Terdengar decitan roda ranjang rumah sakit, membawa seorang pasien remaja pempuan, siapa lagi kalau bukan Hyeji.
Yup, tadi Hyeji di temukan oleh kakaknya terkapar di kamarnya dengan tangan dipenuhi darah.
Dan di sinilah Hyeji, di ruangan pemeriksaan, memakai selang infus ditangan kirinya.
"Gawat! Pasien kehilangan banyak darah, dan kantung golongan darah AB kosong di rumah sakit ini" seru doker bername tag Kim Sojin itu.
Setelah melakukan penanganan pertama, dokter Kim menghela napas lirih, lalu pergi meninggalkan Hyeji yang masih tak sadarkan diri.
"B-bagaimana keadaan adik saya dok?" Tanya orang yang mengaku Hyeji adalah adiknya.
"Pasien kritis, kami membutuhkan golongan darah AB secepatnya nona" jawab dokter Kim.
"Apakah anda saudara pasien?" Tanya dokter Kim.
"Y-ya saya Park Hyunseo dan dia adik tiri saya Na Hyeji"
Dokter Kim mengangguk, lalu melenggang pergi.
Mengejutkan sekali, Hyunseo adalah kakak tiri Hyeji. Berarti dia adalah anak dari Min Nara, dan Jaemin tak pernah mengetahui hal ini, karena Hyunseo juga menyembunyikannya. Entah alasan apa.
_____
Hari berlalu, di ruangan lain, Jaemin masih terbaring lemah, tak ada perkembangan sejak dia di rumah sakit ini.
Tak ada yang peduli dengan Jaemin, meski dia di rumah sakit sekalipun, hanya Taeyong, Yuta, Ten, Winwin, Jungwoo, Mark, Renjun, dan Jeno.
Cklek!
Pintu ruangan Jaemin terbuka, menampilkan Renjun dan Jeno. Renjun duduk di sofa yang tersedia, sementara Jeno duduk di kursi samping ranjang Jaemin."Jen, aku mencari makanan dulu untuk kita ya!" Seru Renjun, Jeno hanya mengangguk kecil, lalu Renjun pergi meninggalkan Jeno bersama Jaemin.
Jeno menatap Jaemin sendu, tersirat penyesalan dan kesedihan di netranya. Tanpa Jeno sadari, air mata sudah hampir lolos dari pelupuk matanya, tapi Jeno menahannya.
Jeno meraih tangan Jaemin yang bebas dari selang infus, menggenggamnya dan mengusapnya lembut. Tangan yang biasanya terulur untuk menolong banyak orang kini terlihat kurus dan dingin.
"Na.. bangunlah," lirih Jeno.
"Kau tau, hari ini sangat membosankan, tak ada dirimu yang bercanda bersama kami, tak ada dirimu yang memasak untuk sarapan, semua terasa berbeda" lirih Jeno.
Entah Jaemin mendengarnya atau tidak, tapi Jeno berharap Jaemin mendengarnya. Dan benar saja, tanpa Jeno sadari air mata keluar dari mata indah Jaemin yang masih tertutup.
"Hari ini Sungwon hyung memperkenalkan tiga anggota baru di NCT pada kami semua, andai kau melihatnya pasti kau akan bahagia, ketiganya bukan dari Korea, ada Xiaojun hyung dan Hendery hyung yang seumuran dengan Mark hyung, dan ada Yangyang yang seumuran dengan kita"
Jeno tak bisa menahan air matanya lagi, ia menangis sendu, membuat siapapun yang mendengarkannya ikut merasakan kesedihan Jeno.
Memori Jeno terus mengingat kenangannya bersama Jaemin. Disaat dia kelelahan dan Jaemin yang membantunya, disaat Jeno mulai menyerah menjalani masa trainee Jaemin selalu menjadi orang pertama yang memberinya semangat.
Yaa, bagi Jeno, Jaemin adalah teman terbaiknya.
💚💚💚
"Kau tidak ingin minta buntuan Jungwoo atau Haechan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tired Of Lying ||《NA JAEMIN》
Fanfiction[BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sempurna, Adalah beban yang sangat berat untuknya Senyuman adalah derita yang harus dia tanggung Dia ingin menangis, tapi pekerjaan menuntutnya untuk terus tersenyum. Dia ingin sekali egois. Tapi tak bisa! Hatinya t...