13.

305 78 10
                                    


"Udah selesai!" pekik Eric melempar asal sapu, dan sayangnya bisa tepat pada tempat alat kebersihan.

"Gue demen nih sama orang yang bisa diajak kerja sama. Cepet selesai deh" ucap Yangyang seraya melepas blazer yang sehari tadi masih melekat pada tubuh atletisnya.

"Gerbang pasti udah ditutup. Jam 6 lewat 10 menit" tutur Jisung menatap jam dinding tak jauh dihadapannya.

"Keluar yuk" ajak Eric.

"Nyusul keruangan mana?"

"Lab bahasa deh. Gue mau ambil hp yang dibawa Sunwoo"

"Oh yaudah"

Mulai membereskan barang-barang lalu hendak keluar ruangan. Tapi sebelum itu Yangyang, orang tak takut apapun mematikan lampu.

Mereka bertiga diambang pintu. Menoleh kearah kanan dan kiri koridor, cahaya remang-remang. Ruangan Auditorium tepat diseberang. Lampu menyala terang, namun mereka bertiga akan turun ke lantai 2.





























Hyunjin dan Junkyu keluar ruangan saat sudah merasa telah membersihkan seluruh ruangan laboratorium kimia.

"Cari Jungmo kemana?" tanya Junkyu mempercepat langkahnya karena langkah cepat Hyunjin.

"Kemana aja"

"Kok random sih. Jika pergi itu ada tuju-"

Bruk

"Aww.." ringis Junkyu mengusap dahinya saat dia menubruk tubuh belakang Hyunjin yang sengaja memberhentikan langkah dengan tiba-tiba.

"Lo banyak bicara"

"Ck" decak pelan Junkyu.

Hyunjin menajamkan pandangan kepenjuru lantai 2, koridor depannya maupun gedung seberang. Dia mendapati satu temannya didepan kamar mandi Utara.

"Ayo cepet" ucap Hyunjin menarik blazer Junkyu.

Mereka berdua berlari cepat menuju teman-temannya itu. Junkyu bahkan hampir tersandung karena pot bunga.

"Hyunjin! Junkyu!" panggil Jisung.

"Kalian bertiga ngapain disini? Emang udah selesai?" tanya Junkyu.

"Udah"

"Kenapa pada didepan kamar mandi? Ada sesuatu?" tanya Hyunjin.

"Mending kalian masuk liat. Gue mual" sahut Eric keluar dari dalam.

Junkyu dan Hyunjin sempat melempar pandangan. Seperkian detik langkah mereka masuk kedalam toilet.

"Bomin?!"

Mendapati darah menggenang serta Choi Bomin tergeletak dengan tubuh tak lagi sempurna. Sisa-sisa organ yang tercecer kemana-mana. Serta kaki dan tangan terpisah dari tubuhnya.

Yangyang, Sanha dan Sunwoo. Mereka mengelilingi tubuh Bomin yang menjijikkan jika dilihat. Namun mereka mungkin telah terbiasa karena itu ulah kanibal.

"Apa kanibal makan organ aja?" tanya Yangyang menatap keempat temannya.

"Engga. Liat perut Bomin juga engga utuh, cuma sampe batas dada" jawab Junkyu menunjuk yang dimaksud.

"Gue telepon Jeno sama yang lain suruh kesini"

"Buat apa?" tanya Junkyu.

"Kesinilah"





























Campsite | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang