3: Talk More

2.1K 205 4
                                    

"Yang."

Sasuke yang sedang rebahan di kasur sambil membaca buku seketika menoleh pada orang yang memanggilnya tadi. "Hn?"

Naruto yang baru saja keluar dari kamar mandi mendadak cemberut lalu menjatuhkan diri di kasur. Sasuke yang berdecak kesal lalu memukul sang pelaku dengan bantal- tanda bahwa yang dilakukan Naruto tadi menganggunya

Naruto menoleh mendapati sang kekasih hati kini kembali berfokus pada buku di pangkuannya.

"Baca apa sih?"

"Aku kasih tau juga kamu gak bakalan tau."

Naruto memajukan bibirnya lima senti, "Kamu mah gitu."

Sasuke tak balas menyahut, atensinya masihlah pada buku tebal yang sejak pulang dari kantor tadi dibacanya dengan teliti. Naruto yang menyadari bahwa ia tak mendapat atensi suaminya lalu bergerak mendekati Sasuke yang tentunya disadari namun masih ia tidak beri atensi.

"Sasukeee~" panggil Naruto manja- tanda bahwa dirinya sedang meminta perhatian dari sang kekasih

"Hn."

Naruto mendadak terduduk di kasur dengan tegak, matanya menatap Sasuke lurus tanpa berniat mengalihkan pandangan. "Sasuke, gak baik loh jawab jawab singkat pertanyaan suami kamu kaya tadi. Kalo bisa dijawab panjang ya panjangin."

Sasuke melirik sekilas pada Naruto sebelum kembali membaca buku di pangkuannya. "Kenapa, Naruto?"

Naruto berdecak kesal, ditariknya buku yang sedang dibaca Sasuke dan dilemparkan ke sudut kamar- mengundang keluhan kesal dari sang suami yang merasa acara literasinya terganggu. "Ck, Naruto apaan sih, itu buku baru beli tau!" Ucap Sasuke seraya mendelik pada sang suami yang masih menatapnya.

"Buku apa? Sepenting apa?"

Sasuke mendesah lelah, "Buku penting, pokoknya isi bukunya sarat makna kehidupan, penting banget buat diaplikasikan ke kehidupan sehari hari. Makanya mau aku baca terus selesaiin bukunya." Sasuke yang hendak berdiri untuk mengambil buku yang tadi dilempar Naruto mendadak terhenti karena lengannya dipegang sang suami.

"Kamu jawab panjang begitu kalo dipaksa kan? Dari dulu kamu gitu terus sama aku, jawab pendek pendek kaya gak mau ngobrol panjang gitu." Naruto cemberut- Sasuke tertegun, Naruto-nya sedang dalam mode ngambek. Sasuke lalu duduk bersila di atas kasur tepat di hadapan sang suami. "Naruto." Panggilnya

"Aku capek kerja Sas, pekerjaan aku kurang lancar tadi. Terus aku liat kamu ngobrol sama si bos panjang lebar gitu, sambil senyum senyum pula- kenapa sih ditanya atau disapa sama aku jawabnya pendek terus, dari jaman SMA loh kamu gitu." Ucap Naruto berterus terang, mengeluarkan yang selama ini ia pendam dalam hati.

Sasuke mengusap surai pirang Naruto lembut, menyalurkan kasih sayangngya melalui usapan itu. "Kalo sama orang lain kan Sasu harus selalu sopan Nar, udah didikan dari orang tua harus begitu. Sedangkan kalo sama Naru kan Sasu udah kenal lama, udah jadi suami sah Sasu juga sekarang- jadi Sasu rasa Sasu bebas meng ekspresikan sifat asli Sasu sama Naru."

Naruto menatap manik hitam sang suami dengan dalam, "Sama orang lain palsu gitu?" Tanya nya yang dibalas gelengan kepala oleh Sasuke. "Bukannya palsu, cuman kan kalau begitu itu formalitas, sama Naru kan Sasu gak usah pake formalitas segala- emang Naru mau Sasu nanti tiap ngobrol sama Naru pake 'saya-anda' terus harus bungkuk sopan mulu tiap ketemu?"

Naruto menggeleng

"Yaudah makanya."

Sasuke yang berniat kembali beranjak untuk mengambil bukunya mendadak kembali terhenti ketika Naruto menahan tangannya kembali. "Tapi kamu nanti jangan jawab singkat singkat lagi setiap sapaan atau pertanyaan ku Sasuke." Ketika Sasuke hendak protes Naruto kembali membuka mulut. "Perintah suami."

Sial, sekarang mau tak mau Sasuke harus menurut kalau aura dominan Naruto sudah menguar kuat diikuti perkataan 'perintah suami' seperti tadi.

Sasuke menghela nafas pelan lalu mengangguk, "Tapi sifat ketusku tetap tidak bisa dihilangkan, jangan memaksa." Ucapnya mengingatkan. Naruto balas tersenyum lebar lalu merentangkan tangan pada Sasuke -kode minta dipeluk

Sasuke yang semula ragu ragu akhirnya ikut merentangkan tangannya dan memeluk tubuh Naruto, Naruto menariknya agar semakin mendekat dan merebahkan tubuh mereka berdua di kasur. "Tidak apa, justru aku menyukai sifat ketusmu Sasuke -yang kuminta perubahan darimu hanyalah untuk tidak menjawab singkat sapaan dan pertanyaan ku dengan 'hn' mu yang menyebalkan itu." Hidung bangir sang pemuda bersurai pirang mengusak usak rambut hitam Sasuke, menghirup dalam dalam aroma lavender yang menguar dari sana.

Sasuke tersenyum tipis, mengabaikan bukunya yang teronggok mengenaskan di sudut kamar untuk memeluk erat tubuh hangat sang suami

Dengan statusnya yang sekarang, Sasuke sama sekali tidak merasa dikendalikan- ia justru merasa aman dengan segala perlakuan dan perintah Naruto untuknya, karena walau bagaimanapun semua itu demi pernikahannya.

2: Talk More -END

-Chochojjinie

SUNNY | Naru•Sasu [Sequel Childhood Memories]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang