. Tanda online dibawah namanya hilang.
Yang gombal siapa, yang salting siapa.
anything for u, darl |
| hih, gembel
gak suka ngaca |
dih || kalau aku gapapa
curang |
| biarinnnnn
Arion menggelengkan kepalanya sambil tertawa kecil.
tidur, ya? |
sudah malam || oke!
jangan lupa berdoa |
biar nanti di mimpimu ada saya |Emoticon tertawa di dapat oleh Rion. Dirasa tugasnya sudah rampung semua, Rion memutuskan untuk tidur juga. Baru saja gawainya ia taruh di nakas, tapi berbunyi kembali.
| jangan lupa juga, semesta bahagia
punya kamu yang sangat berharga
| have a nice dream!Hatinya menghangat membacanya, sepertinya tidur Rion malam ini akan nyenyak. Malamnya indah, tanpa rasa gundah.
Jangan begadang ya gengggggg—!
KAMU SEDANG MEMBACA
iv. antalogi √
Short Storyft. m a r k, espoir series. ❝ yang dulu sepasang saling namun sekarang tak lagi beriring ❞ ©lenterasemu, 2020