~DUA PULUH TIGA~

17 2 0
                                    

"Hel, Rachel" panggil Andy mengejar kekasihnya yang sedari tadi semakin di panggil semakin menjauh.

"Hel" ucap Andy saat telah berhasil memegang pergelangan tangan Rachel.

Rachel hanya diam, lalu ia melepaskan tangan Andy yang memegang tangannya.

"Kamu kenapa?" Tanya Andy polos.

"Udah deh gak usah banyak basa-basi, mulai sekarang kita putus!" Ucapan itu di lontarkan dari mulut Rachel.

Andy terkejut bukan kepalang, kenapa Rachel berucap seperti ini? Padahal tak sekalipun terlintas dipikirannya untuk berpisah ataupun menduakan gadisnya.

"Loh emangnya aku kenapa? Aku salah apa? Aku gak pernah berpaling dari kamu, kenapa kamu akhiri hubungan kita?" Tukas Andy dengan wajah bingungnya.

Rachel berdecak sebal

"Lo gak salah apa-apa, lo gak duain gue, tapi lo sekarang udah gak selevel sama gue" ucap Rachel lalu berjalan meninggalkan Andy.

Disini hanya ada Andy yang sedang berdiri dan terdiam, ia merenungi nasibnya di tengah taman ini. Persisnya setelah ia ditinggal dan juga di putuskan oleh kekasihnya. Na'as nya Andy yang merupakan lelaki setia ini baru saja ditinggalkan oleh kekasihnya, ternyata gadisnya yang selama ini ia sayangi hanya menginginkan hartanya bukan dirinya. Andy tersadar akan semua hal itu, berita tentang papanya bangkrut sudah tersebar luas. Berita itu sudah masuk dalam siaran televisi. Semua orang mengetahui papanya yang merupakan pengusaha terkenal, dan parahnya di saat papanya bangkrut pun semua media menyorotnya dan alhasil semua orang mengetahuinya.

'Ternyata selama ini lo cuma liat harta gue doang? Di saat gue lagi sayang-sayangnya, lo tega-teganya ninggalin gue' batin Andy, sakit rasanya ditinggal kekasih saat berada di posisinya yang seperti ini.

Andy pun meninggalkan taman itu dengan penuh kekecewaan, tak pernah ia bayangkan sebelumnya bahwa akhir dari hubungan mereka akan menjadi seperti ini. Akhir yang menyakitkan, dimana di saat dia sedang berada dalam masa sulitnya, sebegitu teganya kekasihnya meninggalkannya hanya karena harta.


***


Andy pulang ke rumah dengan penuh kekecewaan, ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah lalu ia menyalami kedua tangan orang tuanya dan langsung masuk ke kamar dengan raut wajah kurang bersahabat.

Alena dan Esa baru sampai di depan rumah, gadis itu masuk ke rumahnya tak lupa ia juga mengajak Esa untuk mampir terlebih dahulu.

Alena dan Esa menyalami tangan Kinan dan Tedy, lalu Esa dan Lena duduk di teras sedangkan Kinan dan Tedy masih di ruang tamu.

"Aku ke dalem sebentar ya" ucap Lena yang diangguki oleh Esa.

Lena melewati ruang tamu, ia melihat raut wajah kedua orang tuanya yang sedang bingung. Lalu ia pergi ke dapur untuk membuatkan minum, saat Lena menuju dapur ia melihat Andy yang berada di dalam kamar. Andy terlihat seperti sedang memasukkan pakaiannya ke dalam koper, melihat hal itu Lena pun menghampiri Andy.

"Mas" panggil Lena.

Andy menoleh ke arah adiknya

"Mas ngapain? Ko baju-baju pada di masukkin koper si?" Tanya Lena heran.

Andy tak menjawab apa pun, ia malah melanjutkan memasukkan pakaian ke dalam koper dan juga beberapa barang-barangnya seperti parfume, pomed, juga beberapa buku-buku.

Lena tau kalau Andy sedang tidak ingin diganggu, makanya ia memilih untuk pergi ke dapur dan meninggalkan Andy sendirian di kamar.

Lena membuatkan minuman untuk kedua orang tuanya, Esa, dan juga untuk kakanya. Usai itu ia menaruh tiga minuman di ruang tamu untuk orang tuanya dan untuk Andy yang kini sudah duduk di ruang tamu. Lalu Lena beralih ke teras, ia memberikan segelas minuman itu kepada Esa.

Esa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang