"Ck...ck...ck...ck...ck.."suara decakan nada santai yang didengar Abrar kian mendekat kearahnya saat ia melewati koridor ia rasa pernah dengar dan familiar.
Setelah itu ternyata ia harus berpapasan dengan adik kelasnya si Derina tapi ia fokus dengan ponselnya sambil mendengarkan lagu lewat earphone kecil ditelinganya.
Derina hanya melewatinya seakan tidak ada orang lain disana Abrar menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang sambil menyimpan tanganya disaku celana.
"Aneh"ucap Abrar singkat dan melanjutkan langkah ke kelasnya.
Pelajaran sudah masuk di jam pertama dan begitu seterusnya sampai kini sudah waktunya istirahat.Derin kekantin dengan Ulfifah teman dekatnya selain Seorang Akbar si sialan yang hari ini belum nongol.
"Pip..ngapain sih kekantin..gue mau merenung aja dikelas.."ujar Derin malas akan ke kantin entah kenapa rasanya kurang giman gitu.
"Jan merenung dong lo ngerenungin bang lee min jadi suami lo?"celetuk Ulfifah atau biasa dipanggil Ufi.
"Kalo gue mas jimin aja.."
"Eh..jan pada bicara mulu sana pesen.."ujar Dino teman yang lain.
"Der.. gue sakit lo aja yah..ambilin air putih gue lagi gak boleh minum yang berwarna hari ini...."ujar Ufi menohon.
"Hemm iya"
Derin Menuju ke tempat Bu Ina saat disana ia menjumpai Abrar dan dua temannya dan yang terakhir ada Tian juga.
"Bu..Air putih biasa yah..."
Setelah selesai Derin ingin segera kembali tapi saat ia berbalik kakinya yang baru saja sembuh itu tersandung kaki Tian karena Tian sengaja buktinya ia menyeringai.
"Hah!!!"
Penghuni kantin kaget karena kejadian yang wow ini.
Derin memegang bahu Abrar dan tangan satunya menumpahkan air tepat di seragam Abrar.
"Jalan liat liat dong.."ujar Tian memecah keheningan sambil mendorong Derin menjauh dari Abrar.
Abrar berdiri entah mengapa tiba tiba saja ia tersulut emosi padahal biasanya ia akan bersikap dingin seolah baik"saja.
Abrar memarahi Derin!membuat Derin mengulang kata maafnya.
"Ma-maf ga-k sengaja..Maaf.."ujar Derin untuk terakhir kalinya dan pergi dari sana.
"Anjir ..paan coba!!mamous dah tuh baju.. dasar Gue benci orang kayak elo!!"batin Derin ia terlanjur sakit hati.
"Cil!!...eh Brar..lo kok gitu pake bentak segala..ck.."Akbar baru saja menghampiri Abrar dan sekarang mengejar Derin.
"Akbar!!"ujar Abrar dan kini ia bingung sampai mengacak rambutnya frustasi.
"Cil...tunggu in..cil...Derina!!"Akbar meneriaki Derin dengan namanya tanpa menggunakan nama yang ia buat" dan itu berhasil membuat Derin berhenti melangkah.
"Cil jan nangis dong..kelewatan emang..."
"Gue gak nangis!!"tegas Derin karena ia terasa diejek.
----
"Sumpah manusia apa sih tuh orang!!"Ujar Derin dengan sebal.
Kini dirinya berada di kantin belakang karena diajak Akbar tadi untung saja hanya 2 anak yang Derin juga kenal kakak kelasnya dulu sama seperti Akbar yaitu Deno dan Fazril.
"Eh cil bayarin gue yahh"celetuk Akbar dengan muka watados-nya.
"CIL?"beo Deno tak paham nama macam apa itu.
"Bocil atau Si acil"ujar Akbar dengan santainya.
"Hahahah emang bocil sih nih anak.."sahut Fazril.
"bangsuyy euy gue denger!!"
Derin rasa ia sedang dikepung orang" menjengkelkansaat ini.
----
MLG,200820
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas Kaga Jelas!! [DERINABRAR]
Ficção AdolescenteDerina Ambara dan Abraham Dananta "awal siswa baru yang dibuat kesal dengan salah satu Kakak Osis barunya" "Mereka semua hidup dalam imajinasi beralurkan realita yang tak sesuai ekspetasi" Salam kenal Happy reading..