3 ; Falling in Love

1.2K 270 8
                                    

Jaemin sering menghabiskan waktunya di perpustakaan kampus. Selain memasak, pemuda itu sangat suka membaca buku. Seperti sekarang, ia tengah duduk bersandar pada rak buku sambil fokus membaca sebuah novel misteri.

Beberapa menit berlalu, pemuda itu melirik jam di tangannya, menyadari sekarang sudah pukul 8 malam dan satu jam lagi perpustakaan akan tutup.

Ketika mengembalikan buku di rak, samar-samar Jaemin mendengar suara tangisan seseorang. Ia bukan tipikal pemuda penakut, tapi suara itu benar-benar terdengar jelas.

Karena penasaran, ia mengikuti arah suara itu sampai di lorong rak buku paling belakang dan mendapati seorang gadis berambut panjang terurai sedang duduk tertunduk.

Gadis itu menangis sendirian.

"Hei?" Jaemin tidak berani menyentuhnya, ia kini menunduk dan berkata dengan pelan, "butuh bantuan?"

Gadis itu mengangkat kepalanya, matanya yang sembab seketika melebar saat melihat Jaemin.

"Jaemin?"

"Eh lo Lia bukan sih?"

Gadis itu, Lia, mengangguk pelan sambil masih terisak.

Rasanya sangat memalukan Lia bisa bertemu dengan si koki menyebalkan dalam kondisi seperti ini. Dan ternyata selama ini mereka berkuliah di kampus yang sama. Kebetulan yang tidak terduga menurutnya.

"Ngapain nangis di sini? Cepetan pulang, perpus udah mau tutup," Jaemin berdiri, memandang Lia yang masih duduk di bawah.

"Gak bisa! Hng.. duh gimana ya," ujar Lia sedikit gelisah sekarang.

Melihat ekspresi Lia yang menurut Jaemin aneh, ia kembali menunduk, "lo sakit?"

Lia menggeleng cepat.

"Jangan-jangan bocor ya?" tanya Jaemin santai, membuat Lia terbelalak karena tebakan pemuda itu benar.

Jaemin langsung melepaskan jaket yang ia pakai, menyisakan kemeja yang masih menempel di tubuhnya.

"Bener kan? Nih pakai dulu, mending lo cepetan pulang deh," ujarnya menyerahkan sebuah jaket denim hitam pada Lia.

Lia mendadak terdiam, sebenarnya sedikit terbawa emosi mengetahui inisiatif baik Jaemin padanya.

Padahal kemarin pemuda itu sangat angkuh dan menyebalkan, tapi sekarang Jaemin mau meminjamkan jaket nya untuk Lia pakai.

"Kenapa lo beda, gak nyebelin kayak kemarin?" pertanyaan spontan Lia membuat Jaemin tersenyum singkat.

Sangat singkat tapi sudah sempat Lia nikmati. Yang ada di pikiran Lia setelah itu adalah Jaemin punya senyum yang sangat manis, tapi jarang ia tunjukkan.

Jaemin memasang raut wajah tenang sembari menatap mata gadis di hadapannya, "kemarin dan sekarang itu beda. Kalo sekarang lo butuh bantuan, mana mungkin gue acuh?"

Lagi-lagi Lia terdiam, ada perasaan asing yang menghampiri dirinya setelah mendengar kalimat Jaemin barusan.

Sampai Jaemin pamit untuk pergi lebih dulu, Lia tetap dengan wajahnya yang expressionless.

Gadis itu memandang jaket milik Jaemin yang ia pegang, kemudian mendekapnya erat dengan wajah memerah.

"Masa karena hal sepele gini, gue baper?"

Perasaan ini belum jelas, Lia pikir bagaimana mungkin ia bisa jatuh cinta dengan pegawai restoran keluarganya hanya karena perhatian kecil seperti itu?

Perasaan ini belum jelas, Lia pikir bagaimana mungkin ia bisa jatuh cinta dengan pegawai restoran keluarganya hanya karena perhatian kecil seperti itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Silver Spoon ft. JaeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang