15.

328 78 15
                                    


"Maksud lo, Jen?" tanya Soobin memutar badan.

Kedua tangan Jeno terkepal. Dia mendapat tatapan dari Sanha dan Soobin sekaligus. Mereka telah tau misinya.

"Itu engga penting. Yang penting tangkep mereka yang udah bunuh temen kita semua" balas Jeno menunjuk Hwall.

"Bukannya lo engga peduli sama nyawa semua temen lo? Dan lebih mentingin posisi lo, Jen?" sahut Junkyu.

"Jika iya, ini melanggar perjanjian Jen. Lo ingkar. Kita kerja sama buat nangkep kanibal buat keamanan negara" tegas Soobin.

"Lo apa-apaan sih?! Kenapa percaya sama psikopat sama kanibal itu?"

"Heh sudah!"

"Jadi kalian, kanibal?" tanya Sanha menunjuk Hwall dan Jungmo bergantian.

"Dan kalian berdua psikopat?"

Sunwoo dan Junkyu yang merasa tertunjuk sama Sanha hanya diam tak menanggapi.































"Amis" ucap Eric tiba-tiba menutup hidung.

"Darah amis lah"

"Apa tubuh Jisung enak?" tanya Jungmo menekuk kaki.

"Tidak terlalu"

"Tapi semua organ lo makan. Jadi pasti ini enak" sarkas Jungmo menyobek kasar kulit perut Jisung dengan tangannya sendiri.

"Sial" umpat Eric.

Jungmo mengambil ginjal kanan Jisung dan memakannya tiba-tiba. Sempat terdiam menatap Eric yang mengumpat.

"Kenapa? Ini enak"

Semua hening. Hanya suara Jungmo mengisi ruangan. Posisi tetap sama, Soobin, Jeno, Sunwoo dan Junkyu didepan kelas.

Sedangkan Yangyang, Eric berdiri disamping Hwall didepan loker. Sanha diam menatap Jungmo yang tengah asik memotong daging tubuh Jisung dengan silet tajam.

"Sial lo Jung! Gue mual"

"Oh ya, kalian pernah makan ini" beritahu Jungmo mengangkat potongan daging berlumuran darah ditangan.

"Daging yang dibawa Jisung waktu itu. Dan dipanggang, ternyata lebih enak dari pada makan mentah" sahut Junkyu.

"Tanpa disadari kalian juga kanibal. Makan daging tubuh Haechan"

"Apa?!"

Sunwoo menutup telinga saat mereka semua berteriak bersamaan. Diliat mereka malah memegang perut masing-masing.

"Tak usah dipikirkan. Yang terpenting pernah mencoba sekali dalam seumur hidup" ucap Hwall.

Tanpa mereka semua sadari, seseorang berdiri disebalik pintu kelas 12-3. Menyaksikan dan mendengar semua perbincangan sedari tadi.

Jangan lupakan sebilah pisau tajam di genggaman tangan kanan.

"Keknya engga ada yang perlu dibahas. Semua udah jelas bukan?" tanya Sunwoo.

"Haha gue rasa juga gi-"

Jleb

Brukk

Orang itu masuk tiba-tiba dan menusukkan pisau yang ia bawa ke tubuh belakang Junkyu. Setelahnya tubuh itu ambruk dan darah mulai bercucuran dari tusukan tersebut.

"Hyunjin?!"

"Junkyu!" seru Sunwoo.

Bugh! Bugh!

Campsite | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang