Mereka berlima pulang sekolah berkumpul diatap sekolah, rooftop. Duduk melingkar dengan cemilan keripik kentang berada didekapnya Haechan, menghalau hening karena sedari tadi pada diem.
"Haechan anjing"ucap Yangyang
"Gue diem aja ya babi"balas Haechan mendelik tak terima tiba tiba dapat umpatan
"Ihh kunyahan lo anjir kenceng banget ganggu"
"Yaelah bilang aja mau minta"
"Masih?"
Haechan membalikkan bungkus ciki itu dan ga ada yang keluar berarti habis langsung aja ditendang Yangyang pelan
"Abissss"sambil melipat asal bungkus keripik dan dia masukkan kekantong buat dibuang ditempat sampah nanti
Jaemin sama Jeno juga diem aja dari tadi maen game sebenernya, dari pada gabut
"Kita ngapain ya kesini?"tanya Renjun
"Heh lo yang ngajakin kita kesini anjir"balas Haechan
Pulang sekolah tadi emang mereka ga langsung pulang, katanya mau menyelesaikan masalah yang mereka buat, tapi malah bingung sendiri mau dimulai dari mana
Jeno melirik kekanan, karena dari ekor matanya dia kaya ngeliat ada yang berdiri disana merhatiin mereka
"Lo liat ren disana?"tunjuk Jeno sambil nanya ke Renjun, pasti penglihatan tadi ga salah
Renjun mendongak melihat kearah yang Jeno tunjuk, dan bener aja sih disana ada makhluk gede disana lagi merhatiin mereka. Renjun langsung berdiri
"Cuy ayo balik"sambil nepukin pundak temen temennya
"Eh kenapa?"Jaemin ikutan panik ngeliat muka Renjun yang panik
"Nanti gue ceritain ayo balik Sebelum gelap"
Mereka semua kompak mengangguk dan bergegas keluar dari sana dengan sedikit berlari
"Sial"umpat Yangyang gara gara ga sengaja kesandung karena tali sepatunya yang lepas terus keinjek "eh tungguin gue"ucapnya sambil menalikan tali sepatu dengan asal
Saat dirinya akan beranjak, dia ga liat siapa siapa beneran sendiri. Apa dirinya ditinggal sama yang lain?
Yangyang bergegas kearah pintu, namun entah mengapa pintu terkunci, Yangyang memukul pintu dengan keras bahkan menendang sambil memanggil temannya yang lain
"Jangan bercanda woi bukain pintunya"Yangyang masih mencoba menarik pintu itu agar terbuka tapi tetap susah
"Yang lo ngapain?"terdengar suara teman temannya juga menyahut dari belakang pintu
"Bukain dong!!"
"Lo tarik kita dorong"suara Jeno terdengar
Dengan aba aba dari Jeno akhirnya pintu dapat terbuka dengan usaha susah payah
"Lo ngapain anjir masih disini, gue tadi ngeliat lo udah ikut keluar"tanya Haechan, asli dia panik banget takut temennya ini kenapa kenapa
"Gue tadi lagi naliin sepatu tiba tiba kalian dah keluar dan pintunya kekunci"
"Kalian ngapain masih disini?"suara berasal dari bawah tangga
Mereka berlima kompak melongokkan kepalanya dari tangga
"Buruan pulang!"ucap pak satpam
Mereka sedikit berlari agar cepat keluar dari sana "iya pak"ucap mereka dengan kompak
.
.
.
Renjun sedang berjalan sendirian dibawah guyuran air hujan dimalam hari, dia baru saja pulang dari rumahnya Yangyang. Temannya yang satu itu katanya semoat ketakutan melihat hantu berada dirumahnya dan meminta Renjun mengusirnyaAwalnya Renjun nolak "emang gue dukun apa?"balasnya sewot ditelepon
Tapi Renjun juga tidak tega membiarkan yangyang parnoan sendiri dirumah, dia ajak untuk menginap dirumahnya tapi ga mau
"Renjun"Renjun yang semula menunduk melihat genangan air yang musti dia hindari akhirnya mendongak
Kirain salah satu teman kelasnya ternyata malah hantu yang ga dia kenal
Renjun menaikan alisnya sebelah, didepannya ini ga kaya hantu sih. Serem gitu engga, cuma keliatan pucet aja
"Kamu belum bisa beresin masalah yang disekolah ya?"
Renjun hanya diam belum berminat untuk menanggapi
"Kalau kamu ga beresin Renjun, yang bakal ngerasain itu adek kelas kamu sampai masalah ini selesai. Kamu dan temenmu bisa aja lulus dan terbebas dari makhluk itu tapi adek kelas dan penghuni sekolah tetap diganggu"
Renjun mengusap mukanya pelan "iya gue tau, gue lagi nyari solusi. Jangan ganggu gue, atau bahkan minta bantuan apapun"
"Bukan aku Renjun yang butuh bantuanmu tapi kamu yang butuh bantuanku"
"Lo itu siapa?"
Oh lihat bahkan senyumnya sudah melebar hingga ketelinga, Renjun akan menarik kata katanya jika sosok didepannya tidak menyeramkan
Renjun meneguk ludahnya dengan susah payah "ga perlu tau siapa aku ren, aku bisa bantu kamu"
"Dengan imbalan kan?"tanya Renjun setenang mungkin
Sosok itu tertawa dengan keras, Renjun sampai menutup telinganya
"Menjadi budakku, bagaimana?"
"Cuih ga sudi"Renjun langsung melanjutkan langkahnya, tidak ingin berurusan dengan makhluk yang haus jiwa manusia itu
Sosok itu yang Renjun liat dan Jeno, saat mereka berada dirooftop, ternyata malah mengikuti mereka terutama dirinya. Memang wujudnya bisa berganti ganti tapi akhirnya Renjun sadar ketika dia berhasil melangkah dan menengok kebelakang sosok itu telah berubah wujud lagi menjadi tinggi besar seperti raksasa
Renjun mempercepat langkahnya, hujan masih mengguyur, jalanan nampak sepi tidak seperti biasanya. Seakan semua keadaan ini mendukung hawa mencekam
Akhirnya Renjun bisa bernapas lega saat dirinya sudah berhasil masuk kedalam rumah, memang rumahnya ini sudah diberi perlindungan oleh kakeh buyutnya agar tidak diganggu dengan hal gaib yang membahayakan mereka
...
Udah banyak banget yang minta update, but i hope ada feedback dari kalian ya biar aku bisa semangat update
Maaf ya kalau ini ga jelas dan kurang serem, lagi ngalamin writer blok. Bingung mau nulis apa lagi
Semoga masih ada yang nungguin, komen dan vote yaaa jangan lupa
See you~
KAMU SEDANG MEMBACA
00NCT Horror [REVISI]
Mizah[follow dulu biar enak] semua berawal dari Yangyang yang mempunyai keinginan bikin rame sekolah Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, Yangyang, ft 00liner (Slow update)