14; Jeno kesal

1.2K 280 87
                                    

Hari ini Luna merasa senang bukan main. Karena sepertinya Renjun mulai mau bicara banyak pada nya. Berbeda dari hari hari kemarin yang hanya bicara satu atau dua kata. Apalagi Luna bahkan sudah mampir ke Apart Renjun. Mengingat apa yang terjadi hari ini Luna tersenyum sendiri sambil memeluk gulingnya bersiap untuk tidur.

Namun kemudian Luna terduduk dari tidurannya.

"Tapi kenapa gua gak liat bokap nya sama sekali ya?" tanya Luna bicara sendiri.

"Harusnya Pak Kepsek udah pulang sore tadi" pikir Luna.

"Nyokap nya juga? gak keliatan sama sekali"

"Apa nyokap nya lagi pergi?"

"Atau jangan jangan si njun tinggal sendiri?" tebak Luna

"AH ANJIR GAMUNGKIN LAH GILA, MASUK KANDANG MACAN DONG GUA TADI HUAAA" kini Luna ngeri akan pikirannya sendiri.

"Posthink Lun postink! pasti nyokapnya lagi pergi" ujar Luna menguatkan kata katanya.

"Atau lagi ngedate sama pak kepsek, iya kan bisa aja" ujar Luna meng ide.

"Ah gausah dipikirin Lun, mending tidur" ujar Luna kembali merentangkan badannya pada kasur.

...

Saat ini kelas Renjun sedang pelajaran olahraga yang membuat mereka harus pemanasan dahulu di lapangan. Kebetulan kelas Luna sedang tidak ada guru sehingga kini Luna sedang berdiri di pinggiran lapangan dan bersandar pada dinding sambil memperhatikan kelas yang sedang pemanasan itu.

Matanya mencari dimana keberadaan Renjun. Renjun terlihat sedang malas melakukan pemanasan di barisan paling belakang. Dia hanya menunduk sambil mengibaskan tangannya sedikit karena panas.

Luna tersenyum melihatnya. Lalu matanya menangkap Jaemin di barisan depan yang sedang pemanasan dengan giat. Luna bingung kenapa Jaemin tidak bersama Renjun saat di sekolah padahal mereka teman. Mungkin Jaemin menjaga image nya di sekolah, pikir Luna.

Setelah itu Luna tidak dapat melihat Renjun di tempatnya tadi. Entah kemana perginya Renjun padahal pemanasan belum selesai.

"Ngeliatin apaan sih serius amat?" tanya Jeno yang tiba tiba berada di samping Luna.

"Ngagetin aja sih" balas Luna.

"Liatin Jaemin?" tanya Jeno.

Luna masih sibuk mencari keberadaan Renjun di setiap barisan. Kemana perginya Renjun?

"Atau Haechan?" tanya Jeno lagi.

Haechan terlihat berada di barisan perempuan di belakang sambil tertawa tawa seperti sedang nge gosip disana.

"Haechan sejak kapan dah jadi cewe?" tanya Jeno sambil tertawa melihat haechan.

Lalu Jeno melihat Luna yang matanya masih sibuk berkeliaran.

"Lun! dengerin gua gak sih?" tanya Jeno.

"Apasih Jen, tar dulu" ujar Luna.

"Nyariin siapa sih?" tanya Jeno lagi.

"Itu Jaemin di depan gitu kok, Haechan di belakang sono noh lagi nge gosip lo ga liat?" tanya Jeno.

"Bukan mereka ih" balas Luna.

"Lah terus?" tanya Jeno.

"Jen Luna kesana bentar ya, nanti balik lagi, bilangin kalo ada guru" ujar Luna yang langsung pergi ke arah kantin yang letaknya di belakang lapangan.

Phobia ; Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang