Tak terasa sudah akhir pekan saja.Sabtu ini adalah pertama kali bertemu setelah saling berbalas pesan hari itu.
Pasti kalian tahu rasanya saat akrab berbalas pesan tapi canggung saat bertemu.
Derin datang lebih dulu tak lama kemudian Afif ikut datang.Mereka berdua duduk" di loby menunggu ruagan di buka.
Kira" pukul tujuh pagi sudah mulai berkumpul mungkin beberapa akan telat.
Ada yang duduk diam memandang ke luar jendela ada yang menyapu seperti yang Derin lakukan bersama Afif,terpaksa.
Tuh Derin tak selamanya badasnya saja yang keluar dia orang rajin sebenarnya cuma malas.
Sebagian anak yang lain mencoba menghubungi temannya yang belum datang agar cepat" bersiap.
"Eh..Jul..dah lo telfon belum si Sagar?kok blm dateng.."
"Iya juga sih mana tuh mas mas kok belum dateng.."batin Derin saat tak sengaja mendengar.
Derin mengalihkan pikirannya pada Afif membayangkan keadaan awkard sedikit ngeri.
"Pip pip.. mana sini.."Derin menarik kemoceng di tangan Afif kuat akibatnya jari Afif tergores.
Derin khawatir,sangat khawatir karena ia adalah tipe orang yang pemikirannya sangat terlalu jauh.
Sifatnya seperti tokoh kartun Omoi di Naruto hahaha lucu banget kerikil jatuh aja katanya bisa menghancurkan desanya.
Pernah saat SD kelas 3 ia menajamkan pensil isiannya dengan rautan teman sebangkunya pensil itu patah didalam rautan.
Derin sangat takut jika ibu temannya ini akan marah kepadanya.Derin mengakui kalau ia telah merusakkan rautan temannya.
Flashback on
"Ren..maaf ya..aku ga sengaja..li-liat..r-rusak..Derin memberikan rautan milik Rendi.
Rendi melihat rautannya seksama sementara Derin dengan mata berkaca" dan rasa sangat bersalahnya diam menunggu Rendi yang tetap dia.
"M-maaf..i-ini..buat kamu aku ga bisa gantiin yang baru b-besok aku tambah..hiks.."Derin mengelap sedikit air matanya.
Bagi Derin 2500 membeli pensil isian itu mahal ia hanya di beri uang saku 2000 oleh ibunya itupun baru" kelas 3 SD ini.
Di sekolah ia hanya membelanjakan 1000 saja membeli satu roti dan air minum.
Sementara uang saku sisanya buat jaga" kalau ia haus saat pulang sekola.Ia berjalan kaki lumayan jauh untuk anak SD.
Kadang sendirian membawa tas berat sedangkan badannya yang kecil kurus sedikit membungkuk karena lelah dibawah sinar matahari terik.
Kadang ia pulang sendiri lewat kebun yang sepi karena lebih dekat saking sudah lelahnya ia melewati jalan pintas.
Setiap Jum'at Derin akan pulang paling akhir pagar sudah ditutup Derin masih setia duduk menunggu ayahnya mengantar anak" dari sekolah lain.
Yah,ayanhnya tukang becak,mengantar anak sekolah jadi tukang bersih" di rumah orang.
Saat jum'at seakan" semua berbondong untuk segera pulang.
Ayah Derin juga kalang kabut menjemput anak" dari sekolah yang berbeda dalam waktu yang sama termasuk Derin.
Satu becak terkadang 10 anak sekolah mulai TK sampai SD kelas 6 percaya atau tidak tetapi ini nyata.
Nesi juga 11 12 dengan Derin...
Derin kecil kasihan kepada ayahnya apalagi saat naik tanjakan pasti akan berat.
"Kenapa mereka ga kasihan sama ayah yang nyatanya lebih tua dari mereka.."
"Kenapa mereka ga mau turun dulu ngurangin satu buat turun sebentar masak ga mau kasih ayah gaji sih"
"Muka mereka kok biasa aja sih ga ada kasihan gitu yah?"
Dan segala pikiran Derin kecil yang lainnya.
Kalau Derin mengalah di jemput paling akhir Derin akan duduk" di depan sekolah sendirian mencoba menghibur dirinya sampai satu jam berikutnya barulah ia di jemput.
Ia menghemat uangnya ia kasihan pada ayahnya yang mencari uang sampai segitunya.
Pensilnya saja kadang sampai pendek.Ia juga sering di belikan jajan oleh sahabatnya dan entah kenapa itupun sampai sekarang ia sering di belikan temannya.Terima kasih..
"Semoga ayah dapat rezeki hari ini buat beli nasi sama lauk aja biar ibu ga marah lagi"Doa Derin setiap hari apalagi saat hujan ayahnya akan sulit mendapat penumpang.
"Terima kasih tuhan atas masa kecil yang memberi arti meninggalkan kenangan lika liku hidup yang tak terlupakan"
Dipaksa dewasa oleh keadaan.
Mental yang di haruskan kuat sebelum waktunya dan terkikis dan rapuh pada akhirnya.
Tamat.
-----------
Mlg,1-2-21
Saya tidak meletakkan bawang disini:[)
Dan terima kasih atas semuanya..Oiyah sedikit cerita..
Kelas 2 SD panas" pulang sekolah bawa tas berat isi buku" ditambah 3 kg beras karena dapet zakatan juga ditangan bawa 3kg beras.
Lewat kebun yang sepi sama sepupu" berat anak kelas 2 SD masihan..
Capek iya..kepanasan..sol sepatu juga panas..rasanya gantungan tas udah mau putus aja..
Kebetulan juga ibu kami semua kerja di kebun itu trus ada di deket pager lagi.
"Bu..dapet beras...2 lagi...hehehe.."
"Aku juga dapet buk.."
"Nih aku jugaa buk..."
Capeknya jalan kepanasan juga langsung hilangㅠ-ㅠ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas Kaga Jelas!! [DERINABRAR]
Ficção AdolescenteDerina Ambara dan Abraham Dananta "awal siswa baru yang dibuat kesal dengan salah satu Kakak Osis barunya" "Mereka semua hidup dalam imajinasi beralurkan realita yang tak sesuai ekspetasi" Salam kenal Happy reading..