The truth

854 135 38
                                    

"Kamu di mana, Jef?"

Jaehyun menjauhkan hp nya dan melihat nama penelfon, benar itu Rosé. Yang bikin Jaehyun bingung kenapa Rosé nanya dia di mana padahal sebelum pergi tadi udah ngasih tau.

"Aku di rumah Bunda. Kan aku udah bilang kamu tadi, ada apa?"

"Jaehyun, Nak, tolong beliin gas dulu sayang, ini gasnya udah abis" Teriak Bunda, kedengeran Rosé.

"Iya, Bun, sebentar."

"Oiya maaf, aku lupa. Yaudah aku tutup ya, hati-hati jangan balik kemaleman."

Aneh, pikir Jaehyun.

Suara Rosé terdengar lemah, bikin perasaannya gak enak. Akhirnya setelah balik dari beli gas, Jaehyun pamit sama Bunda mau nyamperin Rosé. "Aku pergi sebentar ya, Bun"

"Lah gimana? Ini Bunda lagi bikin brownies buat kamu masa kamu nya pergi?"

Jaehyun jadi gak enak juga sama Bunda nya, tapi mau gimana lagi, "Nanti aku balik lagi Bun, tadi Rosie nelfon terus gak tau kenapa perasaan aku gak enak. Gapapa ya Bun? Sebentar doang janji."

Bunda Jaehyun jadi panik dikit, "Kenapa Rosie? Yaudah sana pergi. Nanti ajak ke sini aja."

Di lain tempat, Rosé memantapkan hatinya untuk pergi ke rumah orang tuanya. Dengan begitu, mau gak mau pasti bakalan ketemu Renjun lagi. Sedangkan, pikiran Rosé perihal beberapa hari lalu aja masih gak bisa lepas dari ucapan Renjun. Gak tau bakalan jadi apa Rosé nanti kalo ketemu Renjun lagi.

"Gimana kuliah mu?" Tanya Ayah tiri Rosé.

"Baik-baik aja, Om."

"Ayah" Koreksi Renjun dengan nada ketus.

"Apartment kamu masih yang sama kan sayang? Mamah tiap ke sana kamu nya gak ada terus. Sama Jaehyun masih kan?"

"Masih Mah, Mamah kalo ke sana kabarin aku dulu kalo tiba-tiba datengnya aku masih suka ada urusan di kampus."

Weekend kali ini Jaehyun dan Rosé sepakat untuk menghabiskan waktu sendiri-sendiri. Memang ada jadwal tertentu yang udah mereka sepakati bersama tentang pentingnya me time dan gak pacaran mulu.

"Kalo butuh gitar atau yang lainnya bilang aja, Nak, nanti Om belikan."

Renjun berdecak sebal, "Ayah gak pernah nanyain Renjun butuh sesuatu apa engga selama kuliah!"

"You didn't ask though."

"No, you! didn't ask."

Mamah dah Rosé cuma bisa diam menyaksikan sepasang Ayah dan Anak di hadapan mereka yang selalu bertengkar karena Renjun ngerasa Ayah nya lebih perhatian sama anak tirinya dibanding anak kandungnya sendiri.

"Gapapa, Om. Aku gak butuh apa-apa, mungkin Renjun yang butuh. Gitar aku masih bagus"

"Gak usah belain gue lo." Ketus Renjun.

"Renjun!" Bentak Ayah. "Ayah perhatikan kamu gak pernah ya manggil Rosé pake Kakak. Gimana pun juga dia lebih tua dari kamu 3 tahun!"

"Seorang Kakak tuh yang mengayomi adiknya, bukan malah numpahin semua beban ke adiknya kaya dia!" Tunjuk Renjun pake dagunya ke Rosé.

Akord, Taeyong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang