Vote and komennya sebelum baca..
~- HAPPY READING DEAR -~
Laura sudah cantik dengan berbalut gaun biru langit yg tampak pas di tubuhnya. Putih mulus juga berbadan mungil, itulah Laura Kimberly. Wajahnya manis dengan lesung pipi mungil di pipi kirinya.
Ia duduk di salah satu cafe ternama yg sudah kekasihnya beritahu. Hari ini adalah kencan kesekian mereka dari satu tahun menjalin kasih. Laura sangat senang dan akan memanfaatkan situasi, terlebih kekasihnya itu sangat sibuk bekerja belakangan ini.
Ia duduk dengan sedikit gelisa, pasalnya David belum juga datang. Ini sudah setengah jam ia duduk disini. Laura merapal doa agar kencan nya kali ini tidak batal seperti kencan sebelum nya.
Bel tanda pelanggan datang berbunyi, langsung saja kara menatap ke arah sana. Ia berharap itu David tapi sepertinya bukan. Seorang pria berbaju serba hitam masuk dengan mata yg mengawasi sekitar.
Pandangan lelaki itu jatuh pada sesosok gadis yg duduk sendirian dengan mata menatap ponsel yg ia genggam. Pria itu mendekati Laura yg tampak tidak tau apapun.
"Hay.." sapa nya dan kemudian duduk di hadapan Laura
Laura mengernyit bingung dengan alis kanan yg menungkik ke atas. Ia tidak tau harus bersikap seperti apa dengan orang asing yg ada di hadapannya sekarang. David selalu bilang untuk tidak berbicara dengan orang asing..
"Boleh aku duduk disini?" Tanya nya lagi saat tau Laura sedang bingung
Laura menggeleng pelan dan tersenyum lembut "maaf tuan, saya sedang menunggu seorang teman yg akan datang sebentar lagi." Ia mengedarkan pandangannya "lagi pula disini banyak kursi kosong yg mungkin bisa anda tempati"
Sebisa mungkin Laura bersikap sopan pada orang asing ini. Bagaimanapun juga, ibunya selalu mengajarkan untuk bersikap sopan pada sesama walau itu orang yg tidak kita kenal.
"Ah benarkah? Emm baiklah.." pria itu bangkit dari duduk nya dan pindah ke belakang meja Laura yg kosong.
Gadis itu semakin gelisa. Kalau David tidak datang dia akan sangat marah kali ini. Karna pekerjaan nya yg banyak, pria itu jadi kurang memperhatikan Laura lagi.
"Hey, honey. Maaf aku terlambat.." David datang dengan mengecup pelan kening Laura.
Laura memutar bola matanya malas "yah aku faham.. aku sudah jadi yg kedua sekarang. Kau urus saja pekerjaan mu itu.."
David terkekeh dan menarik wajah Laura mendekat. Ia mengecup seluruh permukaan wajah gadisnya yg terlihat sangat menggemaskan ketika marah. Dan semua itu tidak terlepas dari sepasang mata yg kini sedang mengepalkan tangannya geram.
"Kau yg pertama dan satu-satunya. Maaf.."
"Kau sudah memesan?" Tanya David dan di jawab gelengan oleh Laura
David memanggil seorang pelayan dan mulai memesan makanan. Laura kembali mengedarkan pandangannya ke kiri dan ke kanan. Rasanya tidak nyaman, ia merasa seperti ada yg sedang memperhatikan dirinya.
"Kau terlihat sangat cantik. Seperti biasa.." puji David dengan kerlingan mata kirinya
"Yah.. aku memang cantik. Apa kau baru menyadarinya?"
"Tidak. Kau memang sudah cantik dari lahir. Dan kau milikku.." ucap David dengan penekanan di akhir kalimat
"Ya. Aku milikmu.."
Brukk
Laura dan David berbalik badan saat mendengar sesuatu. Ia mengernyit saat pria berbaju hitam tadi sedang membuat kekacauan. Pria itu menyenggol seorang pelayang hingga gelas di nampannya terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
K I D N A P P E D ✓
Mystery / Thriller= C O M P L E T E = Takdir tidak akan salah. Jika sudah di tetapkan maka akan sulit di rubah. Bram tertarik dengan satu wanita yg berhasil memaku pandangan nya di sebuah cafe. Sayang saat itu sang wanita sudah memiliki kekasih. Pertemuan yg tidak di...