Setelah Lea membersihkan kamarnya, gadis itu kembali merapihkan selimutnya. Lea beranjak ke cermin, ia berdiri didepan cermin, ia tersenyum. Wajahnya begitu polos dan lugu.
Lea mengibaskan rambutnya kebelakang, dan membernarkan jepitan rambutnya. Gadis itu menatap tubuhnya, kenapa ia harus memiliki tubuh sedatar dan sependek ini? Kenapa ia tidak memiliki tubuh sebagus kak Krystal dan kak Ava?.
Ceklek
Lea tersentak, ia menatap kearah pintu. Krystal datang sambil mengemut setangkai gulali yang ia bawa. Krystal mendudukkan bokongnya tanpa permisi di ranjang yang baru saja Lea bersihkan. Krystal mengangkat kakinya keatas kursi.
Baru saja Lea merapikan selimutnya, kini selimut itu sudah teracak kembali karena gaya duduk Krystal yang kasar dan tidak hati hati.
Lea menunduk, menelan salivanya.
"Pukul berapa sekarang?" Ujar Krystal.
"Pu--pukul 7 malam" Lirih Lea.
"Aku dengar, kau memiliki janji dengan sahabatku, pukul 8 nanti, benarkah?" Ujar Krystal. Lea mendongakkan kepalanya.
"Sa--habat?"
"Joshua, dia bilang dia akan berkencan denganmu malam ini" Ujar Krystal.
Deg
Lea menggeleng, kenapa pria asing itu masih mengingat kejadian pagi tadi.
"A-aku tidak memiliki janji apapun padanya" Lirih Lea kembali menunduk. Krystal menatap tajam Lea dari bawah hingga ke atas, Krystal terkesan angkuh, namun ia sangat menyayangi adik adiknya.
"Apapun yang kau bilang, aku tidak mau basa basi, aku ingin kau harus bersiap siap sekarang, aku beri waktu 5 menit untukmu berdandan" Ujar Krystal angkuh.
"Tapi kak--" Lirih Lea gugup, Krystal menatap Lea dan menaikkan sebelah alisnya.
"Lea takut" Lirih Lea. Krystal menyunggingkan senyumnya keatas.
"Kenapa?" Ujar Krystal.
"Josh--mesum" Lirih Lea. Krystal terkekeh kecil.
"Dia hanya ingin mengenalmu lebih jauh, dengar, apa dia ada menyentuhmu?" Ujar Krystal. Mendadak Lea langsung tersentak, ia semakin menunduk, mengingat kejadian tadi pagi, dimana Josh mengusap pinggulnya, memeras bokongnya dan memperdalam ciumannya dibibir Lea.
"Apa kau dengar aku?" Ujar Krystal. Lea mengangguk.
"Di--dia tidak ada--menyentuhku" Lirih Lea. Krystal tersenyum puas.
"Bagus, jika begitu, aku mau kau bersiap siap sekarang, aku tidak suka menunggu lama" Ujar Krystal. Lea mengangguk.
Lea berbalik ke lemarinya, ia mengambil salah satu gaunnya yang lebih tertutup dari pada gaun tadi pagi.
"Ekhem--" Lea tersnetak kala Krystal berdehem saat ia mengambil gaun panjang yang kebesaran.
"Kau tahu kita akan melakukan makan malam, bukan pergi berdoa? Jadi tolong, jangan permalukan aku sebagai kakakmu" Ujar Krystal.
Lea menunduk dan mengangguk.
Krystal bangkit, dengan sigap ia berjalan kearah lemari Lea. Ia menarik sebuah gaun yang menurutnya sangat elok untuk sang adik.
"Ini bagus untukmu" Ujar Krystal.
Lea menggeleng, bagaimana bisa ia menemui Josh dengan pakaian seperti ini? Gaun ini lebih terbuka daripada gaun tadi siang.
Gaun merah yang panjangnya sebetis, dengan bagian dada hingga pinggang yang ketat, sementara bagian bokong hingga betis tak membentuk tubuh Lea. Gaun tanpa lengan dan dengan tali pinggang dengan ukiran emas ini membuat aura Lea semakin terpancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYPER PRINCE✔
RandomHanya kisah pendek yang sekedar mempertemukan Lea, sang putri dari percampuran darah bangsawan yang sempurna, sang ayah adalah kaisar agung dari Persia, dan sang ibu adalah putri agung dari Russia. Setelah belasan tahun ia di karantina di sekolah mi...