002

1.5K 61 3
                                    

"Ya tuhan Lea, kau semakin cantik saja" Puji bibi Amber sambil menangkup wajah Lea. (Namakamu) tersenyum manis mengusap punggung putrinya itu.

"Ya benar, perasaan terakhir kali, aku bertemu dengannya saat usia 5 tahun, sebelum dia pergi ke asrama dan tak pernah kembali lagi" Ujar Fransia.

"Ya, aku terakhir kali bertemu putriku saat ia berusia 3 tahun, itu sebabnya aku tidak bisa menahan rasa rinduku padanya" Ujar (Namakamu).

"Kau dan Liam hanya berbeda 2 bulan, hanya saja lebih tua Liam darimu, bagaimana kalau aku menjodohkan--"

"Sudahlah Fransia, putriku masih kecil" Ujar (Namakamu).

"Di usia sepertinya aku sudah melahirkan Liam" Ujar Fransia.

"Begini cantik, jika kau dengan Liam, pasti hidupmu bahagia, secara, Liam adalah pewaris tunggal kekaisaran Russia, dan kau---"

"Ada apa ibu?" Potong Liam yang datang dengan Josh tiba tiba, mereka memegang segelas voodka ditangan mereka masing masing. Josh menyesap voodkanya.

"Begini anak ibu yang paling tampan, ibu ingin menjodohkanmu--"

"Fransia, cukup jangan se frontal itu, Lihat putriku--" Ujar (Namakamu) terpotong saat Lea menyenggol lengan sang ibu, dan menunjuk minuman yang dipegang oleh Liam.

"Ibu, apakah itu minuman keras?" Ujar Lea polos. Sontak, mata tajam Liam langsung tertuju pada Lea.

(Namakamu) mengangguk dan mengusap kepala sang gadis.

"Ya sayang, anak perempuan tidak boleh menyentuh minuman itu, faham?" Ujar (Namakamu). Lea menggeleng.

"Bukan hanya anak perempuan bu, tetapi anak laki laki juga, guruku bilang, minuman itu--"

"Buruk untuk kesehatan" Sambung Liam sambil memutar bola matanya, sementara Josh masih menatap Lea dalam.

"Y--ya" Ujar Lea gugup. Fransia meloncat kegirangan.

"Ya tuhan! Aku mau malam ini kalian berkencan! Siapkan kamar untuk Liam dan Lea!" Pekik Fransia meloncat kegirangan. Liam dan Lea mengerutkan dahinya. Mereka tak mengerti.

"Tidak akan, bahkan usia putriku belum legal" Ujar (Namakamu).

"Aku tidak mau tahu! Aku ingin cu--"

"Apa ibu gila? Aku bahkan tidak mengenalnya" Ujar Liam menatap Lea aneh. Lea menunduk.

"Maka itu kalian--"

"Aku permisi" Lirih Lea menunduk dan berlari kecil dihadapan Liam dan Josh. Kedua pemuda tampan itu tak melepaskan tatapannya dari punggung Lea yang hampir menghilang dibalik tembok.

"Lihatlah, pesonamu benar benar kau turunkan pada putra dan putrimu" Sahut Amber. (Namakamu) terkekeh kecil.

"Ehm--kurasa aku permisi" Ujar Josh, Josh langsung berlari dari kerumunan para perempuan penggosip itu.

Kali ini ia tak boleh kehilangan jejak Lea. Ia menyukai gadis itu setelah beberapa jam yang lalu.

Ia berbelol ke koridor arah kanan. Ia melihat seorang gadis bergaun krim polos sedang memasuki sebuah ruangan. Josh dengan setelan jas hitamnya yang mengetat di tubuhnya. Ia menyisir rambutnya dengan jemarinya.

Ia berlari dan memasuki ruangan yang dimasuki Lea juga.

Ceklek

Pemandangan yang indah. Ia melihat gadis mungil nan polos itu sedang memunggunginya, Lea tengah memilih gaun di lemarinya. Ia berdiri dan menatap seluruh gaun yang ada disana.

HYPER PRINCE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang