3. Pesona Anak Kiai

3K 244 6
                                    

"Seberapa tampan sih pesonanya? Sampai seluruh penjuru pesantren membicarakan tentang dirinya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seberapa tampan sih pesonanya? Sampai seluruh penjuru pesantren membicarakan tentang dirinya?"

•Wafiq Azizah•

🥀🥀🥀

Bruk!!

Tiba-tiba badan Wafiq tersungkur ke tanah, Nabila yang berada disampingnya pun panik, begitu juga seluruh pasang mata yang menatapnya. Seorang lelaki dengan berani menghampiri Wafiq, tanpa rasa ragu, lelaki itu membopong tubuh mungil Wafiq ke dalam gendongannya. Nabila yang melihatnya pun tambah terkejut, matanya membola, batinya bertanya-tanya. Mengapa harus laki-laki itu yang menolong sahabatnya?

Rani yang tidak sengaja lewat itupun langsung menghampiri lelaki yang membopong tubuh Wafiq.

"Ikhsan!" panggil Rani. Lelaki yang dipanggil Ikhsan itupun menoleh dan sedikit terperanjat kaget.

"U---Ustazah Rani." Katanya gugup.

"Wafiq kenapa? Kenapa dia bisa pingsan?" tanya Rani panik.

"Saya tidak tahu pasti Ustazah. Saya juga baru selesai setoran dan ingin balik ke asrama, namun langkah saya terhenti karena melihat Wafiq yang sudah pingsan. Tidak ada yang mendekatinya, makannya saya yang membawa dia," jelas Ikhsan.

"Yasudah kamu bawa ke uks saja!" perintah Rani. Ikhsan mengangguk paham. Tanpa disuruh pun, dirinya akan membawa Wafiq ke uks. Sekarang langkah lelaki itu semakin dipercepat, hingga tiba di uks, Rani membuka pintu.

Setelah pintu uks terbuka, Ikhsan membaringkan tubuh Wafiq di atas ranjang yang tersedia di dalam sana.

"Maaf Ustazah, saya telah melanggar aturan," ucap Ikhsan dengan penuh penyesalan. Lelaki itu menunduk dalam-dalam.

"Tidak apa-apa, inikan dalam keadaan darurat. Lebih baik sekarang kamu balik ke asrama." Ikhsan mengangguk, lalu setelahnya ia pergi dari uks.

Setelah kepergian lelaki itu, Rani duduk disamping Nabila yang sedang mengelus tangan Wafiq.

"Kenapa Wafiq bisa pingsan, Bil?" tanya Rani. Nabila menoleh, dan ia bingung harus jawab apa. Apa ini cuma rencananya doang ya biar nggak dihukum? Batinnya bertanya-tanya.

"Eh anu Ustazah. Tadi pas dihukum sama Umi di tengah lapangan, tiba-tiba saja dia pingsan. Hmm... mungkin saja dia belum sarapan Ustazah, makannya bisa pingsan gitu," alibinya. Rani mengangguk mengiyakan.

"Yasudah, saya buatkan teh hangat dulu kalau begitu." Rani berjalan keluar dari ruang uks untuk pergi ke dapur guna membuatkan teh hangan untuk Nabila.

Setelah kepergian Rani, Wafiq membuka matanya. "Udah pergi?" tanya Wafiq. Nabila sedikit terperanjat kaget. "Pura-pura lo?" Wafiq menjitak dahi Nabila.

"Astagfirullah, sakit Piq!" Nabila meringis kesakitan.

"Dasar bodoh! Ngapain lo ngebiarin sih Ikhsan itu ngegendong gue?!"

He Is My Coldest GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang