Dari rumah Jaemin, Lia segera menuju ke tempat yang telah ditentukan Felix untuk bertemu. Awalnya Felix ingin menjemputnya, tetapi Lia menolak.
Muncul perasaan sedikit menyesal telah menyetujui ajakan Felix, tapi bagaimana pun ia tidak ingin terus menghindar.
Candle light dinner diiringi permainan violin yang romantis, bukankah pemuda itu berusaha terlalu keras? Lia kira mereka hanya akan mengobrol biasa.
Lee Felix, seorang CEO muda yang kini duduk di hadapan Lia dengan tuksedo kehitaman sedang menatapnya dalam.
"Do you remember this place?"
Suara berat Felix membuat Lia merinding, tetapi gadis itu enggan menjawab pertanyaannya dan hanya membalas tatapan pemuda itu.
"Last year, our first date was so precious. At least for me," timpal Felix, kali ini disertai senyuman.
Lia berusaha menguatkan dirinya untuk tidak terpesona, meskipun Felix terlalu sempurna untuk tidak dipedulikan.
"Julia, aku mau kita balikan," ujar Felix lembut tapi terdengar menuntut bagi Lia. Ia menggenggam tangan Lia dan mengusapnya pelan.
Lia memandang pemuda di depannya dengan tatapan tidak percaya, "that's impossible. Kamu tau kan alasan kita putus? Buat apa balikan kalo cuma nyakitin?"
"But, we love each other, right? I promise, I'll make it possible for us-"
"Felix, we are cousins. There is nothing we can do with it," ujar Lia menegaskan, lalu melepaskan genggaman tangan Felix.
Tidak ada seorangpun yang ingin mengulangi kesalahannya, begitupun Lia.
Hal terbodoh bagi Lia adalah ia pernah tidak menyadari bahwa Felix adalah anak dari sepupu ibunya, dan mereka sudah berkencan setelah berkenalan di suatu acara.
Di cafetaria kampus, Ryujin sibuk menunjukkan album foto masa sekolahnya pada Lia. Kedua gadis itu tertawa geli melihat foto-foto mereka ketika di sekolah.
"Ini album foto lo apa album foto kita? Perasaan muka gue ada di mana mana," celetuk Lia yang hanya dibalas kekehan Ryujin.
Mereka masih fokus membolak-balikan lembaran album, sebelum tiba-tiba Ryujin menunjuk satu foto.
"Liat ini! Ini si Nana itu kan?" tanya Ryujin heboh, sedang Lia masih berusaha mengenali sosok anak laki-laki di foto itu.
"Lah iya ini si gembul! Gemesin juga ya ternyata," ucap Lia gemas.
Seakan teringat sesuatu, Ryujin menutup album itu, menatap Lia penasaran, "lo udah nanyain itu ke Jaemin?"
Lia hanya menggeleng pelan, lalu dengan santai menyesap coffe late yang ia pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silver Spoon ft. Jaelia
أدب الهواةLia tidak tahu bahwa ternyata mendapatkan Jaemin tidak semudah dirinya membeli kapal pesiar baru