4.

483 95 9
                                    


Tentang kematian Jinyoung dan Yoonbin membuat warga sekolah gempar. Ditambah soal kanibal itu, membuat mereka tidak tenang juga.

Sampai kepala sekolah mengumumkan lewat speaker, dan menyampaikan beberapa patah kata.


"Baiklah anak-anak. Tolong tenang, dia tidak akan bisa masuk kesekolah dan membahayakan kalian. Karena sekolah ini telah dijaga ketat oleh beberapa peralatan canggih yang bisa mendeteksi. Sekarang fokus ke pelajaran, karena minggu depan sudah mulai ujian kenaikan kelas"


Mungkin akan membuat beberapa siswa tenang akan hal itu. Berbeda dengan kelas 11-1, yang malah bermain seperti tidak menghiraukan pengumuman.

"Eh bego, masuk penjara!" seru Yangyang.

4 orang anak -Yangyang, Haechan, Junkyu dan Eric- sedang bermain monopoli dibelakang kelas.

"Salah sendiri, kenapa engga milih kartu biru" sahut Eric.

"Ah sialan!"

"Heh! Kalo main b aja dong, engga usah pake teriak. Lo mau jamkos kita abis gara-gara suara kalian yang ngundang guru sebelah?!" tegur Renjun.

"He.eh maaf dah"

"Diem-diem aja makanya"

Mereka berempat mau tak mau mengangguk agar Renjun segera pergi.

Sedangkan dimeja depan, masih membahas soal kanibal dan kejadian Jinyoung juga Yoonbin.

"Kanibal ciri-cirinya gimana emang?" tanya Chanhee.

"Dia engga ada ciri-ciri sih sebenarnya. Hanya seorang manusia yang suka makan manusia" jawab Soobin.

"Tapi, jika diantara kita-"

Bomin menggantungkan ucapannya yang sedikit berbisik, mereka hanya ber5.

"Kalo bener ada kenapa emangnya?" tanya Sunwoo tak kalah berbisik.

"Gue takut lah"

"Kanibal itu langsung makan jika ia ingin. Jadi kalian engga bakal tau jika mereka benar-benar ada diantara kita, bukan?"

Mereka terdiam karena penuturan Jungmo yang baru saja datang menghampiri.

"Kalo psikopat?" tanya Jisung.

"Itu hal sederhana jika ciri-cirinya ditanyakan. Coba search aja"

Kringg..

"Eh biasa aja dong" desis Sanha saat dirinya terpentok ujung meja.

"Ehehe maaf"

Jaemin menyengir bodoh saat dirinya tidak sengaja mengenai Sanha saat lewat. Dia ingin segera keluar kelas menuju kantin bersama Haechan dan yang lain.

"Eh lo dari mana Hwall?"

Hwall memberhentikan langkah saat Sanha bertanya, dia membalikkan badan dan mengusap ujung bibirnya.

"Kantin. Why?"

"E-engga"

Hwall mengangguk singkat. Dia berjalan menuju loker. Tapi gerak-geriknya membuat satu orang disana memperhatikan.





























Seluruh angkatan Senior High School, Seoul kini telah menyelesaikan seluruh mapel ujian kenaikan kelas.

Dan mulai bebas untuk melakukan apapun.

Tetapi kelas 11-1, atau Haechan dkk sedang berkumpul di lapangan basket.

"Semua barang udah siap emang? Udah gue share kemarin loh"

Campsite | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang