Satu-Terlalu banyak membatin

116 16 31
                                    

Derina Ambara atau kerap disapa Derin,seorang siswi baru yang masuk lingkungan sekolahnya dengan santai meski ia tahu bahwa hari ini terlambat yang mana ia mungkin akan dihukum atau merasa malu jika masuk di aula dengan tatapan yang sulit diartikan dari orang-orang yang belum ia kenal.

Hari ini hari kedua kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah.Hari kedua di sekolah baru di tingkat baru dengan teman teman baru yang masih kaku dan jarang berbicara.

Hanya diam seperti patung jika ditanya juga diam dengan senyum-senyum tanpa ada keinginan untuk menjawab.

"Dek..diisi dulu absensinya"ujar seorang siswi yang menjabat sebagai bagian dari anggota osis.

"Lewat pintu belakang aja..iyah.."tambah seorang siswa laki-laki lainnya.

Setelah menandatangani absensi,Derina berjalan menuju pintu belakang tapi ia sempat berhenti karena ia tak tahu pintu yang dimaksud.

"Duhh..yang mana nih pitu satu ruangan pintunya tiga!anjir banget..."gerutu Derin saat pintu yang ia akan buka terkunci.

"Yang paling ujung.."ujar kak Wana sambil menunjuk pintu diujung.Kak Wana ini yang menjabat sebagai ketua osis.

Derin melangkah dengan segenap batin yang meruntuki keterlambatannya sendiri.

Ia duduk di tempat kemarin dan mencoba tidak membuat suara gaduh,dan tidak membuat yang lain menoleh padanya.Mendengarkan pengarahan dan penjelasan guru baru dengan tenang meski pengelihatannya pada proyektor di depan terhalang oleh kepala siswa didepannya.

"Gue suruh liat pala lo apa?"batin Derin sambil mengepalkan tangannya seolah akan meninju kepala di depannya ini.

"Ampun..Rez...lo ngeselin tau gak...gue liat sono kepala lo kesono,gue liat sini kepala lo kesini!!"tambah Derin dengan terus membatin dan pada akhirnya pandangan mata Derin tertuju pada pusaran rambut dikepala Reza sudah malas untuk menatap lain arah karena pasti terhalang kepala Reza

Reza ini adalah teman SMP Derin dan mereka bertemu lagi di SMA,beruntunglah Derin masih punya teman yang bisa diajak bicara.

Setalah guru kurikulum menjelaskan semuanya dan mengakhiri penjelasannya kini berganti materi tentang segenap anggota osis dan kepramukaan.

Guru di depan terus berbicara sedangkan Derin memperhatikan dan sesekali menatap malas pandangannya tertuju pada kepala di depannya gemas sekali ingin meninjunya sekarang juga.

"Anak-anak...kok kalian gak semangat..."ujar Guru didepan dengan menggunakan mic karena MPLS ini dilaksanakan di dalam ruangan.

"Kita nyanyi bareng aja bu.."ajak kakak OSIS di depan.

"Oke...semua berdiri sekarang.."ucap Bu guru yang bernama Bu Ima sebagai guru BK.

Semua telah berdiri di samping kiri meja masing-masing sambil sedikit merenggangkan otot-otot yang dari tadi hanya untuk duduk saja.

Kemudian mereka semua bernyanyi dengan semangat.Mungkin hanya kakak  OSIS saja,pesertanya malu-malu hanya melirihkan nyanyiannya.

"Haduhh..lama bener nih..ngomong terus.."batin Derin.

"Bu belum semangat ini.."sahut kak Wana.

"Gimana kalo kita perkenalan dulu dari kamu dulu.."tambahnya.

Semua duduk kembali hanya yang memperkenalkan diri saja yang berdiri.

"Hahaha..Ara..."batin Derin ketika satu siswi telah memperkenalkan diri dengan terbata-bata.

Begitu juga selanjutnya Derin terus membatin terkekeh mendengar cara memperkenalkan diri yang grogi.

"Perkenalkan nama saya Reza Novanardian dari SMP Pancasila rumah saya di Jalan Pattimura,Sumber panjang"ujar Reza dengan nada memperkenalkan diri yang begitu cepat serasa dikejar anjing tetangga membuat Derin di belakangnya terkekeh.

Ada juga yang memperkenalkan dirinya dengan nada bicara super lirih membuat dirinya berkenalan tiga kali mengulangnya.

Kini giliran Derin untuk memperkenalkan diri.Ia menerima mic-nya dengan tenang seolah telah kenal lama dengan mic itu hahaha.. bangkit dari duduknya.

"Perkenalkan nama saya Derina Ambara dari SMP Pancasila rumah saya di jalan Cut Nyak Dien,Wunoro"

"Loh..sama kayak kak ini..di Wunoro juga.."ujar Kak Wana sambil menunjuk siswa atau rekan osis disampingnya.

"Iya semalem ketemu.."ujar Derin dengan enteng.

"Ciee...hmn..hmm...."Seluruh ruangan menyoraki ucapan itu."bangsat pada...anj..salah presepsi tololl..."batin Derin kesal.

"Habis ketemuan eh semalem...ciee.."ujar kak Wana pada teman di sampingnya yang terlihat malu-malu,sementara Derin menatap malas dengan hati yang kesal dan duduk kembali.

Setelah duduk ia melihat kedepan orang yang jadi lawannya yang disangka ketemuan apalah itu.. malah berdiri di balik proyektor.

Memang benar semalam Derin tak sengaja bertemu.

Flashback on

Derin tengah berjalan pulang setelah membeli makanan di warung sekitar pukul 19.30.Ia melewati sebuah warung kopi dan tempat nongkrong.Derin juga sering duduk-duduk di pinggir jalan sambil menyambung wifi sekedar mencuci mata melihat lalu lalang kendaraan.

Sebelum melewati tongkrongan itu dari jauh ia sudah melihat Akbar bakal calon kakak kelasnya di sekolah SMA.Laki-laki itu lebih tepatnya mantan kakak kelas SMP dulu.

Derin melewatinya saja bersamaan anak laki laki lainnya keluar dari tongkrongan itu dan menyapa Akbar yang ada diluar.

"Woy..gimana kabar lo.."hanya itu saja yang Derin dengar saat akan berbelok masuk gangnya Derin berhenti dan melihat siapa tadi.

"Lah...itukan yang tadi di sekolah..ngapain di wilayah gue.."ujar Derin.

"kayak jagoan aja Derina" hahaha...

Flashback off

Ketua OSIS dan anggotanya masih di depan menjelaskan panjang lebar dan mengajak melakukan permainan agar santai.

Semua peserta MPLS disuruh berdiri.

"Ayo..kita main gajah semut...kalo kakak bilang Gajah jawabnya kecil sama tangannya disatukan membentuk lingkaran kecil...kalo semut bilangnya kecil tangannya memperagakan lingkaran besar oke.."

"Kakak-kakak yang lain silakan di samping adek-adeknya.."

"Hadeh...apaan..ini..."batin Derin ia mager banget.

"Hadohh..kenapa nih orang sih..."batin Derin ketika melihat kakak kelas yang di soraki bersamanya tadi berjalan dan berdiri di sampingnya.

"Bangsat emang"batin Derin malas.

Permainan berjalan dengan seru untuk Derin berjalan dengan malas.Kini giliran osis untuk memperkenalkan diri.

Yang pertama kak Wana,Derin masih mendengarakannya kedua dan ketiga hanya dianggap suara lewat saja dan kini giliran kakak osis yang di soraki dengannya tadi.

"Hmm..bakal gue inget nama lo awas aja lo!!gue cabik-cabik nanti...greget banget!"

"Nama kakak...Abraham Dananta biasa dipanggil Abrar saya sebagai sekertaris satu.."

"Elahh,Abrar...hahahaha.."batin Derin dengan terkekeh.

Untuk perkenalan yang lain hanya dianggap angin lalu lagi oleh Derin.

Disela-sela ketua OSIS yakni kak Wana berbicara dan Derin memperhatikan serta melihat ke depan matanya kerap tak sengaja bertatapan dengan Abrar tadi.

"Paan coba..gue liat kak Wana ngapain situ liat sini.."batin Derin dan beralih membuang muka menatap ke lain arah.

----------------------

Gimana??vote comment share ketemen"yah...

Lanjut gak??

"Mereka semua hidup dalam imajinasi beralurkan realita yang tak sesuai ekspetasi"

Salam kenal

Enjoy..

Mlg,18 Juli 2020

Kakak Kelas Kaga Jelas!! [DERINABRAR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang