1; Jeno

3.1K 449 161
                                    

Temen temen, sebelum membaca, aku sebagai penulis butuh vote dan komen kalian, jujur aja semua penulis pasti mau tulisannya banyak yang vote dan komen kan, karena itu aku mau bilang dari awal supaya kalian tidak jadi Silent Reader. Setidaknya hargai penulis😉


happy reading!

...



Luna berlari sekuat tenaga saat baru saja turun dari motor abangnya, Mark. Tanpa bicara apapun, tentunya tidak pamit, baru saja saat Mark memberhentikan motornya didepan gerbang sekolah, Luna langsung meloncat turun. Untung saja Mark dengan kuat menahan motor, kalo tidak dia akan menahan malu pagi pagi tertiban motor sendiri. Kan kasian:(

Hanya saja kesialan memang menimpa Luna terutama pagi ini. Pagar sekolah baru saja ditutup 2 menit yang lalu. Dengan cepat Luna mengumpat dibalik tembok dan mencari dimana ponselnya berada. Ketemu, didalam saku celana di dalam rok nya. Tipikal Luna yang memang tomboy dan selalu menggunakan celana di dalam rok nya. Berbeda dengan cewe cewe popular di sekolahnya yang menggunakan rok seketat mungkin hingga celana dalamnya tercetak jelas.

Menekan tombol 1 dengan panjang hingga terhubung dengan orang diseberang.

"Buruan bantuin Luna pager samping" bisik luna pelan takut terlihat guru piket di meja depan sambil mengendap endap mengitari pagar hingga ke samping.

"Bener bener ya Lun! Tunggu situ 5 detik. Bikin susah aja lo" balas seorang disebrang sana dan langsung mematikan sambungan.

"Heh Lun! Mana sini tas lo dulu, lo nya gausah" kesal nya

"Jangan marah marah dong Jen, telat kan manusiawi, loncat pager juga manusiawi, apalagi Luna yg telat dan lompat pager sangat amat manusiawi kan" cibir Luna pada Jeno yang walupun marah marah tetap membantu cewe itu melompat pagar.

"Untung lo cowo, kalo cewe udah gua cium lo" ujar Jeno setelah berhasil membantu Luna melompat.

"Mulut lo tuh belom pernah dikasi cabe ya" kesal Luna karena Jeno selalu menganggap Luna seorang cowo.

"Jen, Luna bolos aja jam pertama, lo juga dong. Kita sarapan aja di kantin yuk" ajak Luna.

Selama pertemanan mereka sejak SD, Luna memang selalu menyebut dirinya Luna saat bersama Jeno. Entah kenapa tapi memang begitu sejak dulu. Tapi hanya saat bersama Jeno dan keluarganya. Tidak dengan yang lain.

"Lo aja sendiri sono. Gua ada presentasi" ujar Jeno langsung meninggalkan Luna dan masuk ke kelasnya karena tadi dia hanya ijin ke toilet saat pelajaran berlangsung.

"Sialan emang. Temen macam apa sih lo" ujan Luna teriak pelan karena takut ketahuan.

Disini lah Luna setelah menyembunyikan tas nya disamping kelasnya agar nanti saat jam pelajaran kedua, Luna hanya tinggal mengambil tasnya dari jendela.

Setelah memesan roti sandwich di kantin, Luna memasang earphonenya dan menikmati rotinya dengan alunan lagu NCT Dream - Boom.

Sambil menggoyang goyangkan kepalanya mengikuti alunan lagu, dari ekor matanya Luna melihat seorang siswa yang kelihatannya juga telat. Tapi mungkin Luna ga kenal karena Luma jarang melihatnya. Belum lagi penampilannya yang rapih tidak terlihat seperti siswa yang sering telat seperti dirinya. Dia terlihat seperti anak baik yang rajin belajar.

Dia terlihat duduk di pojok kantin sambil menenggelamkan kepalanya ke meja yang membuat Luna tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

Tidak memperdulikannya, keasikan mendengar lagu lagu NCT, ternyata bel berganti pelajaran sudah berbunyi. Luna segera bangkit dari kantin hendak ke kelas. Mengedarkan pandangan sekitar sebentar namun orang yang tadi duduk dipojokan sudah hilang entah kemana. Padahal tadi kelihatannya dia tidur dan Luna hendak membangunkannya. Sekalian ingin berkenalan karena sifat Luna yang memang friendly dan mudah berteman dengan siapapun. Mengangkat bahu tidak peduli, Luna berjalan menyusuri koridor hingga ke kelas.

"Sarapan apa lo tadi?" tanya Jeno saat Luna sudah sampai di bangkunya, disamping Jeno.

"Sandwich" jawab Luna.

"Ih lun jadi laper Lunnnnnn" rengek Jeno sambil mendorong dorong bahu Luna pelan.

"Lagian tadi Luna diajakin gamau, laper kan lo. Mampus sukurin tuh" ejek Luna

"Gitu lo ya, oke gua makan sendiri" ujar Jeno hendak pergi ke kantin namun tangannya ditahan tahan Luna.

"Mau kemana jen! Belom istirahat juga. Duduk gak lo! Nanti aja makannya jam istirahat kenapa sih, ga sabar banget tuh perut" ucap Luna

Jeno hanya manyun sedikit karena kesal.

Belum sampai teman teman cewe sekelasnya melihat Jeno sejak tadi sambil senyum senyum dan langsung di pelototin oleh Luna.

"Ngeliatin apaan hayo!" ujar Luna

"Jangan manyun manyun sok imut deh Jen! Liat tuh cewe cewe pada kaya orang gila" ucap Luna sambil menepuk bahu Jeno lumayan.

"Sakit woi, biarin aja napa namanya orang ganteng" ucap Jeno bangga.

"Idih mau muntah" balas Luna.

"Nih tutupin pake buku kalo mau manyun manyun sok imut biar gada yang liat. Gausah sok ganteng" ucap Luna sambil mengambil buku dan menutup muka Jeno pakai buku.

"FREECLASS GUYS SAMPE JAM ISTIRAHAT" ujar ketua kelas di depan yang membuat Jeno langsung berdiri.

"Akhirnya!!! Ayo kita MAKAN" Jeno menarik tangan Luna sampai Luna kaget nyaris jatoh.

"Sakit jir. Woi. Gila perut lebih utama daripada tangan temen lo ini. Woi Jen" ucap Luna memprotes.

Bisa dibilang Jeno dan Luna sudah seperti couple di angkatannya karena terlalu sering menempel satu sama lain.

.

.

.


Jeno in highschool uniform
anggap aja Jeno pake seragam pokoknya mau gimana pun seragam nya tetep tampan💚

Jeno in highschool uniformanggap aja Jeno pake seragam pokoknya mau gimana pun seragam nya tetep tampan💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr pic from pinterest

your vote and comment would be meaningful for me
↓↓↓

Phobia ; Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang