014

1.2K 36 24
                                    

Liam mengantarkanku pulang, banyak pasang mata pelayan dan pengawal menatapku dan Liam. Kami terus memasuki. Istana, Liam masih setia menggandeng tanganku.

"Aku tidak percaya bahwa hari ini aku sangat bahagia, bisa menjadi bagian dari milikmu" Katanya, aku tersenyum kecil. Kami berbicara didepan pintu kamarku.

"Aku fikir aku hanya bermimpi untuk bisa dekat denganmu. Kurasa pernikahan itu memang harus dilanjutkan" Ujarnya

Deg

Aku menatapnya. Aku menggeleng pelan, aku hanya segan menolaknya, kenapa dia benar benar ingin menikahiku?

Tidak!

Bagaimana dengan Josh?

Dia juga menatapku.

"Apa kau tidak setuju?" Ujarnya. Aku menggeleng dan reflek berdehem kecil.

"Ehm, aku fikir aku masih terlalu kecil, aku harus berbicara lebih banyak tentangmu pada ibuku" Ujarku. Liam menggeleng ragu, dia masih menatapku.

"Baiklah, selamat malam, aku mencintaimu" Ujarnya memajukan diri dan mengecup dahiku. Aku terdiam, dia tersenyum dan meninggakkanku.

Aku menggeleng, aku masih tidak percaya pada diriku sendiri, apa aku bodoh? Atau khilaf? Kenapa aku menerimanya?

Lalu bagaimana dengan Josh? Padahal aku dan Josh baru saja berbaikan.

Aku membuka pintu kamarku, aku memasuki kamarku.

Langkahku terhenti kala melihat sekeranjang bunga mawar di meja riasku.

Aku menatap ke sekeliling, tidak ada orang. Tidak biasanya pelayan, ibu ataupun ayah meletakkan bunga dikamarku.

Aku mendekat, bunga ini masih sangat wangi dan segar. Aku meraihnya dan menghirup aromanya, masih sangat manis!

Hingga aku menyadari ada secarik kertas disana, aku meraihnya, dan membuka gulungannya.

Hai Lea manisku, aku masih tidak bisa berhenti memikirkan tentangmu, tentang kejadian tadi, saat kau dikamarku. Bisakah kau keluar dari fikiranku sebentar saja? Argh, kurasa kau terlalu bodoh untuk itu. Baiklah, aku merindukanmu, aku ingin bertanya padamu, maukah kau menjadi milikku? Maaf, aku tidak mengatakannya tadi, karena aku terlalu gugup untuk berbicara denganmu langsung, jangab dijawab sejarang, aku menunggu jawabanmu besok, aku ingin besok kau menemuiku di pilar barat. Dan katakan bahwa kau menginginkannya. Aku mencintaimu, selamat malam

-Josh

Bodoh! Josh bodoh! Apa apaan ini? Jadi dia yang membawakan bunga ini untukku?

Gila!

Aku menggeleng

Bahkan aku baru saja jadian dengan Liam, dan dia memintaku untuk menjadi kekasihnya?

Bodoh!

Josh bodoh! Apa dia janjian dengan Liam?

Kau juga sangat bodoh Lea! Lalu apa yang harus kulakukan sekarang?

Kenapa Josh sialan itu baru menanyakan hal itu padaku?

Haruskah aku memutuskan Liam dan berkencan dengan Josh?

Liam terlalu baik untuk dilepaskan!

Lantas, haruskah aku menolak Josh dan masih bersama Liam?

Bodoh! Tidak bisa! Aku mencintai Josh sialan itu.

Lalu, haruskah aku menerima keduanya?

Gila, ide dari mana itu?

Jangan bodoh Lea! Kau tampak seperti wanita murahan jika kau menerima keduanya.

Atau aku harus kehilangan keduanya?

Kenapa aku harus menerima Liam tadi?

Huh, aku benar benar terbodoh sekarang

Aku meremas kertas itu dan membuangnya asal, aku mengurut dahiku dan menghempaskan tubuhku ke ranjang

Haruskah aku menemuinya besok?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HYPER PRINCE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang