006

1K 46 3
                                    

Ceklek

"Ibu!" Pekik Lea. Lea langsung berhambur ke pelukan sang ibu. Ibunya memeluk tubuh sang putri sangat erat.

Mereka duduk disofa panjang. Lea menangis dipelukan sang ibu. Sang ibu mengerutkan dahinya, kenapa Lea menangis histeris tiba tiba?.

"Lea, sayang, kau kenapa?" Lirih sang ibu menangkup wajah Lea. Lea menggeleng dan semakin menangis di dada sang ibu.

"Ibu--hiks--hati Lea sakit" Lirih Lea, Lea memegangi dadanya. Sang ibu menangkup wajah putrinya, ia menatap Lea yang menangis sambil memejamkan matanya.

"Lea, siapa yang menyakiti hatimu?" Ujar (Namakamu). Lea menggeleng lirih. Ia mengusap air matanya dengan punggung tangannya.

"Hiks--Lea kecewa bu" Lirih Lea. (Namakamu) terheran, karena semenjak baliknya Lea ke istana, ia tak pernah mengalami hal aneh seperti ini, lagipula bukannya Lea tidak pernah mencintai seseorang sebelumnya?.

Lalu siapa yang Lea cintai, dan yang membuat Lea terluka seperti ini?.

"Lea, katakan jujur pada ibu, apa kau sedang mencintai seseorang?" Ujar (Namakamu), La mengangguk.

Deg

Benar dugaan (Namakamu), tapi siapa yang menyakiti Lea? Kenapa tega teganya pria itu menyakiti hati Lea?.

Lagipula, (Namakamu) yakin, pria yang dicintai Lea adalah pria yang berada didalam istana.

Apa pria itu tidak tahu Lea siapa?. Kenapa pria itu menyakiti hati Lea?.

"Siapa dia? Ibu akan menegurnya dengan cara baik baik, tega teganya dia menyakiti hati putri ibu" Ujar (Namakamu) memeluk Lea. Lea memangis dilengan ibunya.

"Bu--dia mencium dan bercinta dengan wanita lain--didepan mata Lea, hiks!" Lea semakin menangis histeris. (Namakamu) semakin dibuat panik, apa yang Lea katakan?.

(Namakamu) bersumpah, hal itu adalah pernyataan yang paling sakit yang pernah dirasakan seorang gadis.

Pria yang kalian cintai, bercinta dan mencium wanita lain didepan kalian, apa yang kalian rasakan?.

"Lea dengar ibu, siapa dia?" Ujar (Namakamu), Lea menggeleng.

"Aku tidak bisa mengatakannya siapa dia bu--tapi semua itu berasal, karena aku menolakya. Sebenarnya aku nyaman dengannya, dia adalah pria paling hangat yang pernah kukenal, dia romantis dan sangat pengertian padaku. Dia tampan, tapi malam itu, dia memintaku untuk menjadi kekasihnya, tapi aku menolaknya, bu karena aku masih berfikir tentang sekolahku terlebih dahulu, jadi tadi pagi, aku ingin menemuinya, tapi dia sudah berciuman dan bahkan mengajak gadis lain bercinta didepan mataku, hati Lea sakit bu" Lirih Lea. (Namakamu) memeluk putrinya, ia faham betul apa yang dirasakan Lea. Terlebih Lea adalah gadis polos yang belum pernah mencintai seserang sebelumnya.

"Apa dia ada mengatakan kata kata kasar padamu? Atau bermain fisik dengnmu?" Ujar (Namakamu), Lea menggeleng.

"Dia adalah pria yang hangat, dia lembut, tapi

"Lea, degar ibu. Sebenarnya tipe pria yang kau ceritakan, adalah tipe pria yang egois. Sama seperti ayah dan kakakmu, ibu tidak mengerti, apakah setiap pria memang egois seperti itu? Tapi, jika kau masih mencintai pria itu, kau harus banyak mengalah dengannya. Ibu yakin, dia tidak benar benar mencintai gadis lain, dia hany memberikanmu hukuman karena telah berani beraninya menolaknya" Ujar (Namakamu) menangkup wajah sang putri. Lea tertunduk.

"Lea ingin bercerita pada ibu sekarang, jadi apa yang harus Lea lakukan, jika dia memperlakukan Lea seperti itu?" Lirih Lea. Sang ibu menangkup wajahnya.

HYPER PRINCE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang