Second wave

891 148 38
                                    

Malam harinya, Taeyong mencoba mendatangi apart Jennie. Jam di pergelangan tangannya menunjukan pukul 12 malam.

Sudah dua kali coba membuka pintunya, namun gagal. Jennie mengganti password apart-nya. Taeyong mengacak rambutnya frustasi. Setelah pertengkaran yang cukup hebat dengan Jennie, Taeyong paham kalo Jennie punya hak untuk melakukan itu meskipun gak memungkiri kalo Taeyong sedikit marah.

Taeyong mengetuk pintu apart Jennie berkali-kali, punggung tangannya bahkan kini terasa kebas.

Ditelfon gak diangkat, chat pun gak dibales. Apa mungkin Jennie udah tidur? Atau belum pulang?

"Masa belum pulang sih?" Bisik Taeyong.

Notifikasi Instastory Jennie muncul di pop up hpnya, memperlihatkan Johnny, Chanyeol, Jongin, dan banyak laki-laki lain yang terlihat rusuh lagi main beer pong.

Dengan perasaan gusar dan emosi yang membuncah, Taeyong berlari menuju mobilnya dan mendatangi Jennie di club yang terkenal di kalangan anak kampus. Gimana engga, kan yang punya ex-kahim mereka.

Perjalanan menuju ke sana memakan waktu sekitar tiga puluh menit dari apart Jennie, itu pun juga kalo bukan karena skill menyetir Taeyong yang ngebut sinting.

Di sana, Jennie, senyumnya terlihat merekah mengingat jeri payahnya selama ini diapresiasi oleh banyak orang, bahkan oleh mereka yang bukan dari kalangan musik.

Melihat senyuman Jennie membuat Taeyong berhenti melangkah. Harusnya hari ini Taeyong yang paling berbahagia, harusnya hari ini Taeyong yang membuat Jennie tersenyum sebegitu lebarnya, harusnya hari ini Taeyong merayakan keberhasilan Jennie.

Okay Alexa play That Should Be Me by Justin Bieber.

Senyuman lebar Jennie memudar, para lelaki yang tengah mendengar Jennie bercerita pun menengok mengikuti arah mata Jennie dan mendapati Taeyong berdiri gak jauh dari meja mereka.

Chanyeol mencoba memecah keheningan dengan welcoming Taeyong with his bro hug, "Nah kalo ada lo kan makin rame nih acaranya. Sini sini duduk, Yong."

Kedua mata Taeyong memendar, mencari Jongin yang ternyata udah pulang lebih dahulu 15 menit lalu.

"Jen, pulang" Lirih Taeyong. "Udah jam 1 lewat. It's kinda inappropriate for you as the only WOMAN here. So, let's go."

Jennie gak bergeming, tetap dalam posisi berdirinya.

"Hey, wanna go home? Taeyong's right. It's past midnight already, Jen" Kata Johnny, tangannya mencoba meraih lengan Jennie yang langsung ditepis olehnya.

"Lo ngapain di sini?" Tanya Jennie tegas.

"Please, kita keluar dulu dari sini ya? Kita omongin di tempat lain" Bujuk Taeyong, nada bicaranya melemah.

"So, you already got the reasons?"

"Explanation to be exact, com'on."

"Besok gak bisa? Gue masih sibuk merayakan hari penting gue. The main character should've stay till the end right?"

Semuanya dalam mode diam, although Jennie is not the friendliest person either, tapi Jennie selalu ramah ke siapa pun yang menyapanya apalagi yang ngenal dan dikenal Jennie.

Akord, Taeyong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang