~DUA PULUH LIMA~

14 2 0
                                    

Motor Esa dan motor Randy baru saja berhenti di garasi rumah Esa, Lena turun dari motor Esa lalu tak lama di susul Esa dan Randy. Esa berjalan menuju pintu utama rumahnya, ia mengeluarkan kunci rumahnya dari saku jaketnya. Esa pun membuka pintu rumahnya menggunakan kunci itu, mereka bertiga pun masuk ke dalam rumah Esa secara bersamaan.

Randy dan Esa duduk di sofa ruang tamunya Esa, sedangkan Esa baru saja membalikkan badannya dan hendak pergi ke dapur untuk membuatkan minuman dan membawakan cemilan untuk gadisnya dan juga temannya.

"Mau kemana lu?" Tanya Randy kepada Esa.

"Dapur" jawab Esa jujur.

"Aku ikut ya" ucap Lena, lalu langsung menyusul dan menyamai langkah Esa.

Esa dan Lena berjalan menuju dapur, saat baru sampai di ruang makan Esa bertanya pada Lena.

"Kamu gak capek?" Tanya Esa.

Gadis itu menggeleng cepat

"Udah kamu duduk aja disini!" Suruh Esa, sembari menarik sedikit kursi meja makan dan menyuruh gadisnya untuk duduk disana.

"Ih, aku gak mau duduk. Lagipula aku gak capek" tukas Lena seraya menatap Esa.

Esa tersenyum simpul, ia mengacak rambut gadisnya. Lalu Esa berjalan menuju dapur, diikuti Lena. Esa menyiapkan tiga gelas dan juga sebotol sirup jeruk.

"Sirup nya pake es gak?" Tanya Lena kepada Esa.

Esa mengangguk, Lena berinisiatif mengambil es batu di dalam kulkas. Lalu ia mengambil mangkuk untuk menaruh es batu, semua es batu kotak itu dimasukkan ke dalam mangkuk. Lalu ia memberikan es batu itu ke Esa yang sedang menuangkan sirup.

"Ni es batu nya" ucap Lena seraya memberikan es batu kepada Esa.

Esa langsung menoleh menatap es batu, lalu menatap gadisnya lama sambil tersenyum.

"Peka banget si kamu" ucapan Esa masih menatap gadisnya, begitu pun gadisnya.

Merasa sudah cukup lama saling menatap, Lena membuang pandangannya ke sembarang arah. Lena langsung memindahkan es batu itu ke dalam gelas menggunakan sendok yang agak besar, lalu gadis itu menuangkan sirup ke dalam gelas. Lena berjalan menuju dispenser untuk melarutkan sirup dengan air, karena Lena hanya membawa satu persatu gelas, Esa berinisiatif membantu gadisnya.

Esa membuka kulkasnya, ia mendapati dessert. Lalu ia membuka kitchen set (lemari yang menggantung), Esa biasa menaruh snack dan juga mie instan disana. Tangan lelaki itu mengambil 3 mie instan cup, juga beberapa snack.

S
K
I
P

"Wih gile, gue serasa namu di rumah pasangan suami istri" ujar Randy seraya menepuk tangan "Kompak banget si kalian, gue jadi pengen punya pasangan" tambah Randy.

Esa mengukir senyum di sudut bibirnya, ia merasa jadi orang paling beruntung karena bisa menjadi kekasih Lena.

"Makanya lu gece nyusul!" Ucap Esa agak terkekeh.

Lena diam-diam juga mengukir senyuman, namun ia samarkan karena ia agak merasa malu jika hal itu dilihat oleh Esa atupun Randy.

"Makan dulu mie nya ntar dingin!" Ucap Esa kepada Randy.

Randy langsung mengambil mie itu, lalu melahapkan dengan keadaan mie yang masih lumayan panas. Lena dan Esa pun memakan mie itu, usai berbincang-bincang mengenai berita populer di sekolah sambil nyemil snack. Mereka lanjut keperbincangan mengenai rencananya untuk membuat you tube, Randy memberi arahan dan masukkan untuk mereka karena Randy sudah lebih berpengalaman.

Esa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang