zone 32

3.5K 886 88
                                    

Ini beneran update.

.
.
.

Saat waktu hampir menunjukkan pukul 6 saatnya memasuki waktu magrib, Renjun kini berada di halaman rumahnya, dengan tubuh dikelilingi lilin berjumlah ganjil, dia memejamkan matanya dan duduk bersila.

Ketika dirinya membuka mata, Renjun melihat ke sekililingnya, bukan halaman belakang rumah sewaktu dirinya memulai hal ini. Namun seperti ruang kelas, apakah dia sedang ada sekolahnya sendiri?

Hanya ada lilin satu menyala disamping dia duduk, dia raih dan mencoba berjalan mencari pintu keluar.

Renjun mengamati sekitar, begitu sunyi dan dingin. Seperti tidak ada kehidupan sama sekali, dirinya menoleh mendapati label tulisan diatas pintu, benar jika ini ruang kelasnya.

Renjun menyusuri lorong sekolah yang nampak gelap gulita, hanya cahaya dari lilin yang dia pegang.

"Renjun"

Seketika dirinya menoleh kebelakang, namun dia tidak melihat apapun disana, hanya kosong dan sedikit ada angin yang mulai bertiup.

Renjun memegang kalungnya dengan erat dan berjalan kembali, ingin keluar dari sekolah tapi dirasa dirinya hanya berputar putar didalam lingkup sekolah tidak menemukan gerbang. Ketika dirinya berbalik sungguh rasanya jantung Renjun mendadak berhenti karena kaget, dihadapannya ada makhluk yang sungguh menyeramkan.

Rambut menjuntai begitu panjangnya, mata merah menyala, giginya bertaring nampak tajam, dan jangan lupakan tanduk disisi kanan kiri kepala makhluk itu.

"Renjun"

Rasanya Renjun tidak bisa hanya untung memalingkan wajahnya dari hadapan makhluk didepannya, seperti dihipnotis. Renjun ingin mengeluarkan suara rasanya hanya tercekat di tenggorokan.

"Renjun" suara itu lagi, terasa tidak asing ditelinganya

Pundaknya ada yang menyentuh seketika dirinya tersadar dan sekarang yang ia liat raut khawatir dari bundanya.

Belum sempat mengatakan sesuatu, Renjun sudah terjatuh pingsan kedalam kedekapan sang bunda.

...


3 jam terlewatkan akhirnya Renjun sudah sadar juga, wendy sang bunda yang melihat anaknya telah membuka matanya mengusap dadanya lega.

"Renjun, bunda pernah bilang kan jangan main main sama hal kaya gini"nadanya tenang dan lembut tapi entah Renjun malah takut setengah mati, benar benar mengintimidasi.

"M-maaf bun"balasnya menyicit

"Coba bunda ga pulang awal, gimana kalau kamu ga balik kebadan kamu selamanya dan terjebak disana?"

Mata Renjun membola "jangan sampe ih bun amit amit"

"Ya makanya jangan maen maen, lagian kenapa tadi kamu ngelakuin itu?"

"Cuma penasaran"jawab Renjun pelan dan memalingkan wajahnya kemana saja asal tidak menatap bundanya, takut.

Pening langsung mendera kepala sang bunda, penasaran katanya, tapi berhasil bikin dia cemas berjam jam.

"Besok jangan sekolah dulu, bunda tau kamu kesekolah kan?"

"Renjun juga ga tau sih bun, kenapa pas buka mata Renjun langsung diruang kelas"

"Mereka mengincar kamu Renjun"

Renjun kembali dibuat kaget langsung memegang lengan sang bunda

"Beneran bun?"

"Mereka suka energi dan aura kamu. Apa kamu mau pindah sekolah aja?"

Renjun menggeleng ribut, "no bun, udah mau lulus juga, dan Renjun merasa punya tanggung jawab sama apa yang terjadi disekolah"

"Yang dirooftop?"

"Kok bunda tau?"

"Apa sih yang bunda ga tau"wendy beranjak dari duduknya "ayo makan malem, udah ditungguin ayahmu dari tadi"

...

Suara gaduh terdengar mendekati kamar Renjun dan benar saja sedetik kemudian pintu terbuka menampilkan keempat sahabatnya. Renjun yang posisinya sedang tiduran sambil nonton yutup pun merasa terganggu.

"Ga menerim sumbangan"katanya acuh lalu fokus lagi pada ponselnya

"Gue kira lo sakit beneran anjir ternyata lagi leha leha, enak bet hidup lo"balas Haechan ikut merebahkan dirinya diranjang empuk Renjun

Renjun berdecak malas dan memutar matanya jengah "gue emang sakit, ga percaya tanya aja sama nyokap gue"

"Eh ren lo tau ga?"celetuk Jeno

Renjun melirik temannya yang udah ikutan duduk di sofa yang berada dikamarnya "engga tau"

"Makanya gue kasih tau, gue ga tay ya tadi disekolah rasanya kaya tenang dan lebih adem"ucapan Jeno mendapat anggukan dari yang lain

"Bener ren, asli deh. Kan biasanya kaya yang merinding gitu kan, gue aja kalo ke kamar mandi ga berani sendiri. Tadi tuh beda"tambah Yangyang

"Itu mah lo aja kali yang penakut"cibir Jaemin

"Emang lo berani, ke kamar mandi sekolah sendiri?"

"Engga juga sih"

Sekarang atensi Renjun sudah tidak lagi pada ponselnya melainkan kepada obrolan teman temannya ini

"Emang ada apa disekolah?"Renjun menautkan alisnya bingung

"Entah"jawab Jeno






...

Siapa yang masih nungguin??

Siapa yang masih nungguin??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa buat vote

Ikan hiu makan kayu
See you~

00NCT Horror [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang