°
°
°
°
°
°
°
°Klek..
"Bagaimana tugasmu kali ini?cukup menarik bukan?aku bangga dengan kinerjamu yang semakin meningkat."ucap seorang lelaki menyambut sosok yang datang dari balik pintu itu. Ia duduk membelakangi pintu masuk dengan memegang seteguk wine berwarna merah pekat itu seraya tertawa renyah.
"Selamat pagi tuan, tentu saja ini menarik mereka bahkan tak mengetahui siapa musuh sebenarnya."balas sosok itu pada lelaki yang sudah mengubah posisi duduknya menjadi berbalik menatapnya dengan senyum licik itu.
"Kau memang selalu ahli dalam mengelabuhi banyak kubu.apakah Kau ingin tahu tugas mu selanjutnya?."tentu saja sosok itu menjadi penasaran dengan tugas barunya wajahnya berubah menjadi antusias.
"Tentu tuan."jawabannya sedikit membungkuk hormat.
"Mendekat lah."kata lelaki itu dengan isyarat tangan. Tak butuh waktu lama orang itu langsung mendekati tuannya ia sedikit menunduk karena sepertinya lelaki itu akan membisikkan sesuatu pada telinganya.
Mata orang itu melotot tak percaya mendengar tugas baru dari tuannya. bagaimana tidak terkejut tugas itu sangat lah beresiko terhadapnya bisa saja ia gagal dan identitasnya diketahui banyak orang,tapi dirinya tak bisa menolak tugas itu pada akhirnya ia harus menjalankan misi penyamaran ini.
"Pergi laksanakan dan tugas mu! Orang dalam ku akan memudahkan dirimu untuk masuk kesana."perintah tuannya dengan lantang.
"Ba..baik tuan saya akan kembali dengan hasil yang memuaskan juga."
"Bagus!kau memang selalu menjadi pilihan ku."ucapnya seraya meneguk wine itu.
Tak lama setelah ajudan andalannya itu berlalu seorang lelaki lain memasuki ruangannya kembali sosok itu tak seperti sang ajudan yang menjaga sikapnya didepan tuannya ia malah lebih santai dan sepertinya bukanlah orang biasa.
"Sudah ku duga kau pasti selalu menggunakan anak polos itu untuk tugas seperti ini."kata lelaki yang baru saja masuk itu, lelaki itu memakai celana putih senada dengan tuxedo miliknya.
"Hanya dia yang dapat melakukan tugas ini lihat saja hasilnya."
"Tapi aku harap kau memikirkannya lagi apa kau ingin mengkambing hitamkan anak malang itu?."tanya lelaki bertuxedo putih itu kembali.
"Dia sudah memilih jalan ini sejak empat tahun lalu dan sekarang sudah terlambat untuk mengatakan tidak."jawabnya dengan santai sambil mengaitkan kedua tangannya menatap jendela dengan tatapan tak bisa diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHOTS OF DESTINY || 운명의 샷||
Action"dendam dihati ini tak akan pernah hilang jika dalang dari semua perbuatan keji ini masih bisa tersenyum"-gummy "tembakan peluru ini seolah membawa takdir pertemuan kita meski ada kalanya kita harus memilih. "-kokie "Apa yang harus ku pilih cinta at...