PART INI DIKETIK OLEH SALAH SATU MEMBER EXTRAORDINARY WRITERS :
ersaftryaaDICOPY SECARA KESELURUHAN OLEH author_project
KE DALAM PROJECT 3 KELOMPOK 6
TURN BACK TIME
•
•
•
•
•
*╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗*
~HAPPY READING~
*╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝*✧════•❁❀❁•═════✧════•❁❀❁•═════✧
"Dengan syarat ...."
"Apa?" potong Pangeran Charles dengan gugup.
"Hapus identitas putri."
Pangeran Charles sangat berada diambang keraguan. Bagaimana caranya untuk menghapus identitas putri, sedangkan dirinya tak mampu apa-apa untuk saat ini. Kerajaannya sedang tak berpihak padanya dan pada Putri Sharen.
***
"Aku yakin kita bisa melaluinya. Perjuangan kita sudah terlalu jauh, kita tak bisa kembali untuk saat ini. Kamu percaya padaku'kan?" tanya Pangeran Charles sambil mendekap Putri Sharen dengan hangat, dan menyalurkan perasaannya saat ini pada Putri Sharen. Setidaknya dia merasa ada yang mengerti situasinya.
"Aku takkan menyerah saat ini, sayang. Aku hanya perlu bersabar dan yakin akan tindakanmu, aku yakin dewa akan mengabulkan permintaan kita." Ujar Putri Sharen sambil mengelus pipi Pangeran Charles dengan lembut.
"Untuk soal penghapusan identitas, kita harus ke siapa? Para menteri?" tanya Pangeran Charles membuat Putri Sharen bingung.
"Sepertinya iya. Karena penatua tak mungkin dapat membantu kita menghapus identitasku."
"Baiklah. Untuk sekarang, kita pergi ke-"
"Charles!" ucapan Pangeran Charles terhenti saat ibundanya memanggil. Dia langsung melirik dan menghampiri ibundanya itu.
"Kamu ditugaskan berada di pasukan nomor 1 di lapangan nanti." Pangeran Charles terkejut sekaligus heran pada ibundanya, kenapa dia tiba-tiba berbicara seakan-akan terjadi peperangan.
"Memangnya ada apa ibunda? Apa yang terjadi?" tanya Pangeran Charles heran.
"Kita akan latihan militer sebagai jaga-jaga dari musuh. Musuh kita sudah akan mengangkat senjatanya, maka kita harus mempersiapkannya."
Pangeran Charles mengangguk ketika ibundanya menjelaskan.
Pangeran Charles menatap sekilas ke arah Putri Sharen yang menatapnya dengan sendu. Dia tahu bagaimana perasaannya sekarang. Kalang kabut, itu yang dirasakannya.
"Sekarang aku nampak bodoh di sini."
***
"Lapor paduka! Penerus tahta kerajaan Phantera telah kembali selama 5 tahun ini. Sekarang dia sedang menjalani masa pelatihan militer di jerajaannya." Raja Rhamantus nampak tak senang dengan berita yang di bawa oleh bawahannya itu, karena ancaman terbesarnya telah kembali. Dan dirinya sekarang berada diambang kehancuran.
"Nanti saat waktu yang telah ditentukan, siapkan pasukan sebanyak-banyaknya. Dan kita akan hancurkan Phantera. Kita lawan takdir, dan menjadi kekal di sini!"
***
"Sharen, kamu sudah kembali dengan paras yang masih sama. Apakah kamu menjadi tukang sihir sekarang?" ucapan Raja benar-benar membuatnya sakit hati melebihi apapun. Memang benar dirinya telah melakukan hal bengis dan kejam, tapi setidaknya dirinya sudah sadar dengan apa yang diperbuatnya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Back Time [TAMAT]
FantasiaPenderitaan, tahta, dimensi, terperangkap, cinta. 5 kata itu sudah mewakili hidup seorang putri kerajaan Phantera. Kepedihan hidup harus ia jalani. Peristiwa itu mengharuskannya meninggalkan istana. Takdir menuntunnya melintasi dimensi lain lalu ter...