"Sungguh, sudah dari lama rasa itu ada di dalam lubuk hatiku. I love you, Tuan Putriku." Revano
Si cupu Vano, rambutnya keriting, berkaca mata, tapi orang-orang tidak tahu kalau di dalamnya ia adalah pria berotot, semua mata tertutup karena penampilan barunya di sekolah.
Sepatu converse itu menggesek lantai koridor sekolah barunya, Vano si cowok cupu membenarkan kacamatanya, hari ini adalah hari pertama Vano masuk ke sekolah barunya, cowok itu meninggalkan sekolah lamanya bukan tanpa alasan, selain ia memang ingin pindah karena Imela, disisi lain ia juga diminta sang Daddy agar segera mengurus cabang baru perusahaan company group the royal watch salah satu produknya adalah audemars piguet watch yang harganya start from 1 Milliar.
Saat ini Vano sangat ingin melihat keadaan Imela bagaimana, sejak dikeluarkan dari pelajaran bahasa Inggris cewek itu belum juga kembali, padahal ini sudah jam 5 sore, sebentar lagi pulang dan Imela masih stay dilapangkan panas itu, sungguh Vano tidak tega melihatnya, ingin sekali dia menemani cewek itu sejak tadi tetapi Vano tidak ingin membuat kehebohan lagi untuk hari ini.
Terdengar bel jam pulang sekolahpun berbunyi, membuat Vano bergegas ke kelas untuk mengambil kembali tasnya, dilihatnya tas cewek itu, ingin sekali ia membawakannya untuk si tuan putri, lagi-lagi pikirannya berkecamuk berperang dalam sebuah pilihan. Vano takut tuan Putrinya marah, tapi dia lebih tidak tahan kalau melihat tuan Puterinya sampai jatuh sakit.
Setelah berperang dengan pikirannya, akhirnya Vano memutuskan untuk membawakan barang-barang Imela, terbesit sedikit di dalam pikirannya untuk melihat isi apa yang ada di dalam tas cewek itu, tas yang sangat mini, tidak seperti tasnya besar dan penuh buku-buku.
Rasa penasaran Vano pun terjawab, dia melihat apa saja isi yang berada di dalam tas Imela, "ah makeup merk chanel oke, gue bisa beliin yang lebih mahal lagi dari ini kok." Batinnya
Akhirnya Vano memutuskan untuk keluar dari kelas dan berjalan menuju lapangan, disana dia melihat Imela masih berjemur cantik, belum ada instruksi apapun dari bu Beti untuk mengampuni dosa-dosa yang telah Imela perbuat.
Ingin sekali Vano menghampirinya, tapi rasanya nyalinya kembali ciut.
"Hey bro, ngapain ngelamun aja!" Tepukan Farhan dan Gery mengagetkan Vano dari lamunannya.
"Udah, samperin aja kalo mau, jangan malu-malu gitu ah, ga gentleman banget si!"
"Kali ini jangan dulu bro, gue gamau bikin keributan lagi hari ini udah cukup, nih gue titip tasnya sama kalian ya!" Ucap Vano.
Farhan dan Gery mengedikkan kedua bahu mereka secara bersamaan, "Dasar cemen Lo!" Seru keduanya.
Baiklah kali ini Gery maupun Farhan sudah saling melirik dan saling memberikan isyarat rencana buruk mereka, keduanya saling mengedipkan mata. "Jalankan misi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒫𝒾𝓁𝒾𝒽 𝓅𝒶𝒸𝒶𝓇 𝓀𝑒 𝟫 𝒶𝓉𝒶𝓊 𝟣𝟢?
Teen FictionRevano Danendra, cowok cupu (nerd) pindahan Horace Mann School di Amerika. Demi mengejar dan mendapatkan cinta gadis impiannya (Imela Laura Cantika) Vano merubah penampilannya menjadi seorang cupu. Kenali nama gadis itu Imela, satu-satunya cewek yan...