21; Prom.

1.9K 272 299
                                    

HAPPY 2K READER🎉.................. semoga bisa ada happy 3k, 5k, atau bahkan 10k ya hehe, ga ngarep si

SESUAI JANJI AKU UPDATE ENDING PART. INI AKAN JADI PART YANG PANJANGGGGGG KY ANU, 

kaki jisung maksudnya.

happy reading!


...



Tak terasa mobil Renjun sudah sampai di tujuan mereka. Karena terbawa suasana akan masa lalu yang diceritakan Renjun tadi, sehingga tujuan utamanya untuk menungkapkan rasanya pada Luna harus tertahan. Mungkin Renjun akan mengutarakannya nanti saat mereka hanya berdua.

Renjun dan Luna berjalan beriringan mamasuki ballroom hotel yang sudah di dekorasi sedemikian rupa untuk acara prom itu. Baru masuk, Renjun dan Luna sudah di hadiahi tatapan tajam Jeno yang segera menghampiri mereka.

"Kok sama Renjun Lun?" tanya Jeno menahan kesal.

"Katanya sama bang Mark? Bohongin gua?" kesal Jeno.

"Aduh Jen, Luna kan ga 'iya' in pertanyaan lo pas lo nanya dianter Mark atau ga" balas Luna yang terus berjalan bersama Renjun disampingnya.

Namun Jeno mengikuti Luna juga, sehingga posisi mereka sekarang seperti Luna sedang dikawal 2 pangeran tampan.

Mata Jeno turun ke kaki Luna yang menggunakan sepasang heels yang diberikan Jeno. Senyum Jeno terangkat. "Pas kan sepatunya Lun?" tanya Jeno tersenyum. Kesalnya seakan akan hilang hanya karena itu.

"Iyalah, lo kan emang hapal ukuran kaki Luna, Jen" balas Luna.

Renjun yang disampingnya menengok ke arah Jeno tak suka. Dirinya menyadari bahwa sepatu yang dikenakan Luna adalah dari Jeno. Padahal Renjun kira dia sudah menang beberapa langkah dari Jeno, tapi ternyata sejajar. Seperti posisi mereka sekarang, sejajar.

Luna, Renjun dan Jeno menemui Haechan dan Jaemin yang sudah berdiri di pojokan dekat meja yang berisi kue kue dan minuman.

"WAHHHH, BISA JADI CEWE JUGA LO" ujar Haechan setengah teriak karena musik disana dipasang lumayan keras. Padahal Haechan memang tidak menyangka Luna bisa secantik itu bila berdandan menjadi perempuan.

"Diem gak tuh mulut" maki Luna.

"Kita duduk aja yuk, disana ada yang kosong" ajak Jaemin agar mereka segera berpindah tempat.

Dalam Ballroom ini sudah dipasang panggung untuk beberapa penampilan dari kakak kelas mereka yang ingin mempersembahkan lagu. Lalu sisanya hanya dance floor yang sudah dipenuhi anak kelas 12 sambil berdansa dan lainnya. Dan beberapa meja di sisi dance floor untuk makanan dan minuman. Dan mereka duduk di salah satu meja itu.

"Widih, cakep juga lu Lun" puji kak Doyoung yang menghampiri mereka di mejanya.

"Eh kak, makasih" balas Luna.

"Nikmatin aja ya acaranya, ramein aja, tuh makan apa aja bisa, mau joget joget juga boleh disana, gausah malu" ujar Kak Doyoung mengarahkan.

"Yoi kak sans" balas Jeno.

"Gua tinggal dulu, banyak yang harus diurus" ujar Doyoung meninggalkan mereka.

Haechan sedari tadi sudah berbaur dengan kakak kelas di dance floor agar bisa mendapat gebetan baru katanya, sementara Jaemin sedang ke toilet. Tinggallah Luna, Renjun dan Jeno disana.

 Tinggallah Luna, Renjun dan Jeno disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Phobia ; Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang