"Sasuke-san selamat siang!"
Sasuke yang merasa terpanggil dan disapa menganggukan kepalanya dan kembali berjalan ke arah ruang kantor bos perusahaan mereka.
Seorang gadis yang memiliki status sebagai karyawan kantor yang menyapa Sasuke tersebut otomatis tersenyum lebar dengan wajah merona merah. "Yaampun aku di notice sama Sasuke-san."
Gadis lainnya yang sedang memegang cup berisikan kopi mendengus kecil, "Dekat juga tidak, tidak sopan sekali kamu memanggilnya memakai nama depan." Gadis tersebut menyeruput kopinya khidmat
"Ck, ya kan sekalian pendekatan. Sasuke-san tampan begitu mana mungkin aku abaikan. Pakai logika sedikit dong Karui-cchi toh kamu juga pasti waktu bekerja disini pernah minimal sekali berusaha mendekati Sasuke-san kan? Ngaku kamu!" Sahut sang gadis pengagum Sasuke tadi yang bernama Minji dengan ekspresi ngambek
"Jujur saja aku sama sekali belum pernah berusaha mendekatinya- paling paling mengobrol pun jika tentang urusan pekerjaan. Selebihnya lebih baik bagiku untuk jaga jarak." Karui kembali menyesap kopi, mengecap pahitnya minuman tersebut yang setara dengan pahitnya kehidupan.
Minji mendengus kesal, diambilnya cup kopi dan mengisinya dengan cairan berwarna hitam berperisa pahit tersebut dari mesin pembuat kopi. "Ya itu berarti kamunya saja yang tidak tertarik dengan pria tampan plus mapan sekelas Sasuke-san."
Karui tergelak, "Bukan tipeku, dia menyebalkan sekali ya ampun jika bukan karena statusnya yang sekarang mungkin aku sudah menonjok wajahnya minimal sekali seumur hidup. Tanganku gatal sekali ini." Karui menggerak gerakan pergelangan tangannya dengan cepat seakan ia bersiap akan meninju pemuda bersurai hitam itu kapanpun ia lewat di hadapannya.
"Jangan berani beraninya menonjok wajah Sasuke-san, Karui-cchi! Aku marahi kau nanti lho!"
Karui lalu melangkahkan kakinya diikuti oleh Minji di sebelahnya. "Ck, sebelum kau sempat memarahiku aku yakin seseorang akan lebih cepat menonjok balik wajahku."
Minji terdiam, ia dengan cepat mengalihkan pandangannya, "A-ah... Sasuke-san ternyata orang yang seperti itu ya?"
Karui terdiam heran, "Kalau maksudmu dia bers-"
"Kau tahu Karui-cchi, tipe tipe orang yang memiliki bodyguard di sekitarnya? Tipe tipe tuan muda lhoo, seperti di drama drama. Ya ampun ternyata selain rajin bekerja, ia juga seorang tuan muda ya... Pantas saja tampan dan kulitnya putih mulus begitu, aku yakin pasti dirawat mati matian dengan baik oleh dayang dayang di rumahnya." Pandangan Minji menerawang, membayangkan Sasuke mandi susu dan mawar setiap sore harinya.
"Tapi... Tuan muda yang seperti itu biasanya sudah punya tunangan kan? Ah ah! Terus tunangannya biasanya seorang gadis muda menawan yang lebih muda sekitar 3 tahun, atau teman masa kecil sang tuan muda itu sendiri!"
Karui terbahak pelan, "Tipe nona muda maksudmu?"
Minji menganggukan kepalanya antusias, "Iyaa! Yang seperti itu! Yang tiap pergi ke mana mana pasti memakai kimono, yang anggun sekali dengan surai hitam yang selalu di sanggul dengan pernak pernik emas dan perak di rambutnya. Ya ampun aku jadi insecure membayangkannya." Wajah Minji mendadak merengut, membandingkan dirinya dengan gadis seperti di khayalannya tadi tentu sukses membuat dirinya sendiri menjadi kehilangan kepercayaan diri.
"Tipe gadis muda seperti tadi sayangnya bukanlah tunangan si orang menyebalkan itu. Aku sama sekali tidak pernah mendengar kabar bahwa dia memiliki tunangan tapi-"
Minji tiba tiba terpekik kecil, "Bagus kalau begitu! Masih ada kesempatan untukku mendekati Sasuke-san kan?! YESS!"
