Ryujin mengelus kucing keabuan yang sedang tertidur pulas di atas pahanya, terlihat sangat menggemaskan hingga ia tak serius mendengarkan ocehan sahabatnya.
"Lo denger apa yang gue omongin gak sih??" tanya Lia sebal dengan satu alis terangkat.
"Sorry sorry, apa tadi?"
Lia menggeleng pelan, sesuai dugaannya bahwa membawa Ryujin ke cafe yang penuh kucing adalah sebuah kesalahan. Gadis itu tidak akan bisa serius jika ada kucing di sekitar mereka.
"Intinya gue mau minta saran lo, gue mesti buka hati untuk Yohan atau tetap ngejar Jaemin? Jaemin tuh susah banget didapetin,"
Lia menghela napas panjang, lalu melanjutkan ucapannya, "biarpun dia sering cuekin gue, tetep aja gue masih suka, bingung gak sih?"
"Gak, gue gak bingung. Itu namanya lo serius, dan perasaan lo tulus ke Jaemin which is bagus dong," ujar Ryujin santai, sambil masih mengelus makhluk berbulu di pangkuannya.
Sembari menyesap jus melon di hadapannya, Lia kembali menaikkan alis, "gue gak paham, Jin. Jadi gue harus gimana?"
"Julia, love isn't all about choice. Apa yang lo rasain sekarang, yakin aja kalo emang itu yang lo mau. Lo sukanya sama Jaemin? Ya berarti hati lo maunya dia,"
"Dan Lia yang gue kenal gak pernah nyerah untuk bisa dapetin apapun yang dia mau," lanjut Ryujin sambil mengepalkan tangannya di depan Lia dengan yakin.
Gadis dengan rambut ponytail itu terkekeh menanggapi ucapan Ryujin, "lo emang yang paling ngertiin gue, Jin,"
"Harusnya tadi gue aja yang milih film," keluh Lia pada pemuda di sampingnya.
"Lo gak suka romantic drama? Biasanya cewek suka film gituan,"
"Bukan selera gue aja sih, mending nonton horror atau thriler," Lia memandang kosong ke arah jalanan.
Yohan tertawa, baru kali ini ia bertemu gadis yang benci film roman dan malah menyukai thriler. Matanya masih fokus ke jalanan saat tiba-tiba Lia menepuk pundaknya.
"Yohan. Berhenti, Han!!" teriakan Lia membuat Yohan sontak menepikan mobil.
"Apa? Lo kenapa?" Yohan mengernyit saat melihat Lia sedang melepas sabuk pengamannya.
"Gue turun di sini, bye,"
Yohan menahan pergelangan tangan Lia sambil menatap bingung pada gadis itu, "mau kemana? Lo sekarang tanggung jawab gue, ntar kalo tante tau gue turunin lo di pinggir jalan, gimana?"
Lia memutar bola matanya sebal, ia kan bukan anak kecil yang harus selalu diawasi.
"Mami gak bakal tau kalo lo gak ngasih tau, jadi diem aja, OK?" perintah Lia sambil membentuk tanda OK dengan jarinya.
Ini semua karena Lia terpaksa menerima ajakan nonton dari Yohan jika tidak ingin dimarahi lagi oleh Yujin. Perjodohan ini memang cukup menyebalkan.
Setelah turun dari mobil, Lia segera menyebrangi jalan. Kakinya melangkah cepat menuju salah satu bakery di sana. Gadis itu sangat yakin bahwa tadi ia melihat Jaemin masuk ke dalamnya ketika ia masih berada di dalam mobil Yohan.
Aroma roti yang baru selesai dipanggang menyebar ke seluruh toko, membuat salah seorang pemuda di sana tersenyum puas.
"Kenapa senyum-senyum gitu? Naksir lo sama gua?" celetuk Doyoung yang sedang menyusun roti ke dalam etalase kaca.
"Buset geer banget lo bang," Jaemin tertawa. Setelah itu matanya memandang ke arah beberapa kue yang terpajang di sana.
"Gimana soal lomba tahun ini? Lo udah siap?" tanya Doyoung tiba-tiba.
"Gue gak yakin bang, patissier kayak lo aja gak lolos, apalagi gue?"
"Gak bisa disebut patissier juga sih, soalnya gue keluar sebelum lulus," Doyoung berdiri sambil menatap Jaemin dengan kedua tangan terlipat di depan dada.
"Na, lo gak bakal tau hasilnya kalo lo belum coba. Gue yakin lo bisa, cuma butuh latihan lagi," lanjut Doyoung serius.
Tringgg
Doyoung yang melihat seseorang datang, langsung merapikan topinya dan menyambut ramah, "selamat datang di Sunny Side Bakery,""Selamat sore," seorang gadis melangkah masuk, matanya melihat ke sekeliling.
"Selamat sore, ada yang bisa dibantu?"
"Lia?"
Jaemin menautkan alisnya ketika menyadari bahwa yang baru saja memasuki toko adalah Lia. Sedangkan senyum gadis itu seketika mengembang setelah berhasil bertemu Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silver Spoon ft. Jaelia
FanfictionLia tidak tahu bahwa ternyata mendapatkan Jaemin tidak semudah dirinya membeli kapal pesiar baru