Petang itu, Sasuke sedang berada di sebuah supermarket tempat biasa ia dan Naruto berbelanja. Meski kali ini hanya sendiri sebab sang suami masih berada di kantor, Sasuke tetap menjalankan kebutuhannya dengan senang sebab terus-terusan berada di dekat Naruto juga membuat kepalanya pening.
Tangannya dengan gesit berulang kali menarik dan menyimpan kembali barang-barang yang tertata rapi di rak-rak tinggi menjulang demi melihat jumlah isi dan kandungan yang tertera dalam satu produk, menimbang apakah patut dibeli atau ditinggal.
Ketika sampai di bagian lorong selanjutnya, Sasuke di kejutkan dengan keberadaan seorang wanita bersurai merah muda berkuncir kuda yang sedang menatap tajam deretan rak selai dan susu.
"Sakura?"
Wanita bersurai merah muda tersebut sontak menoleh menanggapi panggilan Sasuke, senyumnya merekah ketika melihat sang kawan lama kini berada di hadapannya dengan membawa troli berisikan bahan makanan. "Sasuke-kun!" Sakura menyapa balik dengan senyum lima jarinya yang khas.
Sasuke balas tersenyum tipis, mendorong troli nya mendekati Sakura. "Sedang berbelanja juga ya?" Tanya Sakura berbasa-basi seraya melirik apa-apa saja yang berada di dalam troli Sasuke. Sasuke mengangguk menanggapi dan tersenyum tipis, "Bagaimana kabarmu?"
Sakura tertawa kecil, "Tidak biasanya kau menanyakan kabar. Aku baik-baik saja, meski bekerja sebagai seorang dokter itu melelahkan, namun aku sangat menikmatinya. Sudah sejak lama aku ingin berkecimpung di bidang itu." Sakura meraih sebuah wadah plastik mini bertuliskan 'selai coklat' sebelum memasukannya ke dalam keranjang berwarna merah yang ia tenteng di tangan.
"Hmm, baguslah. Sudah lama sejak aku dan Naruto mendengar kabarmu, ia jadi khawatir apakah kau kena marah pasienmu lalu dibuang ke pulau terpencil atau bagaimana." Sasuke terkekeh, lengannya terjulur membawa dua jenis minuman berperisa anggur dan leci, memilah mana yang sebaiknya di beli.
Sakura mendengus kasar, ia berkacak pinggang "Sialan, sudah lama tidak bertemu dia jadi seenaknya sendiri berbicara macam-macam tentangku. Akan kuhajar dia kalau bertemu nanti."
Sasuke semakin yakin bahwa pikiran aneh-aneh suaminya tersebut tidak terbukti, karena Sakura yang kini berada di hadapannya terlihat baik-baik saja dan sangat sehat. Rambut merah muda cantiknya yang dulu bermodel pendek sekarang sudah lebih panjang dan dimodel kuncir kuda, kemeja putih tanpa lengan serta rok span berwarna merah juga dikenakan oleh Sakura dengan rapih dan anggun. Wanita itu telah banyak berubah, namun entah mengapa, image seorang ketua OSIS yang mengerikan itu seakan tak pernah pudar dari dirinya, Sakura masih terlihat sama di beberapa sisi yang tak bisa dijelaskan oleh Sasuke.
"Naruto bagaimana kabarnya, Sasuke?"
"Baik-baik saja, beberapa hari ini dia disibukkan dengan kegiatan kantor, tapi aku dapat menjamin bahwa setidaknya dia masih makan dan tidur dengan benar."
Sakura tertawa kecil, ia menepuk-nepuk bahu Sasuke, "Ah, ah, kalo dia tinggal denganmu sih aku justru kaget kalau dia punya jadwal tidur yang tidak teratur dan makan ramen instant terus menerus. Naruto itu memang sudah pantas berada di tangan Sasuke, ya." Sasuke tersenyum kecil menanggapi.
Tangan Sakura terjulur ke atas rak, berusaha meraih yogurt yang berada di rak paling atas, Sasuke dengan baik hati membantu mengambilkan yogurt tersebut dan menyerahkannya pada Sakura yang mengucap 'terima kasih' setelah sebelumnya memeletkan lidah karena malu telah dibantu. Sasuke sendiri meraih dua buah yogurt yang dimasukannya ke dalam troli.
"Yang lain bagaimana kabarnya?"
Sasuke mengedikkan bahu, "Tidak tahu banyak, namun setahuku usaha restoran Choji sudah semakin ramai, Shikamaru dan Temari sudah bertunangan, Ino dan Sai....kalau tidak salah sudah jadian."
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNNY | Naru•Sasu [Sequel Childhood Memories]
FanfictionMasih dengan status pengantin baru, inilah manis-pahitnya kehidupan cinta Naruto dan Sasuke. [KUMPULAN ONESHOT] [Cerita ini sequel dari Childhood Memories, aku saranin baca fanfiction ku yang itu dulu sebelum baca yang ini, tapi kalau kamu ngegas ma...