17. kegilaan David

30.3K 2.1K 17
                                    

Vote and komen sebelum baca
.
.
~- HAPPY READING DEAR -~

Ting'

Laura bangkit dari duduknya setelah mendengar bunyi oven. Ia berlari kecil menuju dapur dan berdiri didepan alat itu dengan tangan yg  sudah berbalut sarung tangan tebal.

Setelah membuka pintu oven nya, Laura mengambil kue yg sudah mengembang cantik. Senyum di bibirnya terbit. Tak sia sia ia mengulang pembuatan kue ini.

Ya. Setelah Bram pergi Laura segera mengulang adonannya karna ia rasa tidak sesuai. Sekarang Laura senang karna kuenya berhasil.

Segera Laura memotong kuenya menjadi bentuk lebih kecil lalu meletakkannya di piring putih. Ia bertopang dagu dan menatap lekat kue yg ia buat. Ini pertama kalinya dalam membuat kue dan tentu ia sangat senang kala percobaan pertamanya berhasil

"Enak.." lirinya setelah memasukan sepotong kue ke dalam mulut.

Tok.. Tok.. Tok..

Kunyahan di mulutnya berhenti seketika. Mata nya menatap takut ke arah pintu utama yg baru saja berbunyi. Jantung Laura berdetak lebih cepat..

Itu pasti bukan Bram karna mana mungkin ia mengetuk pintu rumahnya sendiri. Telapak tangan Laura dingin dan sedikit gemetar saat membayangkan kalau ada pencuri di sini

Tok.. Tok.. Tok

Langkah kaki Laura berat namun ia tetap berjalan menuju pintu. Laura bisa melihat bayangan hitam dari cela bawah pintu. Itu bayangan manusia..

"Siapa?" Teriak Laura

Jantung Laura berbunyi lebih keras. Kalau di balik pintu itu pencuri apa yg harus ia lakukan? Laura tidak pandai dalam bertarung.

"Laura!" Teriak dari depan pintu

Tubuh Laura mematung. Suara bariton itu ia jelas sangat tau. Suara yg terdengar berat namun ringan. Itu suara mantan nya.. itu suara David..

Tangan Laura mengepal saat terlintas bayangan David sedang bercinta dengan sektretaris nya. Dada Laura masih merasakan nyerinya..

"Laura jawab aku!"

Laura terhempas ke dunia nyata. Ia berjalan cepat ke arah pintu dan menempelkan telapak tangannya di pintu. Telinganya ia dekatkan ke sana agar lebih jelas mendengar

"Ini aku David.. ini aku" teriak Laura kencang

Ia tersenyum lega saat menyadari ia akan keluar dari sini. Tangan Laura mengetok ngetok pintu agar David lebih yakin.

"Astaga itu kau Laura?! Aku sangat khawatir padamu!" Teriaknya gusar

David menjambak kecil rambutnya saat mendengar balasan Laura. Itu gadisnya.. tunggu, masih pantaskah ia menganggap Laura sebagai gadisnya?

"David kumohon keluarkan aku dari sini!" Teriak Laura

David mengedarkan pandangannya mencari sesuatu. Ia memegang gagang pintu lalu ia hentak hentakan. Namun pintunya tidak terbuka..

"Apa kau tidak memiliki kuncinya?" Tanya David

Mereka berbicara harus berteriak agar saling mendengar. Di sana Laura berdecak sebal dan kesal saat mendengar pertanyaan bodoh itu..

"Kalau aku ada kunci maka aku akan keluar sebelum kau kesini bodoh!" Maki Laura

Bukannya marah, David malah tersenyum senang karna bisa mendengar Laura memarahinya. Bisa di bilang, David rindu..

"Baiklah, sayang. Aku akan mengeluarkan mu. Tunggu dulu.."

Laura mematung saat pria itu memanggil nya sayang. Tidak taukah David kalau Laura sudah tidak merasakan rasa berdebar untuknya?

K I D N A P P E D ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang