"Ayah kecewa sama kamu!" Ujar jovano dengan nada meninggi kepada hanasta.
Hanasta menggeleng pelan.
"J-jangan salah paham yah," ujar hanasta sembari memegang tangan ayahnya yang langsung di-tepis oleh jovano.
"Jangan sentuh ayah," ujar jovano dingin.
"Yaudah,ata terima perjodohan yang ayah.mau," ujar hanasta sembari menekankan kata ayah dan mau.
"Jangan terima jika kamu.terpaksa," ujar jovano dingin sembari menekankan kata kamu dan terpaksa.
Hanasta menggeleng pelan sembari menatap manik ayahnya.
"Asal ayah bahagia,hanasta mau ngelakuin apapun yang ayah suruh," ujar hanasta sembari memegang tangan ayahnya.
Aura dingin yang dikeluarkan jovano mereda.
"You are Ayah's best daughter,thank you for accepting an arranged marriage," ujar jovano sembari mengusak pelan rambut tergerai hanasta.
"Yayaya," ujar hanasta sembari tersenyum terpaksa kepada jovano.
...
Jevon cekikian dengan jake di sebelahnya.
Jevon terus tertawa mendengarkan curhatan adeknya tentang dirinya yang dijodohkan dengan anak tetangga,rose.
"Ish abang! Dengerin engga sih?!" Ujar jake sembari melempari kakak laki-lakinya itu kacang syukron.
"Hahaha,iya iya denger," ujar jevon sembari sedikit memegangi perutnya,sakit karena tertawa.
"Abang mah engga ngerasain apa yang jake rasain," ujar jake sembari mengunyah kacang syukron.
Tok tok tok
Suara pintu yang diketuk dari luar mengalihkan atensi mereka.
"Jevon? Mami sama papi masuk ya," ujar thiava dari luar kamar jevon.
"IYA MI,MASUK AJA," ujar jevon sembari berteriak,setelahnya terdengar pintu yang terbuka dan ditutup kembali.
"Jevon,kamu mau mami jodohin," ujar thiava sembari melemparkan foto ke arah jevon.
"Jangan nolak,ini demi kepentingan bisnis keluarga kita," ujar thiava dengan nada mengancam.
Jevon hanya mengangguk singkat,menuruti apa kehendak thiava.
Jeva lalu menepuk singkat pundak jevon.
"Maaf,ayah juga gamau kita jatuh miskin," ujar jeva lalu keluar dari kamar jevon bersama dengan thiava.
"Ini yang abang bilang dek,kamu engga pernah tahu apa yang abang lewatin sampe sekarang," ujar jevon sembari berbaring di kasur empuk miliknya.
"Lu enak ditunangin sama rose,yang jelas jelas kalian saling suka,tapi gua,gua bahkan gatau nama dia siapa,sifat dia gimana," ujar jevon sembari memandangi foto yang dilemparkan thiava.
"Kalau ternyata dia cuma wanita cantik berhati busuk gimana?" Ujar jevon dengan nada kecewa.
Suasana menjadi hening.
Terlebih,hari menjelang malam.
Jake terdiam memandangi intensitas kakaknya yang melamun.
"Kenapa engga kakak tolak aja?" Ujar jake memberi usul.
"Tolak? Lu pikir ini wp yang bisa seenaknya nolak? Nana ga mungkin ngerencanain itu! Dia lebih jahat dari siapapun saat ini!" Ujar jevon dengan nada mengintimidasi.
"Hmz,nana,ur so fckin girl," ujar jake kepada nana yang memakan kacang nagasaki di pojokan.
"Well,I'm a fckin girl,just found out?" Ujar nana sembari tersenyum miring,lalu lanjut menulis cerita.
Kenapa bisa ada nana? Karena nana anak ketiga yang tidak diakui! Kan nana udah bilang :) -nana
...
"Ayah~" ujar hanasta merengek kepada jovano.
"Ga! Kamu harus ikut dinner ini," ujar jovano sembari menggiring hanasta untuk memasuki sebuah restoran mewah.
"Aaa," ujar hanasta sembari sedikit menghentakkan kakinya yang memakai high heels itu.
"shut up and guard your attitude," ujar thalita dingin lanjut memasuki restoran itu.
Suasana mencekam tampak terasa di ruangan VVIP resto terkenal itu.
Semuanya diam,tak nampak saling berbicara.
Acuh dengan memainkan gadget mereka masing masing.
Suara ketikan seolah beradu,mengisi keheningan yang melanda mereka.
Seorang pelayan menyajikan 7 Bruschetta untuk hidangan pembuka mereka.
Mereka tampak acuh,mengabaikan makanan pembuka khas italia yang tampak menggiurkan itu.
Suara pantofel dan high heels beradu menuju ruangan mereka.
Sontak semuanya mematikan gadget masing masing.
"Wah,long time no see,mr.jovano," ujar seseorang sembari tersenyum kepada jovano.
...
Nana's space.
Hiyak hiyak hiyak.
Ah iya,ada saran buat yang dijodohin sama mba ata?
Kalo ada komen aja,nanti aku turutin.
Hihihi.
Thanks for vote and coment.
Luv u all!