Dendam itu tak ada gunanya. Dendam hanya memuaskan nafsu sesaat, tapi dampaknya tak mungkin hanya sekejap.
Jeno, Renjun, dan Haechan sedang berjalan kaki menuju ke sebuah cafe favorit mereka. Awalnya ini adalah cafe favorit Jaemin, sejak trainee dia sering mengajak ke tiga sahabatnya ini pergi ke cafe ini. Alhasil, mereka juga menyukainya.
Tapi sekarang, mereka pergi tanpa Jaemin. Kalian tak perlu mempertanyakan alasannya.Sedangkan maknae line? Mereka lebih memilih bermain game di dorm.
"Apa kau percaya jika Nana meracuni makana Mark hyung?" Tanya Renjun ketika mereka sudah duduk di salahsatu kursi dan menunggu pesanan.
Jujur saja Renjun masih tidak percaya pada apa yang terjadi saat di LA itu.
"Mau bagaimana lagi? Semua bukti menuju ke Jaemin. Yang memasak sandwich itu adalah Jaemin sendiri, tidak biasanya kan? Lalu belakangan lalu hubungan Mark hyung dan Jaemin memang merenggang. Mungkin saja Jaemin kesal dengan Mark hyung dan melakukan hal serendah itu" jelas Haechan sambil menatap serius ke Renjun juga Jeno yang ada di hadapannya.
"Jadi dengan kata lain kau percaya kalau Nana meracuni Mark hyung?" Sindir Renjun yang tidak setuju dengan pendapat Haechan.
"... kita berteman dengan Jaemin itu sudah cukup lama Haechan. Bahkan kau lebih dulu berteman dengan Jaemin dibanding aku, dan kau bisa langsung mempercayai bahwa Jaemin melakukan hal serendah itu?" Sambung namja kelahiran Jilin itu.
"Percaya, tidak percaya Renjun. Semua bukti mengarahkan kalau Jaemin melakukannya" sahut Haechan.
"Bukti apa!? Ha! Itu masih tidak kuat Haechan! Hanya karena Jaemin memasak untuk kalian apa itu berarti Jaemin melakukan hal serendah itu!? Apa bukti sekecil itu bisa langsung menghilangkan rasa percayamu pada sahabatmu sendiri!?"
Haechan merasa terskak mat dengan pertanyaan yang dilontarkan Renjun. Tidak biasanya Haechan terdiam saat berdebat. Tapi sekarang dia merasa... entahlah. Hanya Haechan yg mengetahuinya.
"Tap--"
"Bisa saja Jaemin dijebak" sela seseorang yang berdiri di samping Jeno. Semua atensi pun terarahkan ke namja itu.
"Ten hyung?"
Ten hanya mengangguk dan tersenyum manis. Lalu duduk di samping Haechan.
"Maksudmu Jaemin dijebak apa hyung?" Tanya Jeno yang sendari tadi diam.
"Saat aku dan Taeyong hyung shooting 'baby don't stop' Taeyong hyung mendatangi tempat shooting kalian da--"
"Hari itu tak ada siapapun yang mengunjungi kami hyung" sela Haechan.
"Aku belum selesai berbicara bodoh! Jangan suka memotong pembicaraan!" Tegur Ten kesal.
"Lanjutkan hyung"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tired Of Lying ||《NA JAEMIN》
Fanfiction[BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sempurna, Adalah beban yang sangat berat untuknya Senyuman adalah derita yang harus dia tanggung Dia ingin menangis, tapi pekerjaan menuntutnya untuk terus tersenyum. Dia ingin sekali egois. Tapi tak bisa! Hatinya t...