Lea mengucir rambutnya keatas tinggi, memamerkan leher jenjangnya. Gadis itu mengoleskan sedikit madu dibibirnya dan memakai sedikit parfum dilehernya. Ia tersenyum dan mencoba keluar dari kamarnya.
Ia berniat ingin mengajak Josh untuk makan malam, karena ia benar benar tak enak pada Josh, malam itu, ia menolak Josh mentah mentah. Sekarang ia sedang membawakan semangkuk selai kacang untuk ia santap dengan roti, dengan Josh nanti, untuk mengobati rasa bersalah Lea.
Gadis itu keluar dari kamarnya, kini penjaga sedang bertukaran jadwal, jadi dikoridor ini sedang tidak ada pengawal, tetapi diluar istana, pengawal dan keamanan semakin diketatkan saat bergantian jadwal penjagaan.
"Ahhhh--" Lenguh seorang wanita. Senyum Lea terbuyar, ia mendengar seperti suara lenguhan, di koridor sebelah.
"Jangan berhenti, kumohon--" Lenguh gadis itu sekali lagi. Lea menelan salivanya. Ia berjalan sedikit demi sedikit agar tak menimbulkan suara. Hingga--
PRANGGGG
Mangkuk selai kacang terbanting ke tanah, dan pecah. Seluruh isi selai kini sudah terbuang sia sia. Lea membulatkan matanya, ia tak percaya.
Kedua pasangan itu menoleh, Josh yang sedang menghimpit seorang gadis ke tembok, dengan jarinya yang ia permainkan didalam paha gadis itu kini terhenti. Padahal, tadinya Josh sudah mencumbui seluruh jengkal gadis yang ada dihadapannya, membuat banyak kemerahan di leher gadis itu sambil memainkan jarinya dibawah sana, sementara gadis itu mendesah dan memeluk leher Josh erat dan mengusap milik Josh dari dalam celana Josh.
Josh sontak menatap Lea tanpa bersalah, Josh hanya sedikit menjauh dari selir umum bangsawan istana itu. Sang selir pun sangat tak enak dengan Lea, selir itu sedikit menjauh dari tubuh Josh dan menunduk, ia benar benar malu, sudah terciduk sekarang, oleh Lea.
Mata Lea bergetar menahan air matanya--tunggu--kenapa ia menangis? Kenapa ia bersedih? Apa yang ia fikirkan?.
Padahal ia hanya melihat betapa jelasnya Josh mencumbui gadis itu dan bagaimana naturalnya gadis itu menikmati permainan Josh. Kenapa ia sedih?.
Lea menepuk pipinya pelan, apa yang ia rasakan sekarang? Tolong beritahu Lea, kenapa dadanya sangat sesak sekarang?.
Ia tak mungkin mencintai Josh.
Tapi kenapa, ia menikmati bayang bayang, bagaimana lembutnya suara Josh saat berbicara dengannya, bagaimana gagahnya Josh menggendongnya waktu itu, betapa panasnya aliran darahnya saat bibirnya dilumat ganas oleh Josh, dan betapa terangsangnya ia saat ditindih dan disentuh oleh Josh.
Tapi--apa Lea gila?!
Siapa yang mengajarkannya menjadi mesum seperti itu?.
Tidak! Lea sudah gila.
Josh tersenyum kala menatap air mata yang tergantung dikelopak mata Lea.
"Kenapa kau seperti setan?! Kau muncul disaat aku hampir ereksi!" Ujar Josh kesal, namun tak bisa menyembunyikan bagaimana senangnya ia melihat reaksi Lea. Lea menggeleng lirih, ia tak menyangka. Bahwa akal Josh benar benar buruk.
Padahal Lea tak berniat menyakiti Josh, tapi kenapa Josh membalaskan dendam seperti ini pada Lea.
"Maaf--aku hanya tak sengaja melewati jalan ini--dan aku sedikit terkejut, maaf" Lirih Lea terbata bata. Selir masih sama menunduk, sementara Josh sedang menikmati ekspresi Lea.
"Bisa kau pergi dari koridor ini sekarang?" Ujar Josh. Lea membelalak, hei, lihatlah. Bahkan ini istana ayah Lea, kenapa Josh mengaturnya?.
Lea mengangguk lirih. Ia berjalan mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYPER PRINCE✔
AléatoireHanya kisah pendek yang sekedar mempertemukan Lea, sang putri dari percampuran darah bangsawan yang sempurna, sang ayah adalah kaisar agung dari Persia, dan sang ibu adalah putri agung dari Russia. Setelah belasan tahun ia di karantina di sekolah mi...