zone 12

6.5K 1.2K 49
                                    

Kemaren Sanha dan Jaemin bertugas mengembalikan bola ke dalam gudang, hanya berdua karena memang jamnya sudah memasuki istirahat teman temannya lebih memilih untuk ke kantin

Hari ini dijam siang setelah istirahat kedua Sanha memasuki kelas yang cukup ramai karena kelasnya saat ini jamkos membawa sebuat papan yang dia temukan dari gudang tanpa sepengetahuan Jaemin

"Eh eh ngumpul hayuk kita main ini"ucap Sanha dihadapan Haechan dan Jaemin yang sedang memainkan ponsel

"Lo dapet dari mana itu?"tanya Jaemin

"Dari gudang kemaren"

"San lo jangan main main deh"kata Haechan sudah menatap serius temannya itu

"Kita butuh jawaban Chan agar sekolah lebih damai"

"Iya tapi ga gini caranya. Gue takut kenapa kenapa, udah nikmatin aja waktu kita disekolah ini tinggal beberapa bulan"balas Haechan masih dengan nada serius dan dianggukin oleh Jaemin

Renjun yang sedari tadi menelungkup kan kepala dilipatan tangan akhirnya mendongakkan kepalanya akibat mendengar kebisingan

"Ngapain?"tanyanya kepada Jeno yang duduk disampingnya

"Itu Sanha bawa papan ouija"

"Mau ngundang setan lagi?"

"Katanya mau cari tau biar para setan pergi dari sini"balas Jeno dan kembali memasukkan keripik singkong kedalam mulutnya

"San"panggil Renjun membuat atensi ketiga cowo itu beralih kesamping tempat Renjun

"Kenapa?lo mau join?"

Renjun menggelengkan kepala "lo kalo mau main itu disini, mending ntar aja pas malem dideket gudang sekolah atau ga dilantai atas lab"

"Ren anjir dicegah dong jangan malah dibiarin"balas Haechan

"Biar ga penasaran"jawabnya santai

"Tuh Renjun aja santai, kenapa sih lo. Kalo ga mau ikut yaudah deh, gue ngajak Hyunjin dan yang lain"dia berlalu dan menghampiri Hyunjin dipojok kiri  yang entah sedang menggosipkan apa dengan suara ketawa hanjis yang cukup memekakkan telinga

...

Hari esoknya dipagi hari bel bahkan akan berbunyi 5 menit lagi namun terbilang cukup ramai beberapa siswa mengelilingi mading membuat atensi Renjun dan kawan kawan penasaran

"Gue ga nyangka bakal ada korban"

"Iya tadi malem untung ada pak satpam"

"Dia doang?"

"Iya cuma Sanha, tapi untung masih selamat"

Terdengar bisik bisik dari beberapa siswa

"Eh ada apa nih?"tanya Yangyang keanak didepannya

"Ini si Sanha katanya jatuh dari lantai 2, semalem langsung dibawa kerumah sakit"jawab siswa tersebut dan berlalu pergi

Sekumpulan anak mulai membubarkan diri karena bel telah berbunyi, namun tidak halnya Renjun dan lainnya. Mereka berjalan kedepan untuk memastikan berita tersebut

Dimading terlihat pengumuman untuk siswa siswi tidak boleh ada kegiatan disekolah maksimal sampai jam 5, dan lantai 3 sementara ditutup. Karena lantai 3 hanya sebuah lab yang memang jarang dipakai

"Ren?"panggil Haechan

Renjun menengok kebelakang menghadap ke Haechan dengan masih mempertahankan wajah datarnya "kenapa?"

"Ini salah lo karena ga nyegah mereka malah lo dukung"

Renjun yang dapat tuduhan itu spontan membalikan tubuhnya menghadap temannya itu "maksud lo apa?"

"Lo yang kemaren nyaranin mereka ngelakuin itu dilantai 3"

"Itu salah mereka karena terlalu penasaran"

"Seenggaknya lo cegah karena lo yang paling tau soal itu"tunjuk Haechan tepat didepan muka Renjun

"Gaes jangan berantem atuh"lerai Jaemin dengan berdiri ditengah tengah mereka "nanti kita tengok kerumah sakit aja, okey"

"Terserah"Renjun berlalu berjalan terlebih dahulu kedalam kelas

...

Tujuan Renjun diwaktu istirahat bukannya kekantin, hawa yang melingkupi antara dirinya dan Haechan masih tidak enak. Dia memutuskan untuk kelantai 3 tempat yang untuk memainkan papan ouija

Fyi aja mereka main berempat, ada Hyunjin hanjis dan felix. Mereka bertiga masih tidak masuk sekolah, mungkin terlalu shock melihat temannya terjatuh dari lantai atas

Renjun menatap lurus kedepan bisa dia lihat papan itu masih disana, dia mendekati papan itu. Betapa terkejut nya saat alat itu bergerak dia reflek mundur 2 langkah, dia menatap sekitar hanya terasa angin semilir menyapa rambutnya hingga bergerak halus

"Kau ada disini?"tanya Renjun pelan sambil menatap papan itu, dan seperti perkiraan nya akan bergerak 'ya'

Seketika ada angin berhembus kencang membuat matanya seketika terkena debu berterbangan "aisss sial mata gue"

Saat dirasa matanya mulai membaik dia melihat gaun berwarna merah menjuntai didepannya, dia mendongak mendapati wajah perempuan yang bisa dia tangkap jika itu noni belanda dan mungkin ini bisa ia syukuri hantu didepannya tidak menunjukan wajah yang dalam keadaan hancur

"Gila ini masih siang dan lo menunjukkan diri dihadapan gue"oh jangan lupakan pelindung Renjun yang sudah ada disampingnya waspada

"Temanmu sedang sekarat, kau tidak menengok? Atau—kau ingin bergabung dengan temanmu?"terlihat senyum menyeringai diwajah perempuan itu

Renjun melihat lantai dasar "jika gue didorong dari sini dipastikan gue bakal tewas ga hanya sekarat"

"Itu pilihan yang bagus kan"

"Jangan harap"wanita itu mulai mendekati Renjun dan tangannya mulai terulur keleher Renjun berusaha mencekiknya

"Lawan dia dulu ya, baru sama gue"Renjun mundur dan berbalik lari menuruni tangga sebelah

00NCT Horror [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang