19. feel good..🌚

43.2K 2.1K 63
                                    

Vote and komen jangan lupa
.
.
.
~- HAPPY READING DEAR -~

Area🌚... 🔞

Bram membawa Laura yg masih ada di gendongannya memasuki apartemen. Keadaan di depan kamarnya tampak kacau.

Di depan pintu terdapat patahan kayu juga dengan gagang pintu yg patah.

Tidak masalah.. Bram bisa memperbaiki nya

Sepanjang perjalanan, Laura hanya bisa mengalungkan tangannya di leher Bram dan menenggelamkan kepalanya di sana. Ia sedang memikirkan apa yg akan Bram lakukan setelah ini?

"Pintu nya rusak.. aku akan memperbaikinya nanti" ucap Bram sembari membawa Laura memasuki kamar. Beban Laura tidak ada beratnya bagi Bram..

Bram membawa Laura ke kamar dan mengunci pintu kamar itu. Jantung Laura berdetak tak karuan.. ia sedang memikirkan keadaan terburuk yg akan Bram lakukan padanya.

Dengan lembut Bram meletakan tubuh gadis itu di atas ranjang. Bram bangkit dengan lutut sebagai penyangga tubuhnya, dari sini ia bisa melihat wajah kacau Laura. Mata lembab dan pipi merona..

Secara tiba-tiba Bram membuka bajunya di depan Laura, membuat gadis itu panik dan panas secara bersamaan. Laura memundur kan tubuhnya dari kungkungan Bram.

Bram mencampakkan baju itu ke sembarang arah. Kembali menatap garang ke arah Laura membuat gadis itu bergetar takut. Bram tersenyum kecil dan menarik kaki Laura hingga sekarang Laura ada di bawah Bram.

Mata itu menatap bagaimana gadisnya tampak pasrah di bawah sana. Bram tidak bodoh, ia tau apa yg sedang ada di pikirannya Laura.. jadi apa salahnya mewujudkannya?

"Aku tidak akan menyakitimu walau hanya segores. Kau faham saat aku bilang aku mencintaimu kan?" Tanya Bram dan di jawab anggukan oleh Laura, ia tidak mau mengambil resiko besar.

"Jadi kenapa kau takut?" Tanya Bram lagi

Laura membuang muka ke arah kiri, terlalu beresiko menatap mata Bram yg saat ini menggelap "aku tidak takut karna kau tidak akan menyakiti ku.."

Wajah Bram maju dan mengecupi pipi kanan Laura. "Yah.. aku tidak akan menyakitimu.." Bibir itu bergerak lembut dan penuh hati-hati. Kecupannya mulai basah saat menyentuh rahang.

Mata Laura terpejam erat dan menggenggam selimut erat. Kecupan Bram bergerak semakin ke bawah. Menciumi area leher putih Laura. Menggigit kecil bagian selangka nya hingga muncul bercak merah yg membuat Bram senang.

"Mau melakukannya lagi?" Tanya Bram dengan suara serak

Laura memberanikan diri menatap wajah Bram. Mata itu menatap penuh damba ke sosok gadis yg kini tampak ragu-ragu.

Laura sempat salut karna Bram bertanya terlebih dahulu disaat Laura kira ia akan melakukannya tanpa persetujuan.

"Izinkan aku menyentuhmu lagi.. bolehkah?" Tanyanya dengan nada berat

Laura tau apa yg sedang Bram tahan. Ia bisa merasakan benda keras itu menyentuh paha nya. Karna keterdiaman Laura, Bram menekan ereksi nya ke arah pangkal paha Laura seakan memaksa Laura untuk memahami kondisinya.

Perlahan tangan Laura mengalung di area leher Bram dan Bram anggap itu sebagai persetujuan. Sudut bibirnya terangkat dan mulai mencium bibir itu penuh penekanan.

Saat ia dengar kalau David menyebut miliknya ini sebagai gadisnya membuat Bram marah semarah-marahnya. Gadis yg sekarang dalam kuasanya ini mutlak miliknya dan tidak boleh di ganggu gugat.

K I D N A P P E D ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang