~DELAPAN BELAS~

11 3 0
                                    

Laju motor itu berjalan sedang, di tengah jalan yang lumayan sepi serta semilir angin sepoi-sepoi yang terasa dari pepohonan rindang yang berbaris rapi di pinggir jalan. Suasana sore itu lumayan asri, tidak banyak pengendara yang berlalu-lalang di sekitaran jalan.

Tangan gadis itu memegang pinggang lelaki yang mengedarai motor tersebut. Tangan itu hanya memegang bukan memeluk, tak ada modus diantara keduanya.

'Gue tau lu tulus Sa, gue juga tau lu sayang sama gue. Dan gue rasa dalam waktu dekat gue bisa mencintai lo, semoga' batin Alena.

Motor itu berbelok ke arah mini market yang tak jauh dari tempat tadi, lalu lelaki itu memberhentikan motornya tepat di depan mini market.

"Mau ngapain Sa?"

"Udah ikut aja!" Balas Esa.

Esa dan Alena memasuki mini market, Esa berjalan menuju box es krim, sedangkan Alena hanya mengikutinya. Esa mengambil dua es krim cone, lalu ia berjalan menuju kasir. Langkah Esa sempat terhenti saat ia ingin menuju kasir, pandangannya tertuju pada gadisnya.

"Oh iya, kamu mau beli apa? Ambil aja yang kamu mau!" Tawar Esa.

Lena menggeleng

"Serius? Gapapa ambil aja!"

"Kalau gitu duarius aja deh" tambahnya dengan terkekeh kecil.

Esa membelokkan langkahnya ke samping, ia mengambil keranjang belanja untuk membawa belanjaan. Lalu ia berjalan menuju beberapa rak yang berisi makanan instant & makanan cepat saji. Lalu ia mengambil beberapa mie instant, juga mengambil cemilan, mulai dari chiki sampai cemilan yang manis-manis, tak lupa juga ia mengambil beberapa botol minuman dingin dan menaruhnya di keranjang belanja yang ia bawa. Lalu Esa menuju berjalan menuju rak yang perlengkapan mandi, ia mengambil shampo, sabun, pasta gigi, lalu ia memasukan itu ke dalam keranjang belanjanya. Esa juga membeli roti, susu, selai, serta sereal. Seusai itu Esa berjalan menuju kasir, dan akan segera membayar semua belanjaannya.

"Udah?" Tanya Lena saat Esa sudah selesai membayar semua belanjaan di kasir.

Esa mengangguk, lalu mereka berdua keluar dari mini market tersebut. Udara seketika menjadi panas, karena mereka sedari tadi berada di dalam ruangan mini market yang ber ac.

Di depan mini market Esa membuka kantong belanjaannya, lalu ia mengambil 2 es krim cone. Salah satu es krim cone itu di berikan kepada Alena, lalu Alena mengambilnya.

"Sorry baru sempat beliin es krim nya sekarang, kemarin aku kelupaan" ujar Esa.

Alena mengangguk

"Makasih ya, btw beliin es krim buat aku setelah aku nangis itu udah jadi tradisi buat kamu ya?" Tanya Lena.

Esa mengangguk

"Aku tuh pengen ngehibur kamu, supaya kamu lupa sama hal apa yang udah buat kamu sedih bahkan sampai nangis" jelas Esa.

'Padahal kan gue nangis gara-gara Alan, dan itu sama sekali gak ada hubungannya sama Esa. Tapi kenapa lu rela tanggung jawab untuk kembali buat gue happy, setelah seseorang yang tidak punya hati menyakiti perasaan gue dan membuat gue nangis. Kenapa Sa?' gumam Lena.

Lena termenung dalam pikirannya, dirinya merasa bahwa Esa itu merupakan cowo yang terlalu baik untuknya.

"Len" panggil Esa karena melihat gadisnya melamun dengan wajah datar, lelaki itu memanggil gadisnya dengan menepuk pelan pundak gadisnya.

"Iya kenapa?" Lena yang kaget langsung mengeluarkan kata-kata itu dari mulutnya tanpa kendali.

"Kamu kenapa?"

Esa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang