Suasana kedai roti bakar malam itu benar-benar di luar kendali. Para pelayan terlihat sedikit kewalahan melayani para pelanggan dari meja ke meja. Belum lagi suara-suara yang bertabrakan membuat suasana makin rusuh. Wajar aja sih, malem minggu.
Kalender bank bca dengan tipe disobek persis di belakang kasir menunjukan tanggal 16 januari.
Ulang tahun siapa yorobun?
Iya, Kim Jennie.
Masih dengan status melajang, perempuan bertubuh mungil itu duduk sendirian di meja bagian tengah. Sebelah kirinya, yang dekat dengan pintu masuk merupakan gerombolan pria yang Jennie yakini satu kampus dengan dirinya.
Yakin banget lo?
Iyalah, almetnya sama kaya yang Jennie punya di rumah.
Sebelah kanan orang pacaran. Lumayan tengsin juga ternyata malem minggu, lagi ultah, sendirian, gak ada yang kasih kejutan. Kalo bukan paksaan Rosé yang ngajak Jennie cabut keluar gak bakal dia mau buang-buang waktu kaya gini.
Meja di sebelah kiri, The Lanangs bisik-bisik.
"Eh itu Kak Jennie kan ya?"
"Sendirian aja dah, ajak gabung apa nih?"
"Emang lo kenal?"
"Ya kaga sih, kita beda kasta beda segalanya~"
"Eh tapi boleh tuh, daripada sendirian ntar digodain mas pela—"
"Mending digodain sama lo aja gitu?"
"Lagi nunggu temennya kali, gausah rese lo pada"
Meja kiri ini diketahui anak kontrakan di Gang Salak. Mereka lagi merayakan keberhasilan si tetua, Moon Taeil. Yang terhormat berhasil jadi perwakilan kampus buat kompetisi piano internasyeneeel.
Taeil dan Jaemin bisa dibilang lumayan deket sih sama Jennie, tapi berhubung Jennie daritadi madep ke kanan mulu, ngehindar. Dari mereka masuk kesini aja Jennie udah nunduk terus, mungkin risih soalnya The Lanangs pada berisik. Lagu di speaker tak terdengar. Baru mau ngajak Jennie gabung, pintu masuk kebuka.
There is sweetheart Rosie posie with the cake. 🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Outfit nya gak kaya gitu kok, kalo iya bisa pengsaaaan cowokdeul.
Di belakang Rosé ternyata ada Mark dan Haechan yang kebetulan juga baru dateng. Mark refleks bukain pintu. Engeh juga engga siapa cewek di depannya ini. Berbekal kasian aja liat tangan si cewek penuh.
