Aku takut jika aku melepas tanganmu, kau terbang jauh dan hancur. ── Na Hyeji
"Kau gila Na?" Tanya Jeno dengan wajah kesal.
Jaemin menatap Jeno bingung, "kau juga tidak mendukungku?" Tanya Jaemin.
Jeno mengangguk mantap. "Hyeji sudah keterlaluan padamu!" Ujar Jeno.
Jaemin menggeleng, "Dia menjadi seperti itu karena kesalahanku juga Jen. Nggak seharusnya aku ninggalin dia"
"Semua itu terjadi karena keadaan, saat itu kamu masih berusia 7 tahun Na bukan 17 tahun. Anak umur segitu hanya bisa mengikuti orang tuanya!"
Jaemin terdiam. Benar kata Jeno, dia tak bisa melakukan apapun pada saat itu. Tapi entah kenapa Jaemin terus menyalahkan dirinya sendiri.
"Aku harus menolong Hyeji" Gumam Jaemin.
Jeno menghela napas kasar. Di mata Jeno, Jaemin sudah terlalu baik. Bagaimana bisa Jaemin tidak memikirkan kesehatannya dan lebih mementingkan adik yang jelas-jelas membencinya.
Jeno memutuskan untuk pergi dari ruangan Jaemin. Jaemin sungguh keras kepala.
Beberapa menit setelah kepergian Jeno, dokter Lee datang untuk memeriksa keadaan Jaemin, semakin membaik memang. Tapi Jaemin belum bisa berjalan.
"Hyung"
"Hm?"
"Aku ingin mendonorkan darahku" Ujar Jaemin.
Dokter Lee terkejut, dia menghela napas kemudian mengangguk. "Ayo"
Dokter Lee membantu Jaemin duduk di kursi rodanya kemudian membawa Jaemin ke ruang pendonoran darah.
೭੧(❛▿❛✿)੭೨
Operasi dilakukan pada Hyeji, tapi dokter kim tak memberitahu siapa yang mendonorkan darah untuk Hyeji.
Jaemin sudah diperbolehkan pulang ke dorm walaupun dia masih menggunakan kursi roda.
Hanya Hyunseo yang menunggu Hyeji saat ini.
2 jam lamanya Hyunseo menunggu di ruang tunggu operasi. Tapi dokter Kim tak kunjung keluar dari ruangan.
Pintu ruangan operasi terbuka, "Operasi berjalan lancar, pasien akan segera siuman" Ucap dokter Kim, sambil melirih Hyeji yangdi pindahkan ke ruangan rawat inap.
]|I{•------»💚«------•}I|[
"Hyuungg apa aku tak boleh mencoba untuk benjalan?"
Untuk kesekian kalinya Jaemin melontarkan pertanyaan yang sama dan jawaban yang sama pun diberikan, Taeyong menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tired Of Lying ||《NA JAEMIN》
Fanfiction[BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sempurna, Adalah beban yang sangat berat untuknya Senyuman adalah derita yang harus dia tanggung Dia ingin menangis, tapi pekerjaan menuntutnya untuk terus tersenyum. Dia ingin sekali egois. Tapi tak bisa! Hatinya t...