Manik keemasan Karui menangkap pergerakan surai pirang yang berjalan mendekat ke arah Sasuke yang baru keluar dari ruangan bos mereka, dan seketika ia mengulum senyum.
"Minji, kau tahu tidak siapa nama belakang Sasuke?"
Minji terdiam sesaat lalu mengangguk, "Tau, Uzumaki kan? Tapi manager kita juga namanya Uzumaki, mereka ini kerabat atau bagaimana?"
Karui memegang sisi kepala Minji dan mengarahkannya pada kedua insan yang sedang mengobrol di kejauhan, "Cari tahu sendiri jawabannya."
"Hei 'Suke, bagaimana? Lancar?" Tanya Naruto pada Sasuke yang sedang memegang dokumen di hadapannya.
Sasuke menganggukan kepala, "Hu um. Sudah makan siang belum?" Naruto balas mengangguk, "Sudah dong, bekalmu sendiri bagaimana? Sudah dimakan belum? Kalau belum ingin kusuapi tidak? Kebetulan aku sedang senggang hehe."
Sasuke menyikut perut Naruto pelan mengundang bisikan 'aw' dari orang yang ia sikut. "Berisik."
Minji memperhatikan adegan tersebut dengan tanda tanya besar di benaknya, 'Aku belum pernah lihat Sasuke-san sedekat itu dengan orang sebelumnya'
Naruto yang menyadari bahwa ia sedang di tatap oleh seorang karyawan baru di divisi nya mendadak melingkarkan tangan di pinggang Sasuke, menarik pemuda itu mendekat menempel ke dadanya.
"Naruto, ngapain sih?" Tanya Sasuke tanpa mengalihkan pandangan dari dokumen, berusaha menutupi rasa malunya. Naruto mendekati telinga Sasuke sambil matanya masih menatap Minji yang terlihat masih bertanya tanya keheranan. "Sasuke...wangi sekali sih kamu, pakai apa tadi shampoonya?"
"Yang biasa. Ah Naruto sudah ah ini di tempat umum bodoh." Sasuke mendorong pelan bahu sang pemuda bersurai pirang tersebut, berharap akan segera dilepaskan namun hasilnya tentu saja nihil.
Setelah memastikan tatapan nya dan Minji saling bertautan, Naruto semakin menempelkan tubuhnya dan mengigit pelan cuping telinga Sasuke, membuat Minji dan Sasuke yang berada di pelukannya sama sama terlonjak kaget.
"NARUTO! SIALAN KAU!" Sasuke memukul bahu Naruto keras meski yang bersangkutan hanya balas terkekeh dan kembali merengkuh pinggang ramping sang suami sambil bertanya apa yang akan mereka santap untuk makan malam hari ini.
Minji membatu di tempat dan Karui otomatis menepuk nepuk bahunya.
"Tidak ada yang namanya tunangan anggun berpakaian kimono untuknya. Namanya Sasuke Uzumaki karena suaminya adalah manager kita tersayang- Naruto Uzumaki." Karui tersenyum tipis melihat ekspresi Minji yang kaget total.
"K, k, Karui-san... Sasuke-san sudah m-me-menikah?" Minji menoleh patah patah pada Karui.
Karui mengangguk, "Tidak apa, kau karyawan baru. Kesalahan pertama beberapa karyawan baru ya biasanya jatuh hati pada Sasuke atau Naruto." Karui kembali menyesap kopi sebelum lanjut berujar, "Masih berstatus pengantin baru, jadi siap siap saja bakalan sering melihat adegan seperti tadi."
Dengan hati yang retak dan pikiran yang masih terkejut Minji merenung, Tidak ada yang namanya tunangan ber kimono, adanya manager tampan ber kulit tan yang menjadi suami sah Sasuke-san - dan Minji mendadak bersumpah untuk tidak sembarang fangirling Sasuke lagi di kantor.
4: Married -END
-Chochojjinie
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNNY | Naru•Sasu [Sequel Childhood Memories]
FanfictionMasih dengan status pengantin baru, inilah manis-pahitnya kehidupan cinta Naruto dan Sasuke. [KUMPULAN ONESHOT] [Cerita ini sequel dari Childhood Memories, aku saranin baca fanfiction ku yang itu dulu sebelum baca yang ini, tapi kalau kamu ngegas ma...