Matahari mulai menunjukan jati dirinya. Waktu sudah menunjukan pukul 6 pagi. Yeona turun dari kamarnya yang sudah memakai seragam sekolahnya dengan rapi. Ia melangkah menuju dapur hendak sarapan bersama saudara-saudarinya.
Gadis itu mengambil semangkuk sereal dipadukan dengan susu putih yang sudah disiapkan Giselle, kemudian memberikannya pada adiknya yang stand by di depan meja makan. Disusul dengan Giselle yang membawa dua piring roti berisi selai kacang.
"Hey, ini bukan sereal coklat kesukaanku" Ucap adik termuda dengan mulut yang penuh sereal.
"Rasanya pahit.." Ia mengecap makanan yang dimakannya.
"Bentuknya pun bukan kepala beruang. Yang ini jelek sekali bentuknya, abstrak" bocah itu memperhatikan bentuk serealnya dari sendok.
"Hey, Kudanil, semua makanan yang kau makan juga bentuknya akan jadi abstrak" Celetuk Yeona.
"Tapi yang ini rasa coklatnya pahit. Tidak manis.."
"Makanlah dulu yang ada, Daniel. Nanti akan ku belikan lagi yang kau mau" Sahut Giselle sambil menyantap sarapannya.
"Benar, manja sekali bocah ini. Kalau kau ingin yang manis-manis, cukup lihat saja aku." Yeona melakukan pose peace.
Daniel melihat dan melambatkan kunyahannya seperti merasakan sesuatu yang aneh dari makanannya.
"Rasanya semakin pahit ketika aku melihatmu"
Sialan bocah ini. Bahkan Giselle saja hampir tersedak karena menahan tawa.
Tapi bagaimana pun, mau tidak mau, Daniel harus menghambiskan sereal pahit itu. Sesi sarapan berlangsung beberapa menit hingga di sela-sela itu, Daniel kembali membuka suara untuk memulai percakapan.
"Ngomong-ngomong.. Kak Giselle, apa kau lihat kemarin dia diantar pulang oleh laki-laki?"
Pertanyaan itu membuat Yeona sontak menatapnya kaget.
"Haha.. itu aneh, ini baru hari pertama masuk sekolah dan dia sudah dapat pacar. Aku heran, mengapa dia mau pada orang sepertimu?"
"Aish, diamlah!" Tangan Yeona terkepal seperti posisi hendak meninju. Itu sudah menjadi refleksnya ketika sedang kesal.
Sementara bocah itu hanya terkekeh. Ia suka sekali menggodai kakaknya yang satu ini. Lebih tepatnya ia suka bila harus memancing emosi Yeona. Anak itu kembali melirik Giselle dan berbisik..
"Pacarnya tampan.."
"DANIEL!"
"Ah sayang sekali, kemarin malam aku tidak menyaksikannya" Wonyoung mengeluh.
Gadis itu mengerucutkan bibirnya, merasa sebal ketika para Lorz menceritakan perihal balapan semalam dan dia tidak datang untuk menyaksikannya.
Obrolan mereka terkadang mengalihkan perhatian siswa lain yang berlalu lalang di pinggir lapangan, namun mereka tidak berencana menguping karena tidak ingin mencari masalah dengan sekelompok anggota Lorz. Mereka hanya mengagumi keberadaan para pujangganya yang sedang berkumpul bersama.
![](https://img.wattpad.com/cover/233391118-288-k651249.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
When: The REVENGE Begins
FanfictionBae Yeona, gadis yang anti sekali terhadap geng motor itu rela memutuskan kekasihnya yang merupakan ketua geng demi bisa bebas dari dunia pergengmotoran. Hidupnya aman damai setelah berakhirnya hubungan dengan Beomgyu. Namun ketika ia pindah ke Kota...