14. Pura² & cewek agresif

54 5 1
                                    

Cowok itu, dia terus saja berjalan mondar-mandir di kelas mengusap wajahnya dan mengacak rambutnya berulang kali, pasalnya sejak dua jam yang lalu dan sejak dokter Vidi pergi, Vano ikut keluar dari UKS dan berjalan ke arah kelasnya karena upacara bendera telah selesai dan mata pelajaran pertama akan segera dimulai.

Sebenarnya Vano sangat ingin membolos sehari demi menjaga Imela, tapi dia lagi-lagi diingatkan kesadarannya bahwa tugasnya bukan untuk itu.

Vano menggeram, kalau bukan karena tugasnya seperti ini, mana mungkin Vano meninggalkan Imela sendirian disana, Vano tidak akan tega.

Saat ini sudah memasukki mata pelajaran yang kedua, namun belum ada tanda-tanda guru akan memasuki kelas mereka.

Dua jam telah berlalu namun hati Vano tetap tidak tenang, saat Vano keluar dari UKS, cowok itu menitipkan Imela agar di jaga oleh Gery.

Dengan segera Vano mengetikkan sesuatu diponselnya.

Revano :
Ger, Mela aman kan?
✓✓ (biru)

Tidak lama dari itu, Vano segera mendapatkan balasannya.

Ting!

Gery cokelatos mamamia lezatos :
Aman, cuma gue yang lagi nggak aman ini!

Revano :
Whyyy?
✓✓ (biru)

Gery cokelatos mamamia lezatos :
Cewek lo mau merkosa gue!

Revano :
Apa? Lo jangan becanda deh Ger, nggak lucu!
✓✓ (biru)

Gery sedang mengetik
Sudah lima menit tapi tak kunjung ada balasan dari sang empu.

Gery cokelatos mamamia lezatos :
Siapa yang becanda sama Lu dodol! Ini gue lagi berusaha ngindar dari dia, tapi dari tadi dia godain gue terus, kalo elo nggak percaya mending Lo saksiin sendiri disini.

Gilaaa agresif banget cewek Lo anjir!

Just Read.

Setelah membaca itu sontak langsung saja Vano tanpa pikir panjang lagi berlari ke lantai sekolah paling bawah menuju ke UKS yang terletak di lantai dasar.

BRAKKK!!!

Vano membanting pintu UKS dengan kasar. Membuat mba-mba penjaga UKS tersebut tersentak kaget.

Sempat mau protes namun diurungkan karena cowok itu tak menghiraukan apapun lagi selain melihat Imela.

Gue habisin Lo ger kalo macem-macem.

Namun siapa sangka pemandangan yang dia lihat saat ini sangat berbeda jauh dari informasi yang Gery berikan, cowok itu sedang memijiti kaki putih mulus Imela, Vano ingin marah, tapi karakternya bukan sebagai cowok keren, suka berkelahi, ataupun cowok pemberani, karakternya disini menugaskan Vano agar tetap menjadi seorang cupu dan lemah, membuat Vano semakin tidak karuan.

Melihat dan menyadari siapa yang datang, Imela menyilangkan kedua kakinya yang di mana tubuhnya masih dengan posisi berbaring di atas ranjang UKS.

"Hey cupu, Lo mau ngapain kesini?" Panggil Imela.

Vano hanya menunduk malu, "Maaf, aku, aku-- aku mau ini, anu, ya ini, mengambil betadine!" Ucap Vano dengan gugup.

𝒫𝒾𝓁𝒾𝒽 𝓅𝒶𝒸𝒶𝓇 𝓀𝑒 𝟫 𝒶𝓉𝒶𝓊 𝟣𝟢?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang