Sejak kejadian itu, member NCT benar-benar melarang Jaemin untuk menemui adiknya sendiri, Hyeji.
Malam itu, member NCT benar-benar berusaha untuk membuat Jaemin mengerti bahwa Jaemin memang sudah terlalu baik pada Hyeji.
Jaemin bisa menerima nasihat dari member lain, tapi tak sepenuhnya.
Ah ya, Jaemin sekarang sudah bisa berjalan. Walau terkadang ia sering kelelahan jika berdiri terlalu lama.
Sebenarnya Jaemin belum diperbolehkan latihan. Tapi Jaemin tetaplah Jaemin. Dia ikut ke kantor SM entertainment untuk latihan, tapi masih dalam pengawasan member NCT tentunya.
"Siapa yang sudah hafal gerakannya?" Tanya Renjun, sebab Renjun sering lupa koreografi yang mereka pelajari belakangan ini.
Dengan percaya diri, Haechan mengangkat tangannya, kemudian berdiri dihadapan member NCT dream.
"Kau?"
"Tentu saja. Mari aku pimpin latihan hari ini" Haechan menjawab pertanyaan Renjun penuh semangat. Mungkin ini harinya Renjun dan Haechan akur.
Meskipun Haechan adalah member yang usil dan suka bercanda. Tapi dia bisa dipercaya untuk memimpin latihan terutama latihan koreografi.
Lihat saja, Haechan memimpin latihan dengan serius.
"Na, perlahan-lahan saja, jika kau lelah kau boleh istirahat. Dan jangan memaksakan diri. Kami tak ingin kau kenapa-kenapa" Haechan mengerti jika Jaemin mungkin akan kesulitan dalam latihannya.
Jaemin mengangguk sambil tersenyum, ia tampak sangat bersemangat.
Haechan memulai latihan dengan pemanasan dulu tentunya. Lalu mencoba koreografi yang mudah dahulu.
Duk!
Benar dugaan Haechan, Jaemin terjatuh dengan keringat yang bercucuran.
"Na, kau tidak apa-apa?"
Jaemin mengangguk dan tersenyum. Bisa-bisanya dia seperti itu, saat Haechan sendiri tau bahwa dia kesakitan.
"Hyung jangan bohong seperti itu! Kau istirahat saja bersama Haechna Hyung. Biar kami yang melanjutkan latihan"
Ucapan Ji-Sung di setujui member lainnya.
Haechan membawa Jaemin keluar dari ruang latihan, membawanya ke sebuah tempat. Kantin. Memangnya apalagi?
"Mau pesen apa?" Tanya Haechan pada Jaemin.
Jaemin menggeleng, "aku tidak lapar"
"Tapi aku lapar, baiklah burger dua, dan satu untukmu. Jangan menolak karena aku tidak mau mentraktir siapapun setelah ini"
Jaemin hanya pasrah dengan sikap Haechan. Memang kapan lagi Haechan mentraktir seseorang. Haechan pergi untuk memesan makanan, sementara Jaemin menunggu.
Tak dipungkiri, Jaemin merindukan Hyeji, ia selalu khawatir dengan keadaan adik satu-satunya itu.
"Ini makanlah"
Haechan menyodorkan 1 piring makanan sehat, dan tentunya dengan minuman.
"Gomawo"
Haechan dan Jaemin makan dengan keheningan.
"Ah iya Na!"
Jaemin menatap Haechan.
"Tidak apa-apa"
Jaemin menghela napas, sudah biasa dia menerima sikap random dari sahabatnya yang satu ini.
Selesai makan, Haechan dan Jaemin pergi ke ruang latihan, untuk melanjutkan latihan mereka. Memang untuk apa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tired Of Lying ||《NA JAEMIN》
Fanfiction[BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sempurna, Adalah beban yang sangat berat untuknya Senyuman adalah derita yang harus dia tanggung Dia ingin menangis, tapi pekerjaan menuntutnya untuk terus tersenyum. Dia ingin sekali egois. Tapi tak bisa! Hatinya t...