"Kita adalah dua orang yang diciptakan Tuhan dengan karakter yang berbeda. Dan Tuhan pulalah yang menyatukan kita dengan masing masing karakter sebagai pelengkap satu sama lain."
___________
O6. 00 Wib.
Cintya pagi ini bangun dengan wajah segarnya. Masih mengenakan piyama tidur berwarna pink nya. Melakukan rutinitas pagi yang selama 2 bulan ini. Yah, memasak dan membereskan rumah yang berlantai 2 itu sudah menjadi kewajibannya. Walau mereka sudah menyewa ART,namun menurut Cintya Art juga manusia yang tak akan kuat melakukan semua pekerjaan itu. Setidaknya dia harus ambil bagian dalam memasak.
Cintya bergelut dengan perkakas dapur. Cintya memutuskan untuk memasak sup daging sapi pagi ini. Dia terlihat sibuk dengan celemek di bagian perutnya. Rambut digulung sembarang dengan jepit rambut orang, yang setiap helainya perlahan terlepas ketika dia memotong bawang.
Harum nya sudah memenuhi dapur. Selesai dengan masakannya, dia hanya menyiapkan sedikit. Untuk apa banyak, toh yang makan hanya mereka berdua. Dia melepas celemeknya. Memutuskan untuk membuat 2 gelas teh, dan menyajikannya bersama kue bolu yang dibuatnya kemarin bersama Ryan. Yah, mereka cuti selama 3 bulan sejak pernikahan. Selama itu pula mereka menghabiskan waktu bersama. Dengan aktivitas sederhana. Sebelum mereka disibukkan kembali dengan pekerjaan.
"Ihhhhh, itu orang kok belum bangun juga..., ini udah jam 7 loh. Kebo banget suami gue anjir...." batin Cintya kesal.
Dia memutuskan untuk membangunkan pria yang 2 bulan telah menjadi suaminya.
Cintya berjalan dengan cepat, meluapkan emosinya dengan hentakan kakinya di tangga.
Hal pertama yang dilihatnya adalah Ryan yang masih digulung selimut, kepala keluar dan mata yang masih setia tertutup dengan wajah putih bersinar damai, senyum yang melengkung. Entah apa yang dimimpikan lelaki berumur 27 tahun itu.
"Damai hati gue lihat wajahnya. Tampan.., tidur ajah ganteng" guman Cintya tersenyum sambil memandang wajah Ryan sejenak. Pemandangan pagi yang luar biasa.
"Sadar Cintya, dia udah milik lo. Gausah heran" Sadar Cintya pada tujuan awalnya.
Dia menepuk nepuk pipi Ryan keras hingga terkesan menampar, namun pria itu tak kunjung membuka matanya. Geram dengan suaminya, Cintya menarik selimut yang dipakai Ryan, melemparnya kasar. Hingga pria itu menggeliat kedinginan mengingat AC yang masih menyala. Dan perlahan membuka matanya.
"Pemandangan pagi yang indah. Istri gue dengan wajah cantiknya" ucap Ryan pelan dengan mata yang masih tertutup setengah.
"Cantik, cantik. Cantik gundulmu!!! Bangun bangsat...," emosi Cintya "aku capek sayang.. kamu lama banget bangunya, bukannya bantuin masak, malah molor, dasar suami laknat" lanjut Cintya dengan emosi yang mulai menurun.
"Sory sayang..aku ngantuk banget. Tapi laknat laknat gini, tetap sayang kan??" balas Ryan sambil mengedipkan matanya sebelah dan menarik tangan Cintya perlahan, menciumnya singkat.
"Iyalah..., cepatan Ryan, kamu gak lupa kan ini hari apa?"
"Hari selasa" balas Ryan polos.
" beneran, kamu lupa?"
"Iyah, emang hari apa sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You are my everything!!My Cool Boy✓✓
Ficção AdolescenteFinished! Part lengkap. Budayakan follow akun author sebelum baca Tak bisakah hati mu memandang ku sedikit saja?? "Hati ini selalu dipenuhi namamu my cool boy!!! Tapi didalam hati mu,tidak ada tersirat sedikit pun nama ku😪 Tentang hati yg mencintai...