our plan-

1.1K 84 15
                                    

"Semua udah siap pi?" Ujar thiava sembari menoleh ke arah jeva.

Jeva tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

"Udah,semuanya," ujar jeva sembari mengangkat salah satu makanan yang ada di atas meja.

"Kamu coba dulu deh mi,pasti enak," ujar jeva sembari menyuapi thiava.

Thiava mengangguk sembari membuka mulutnya.

Sedangkan jake menggerutu pelan sembari menyerbeti salah satu meja.

"Gedungnya udah siap! Udah jam 12 dan sekarang kita ke hotel buat tidur disana!" Ujar jeva sembari melipat lengan kemejanya ke atas.

Semua yang ada disana mengangguk serempak.

"Dan semoga besok lancar,bismillah," ujar jeva sebagai penutup malam ini.

...

Hanasta,dengan segala kegelisahannya mondar mandir di kamar hotelnya.

Jam menunjukkan pukul 03.00 dan hanasta belum juga tidur.

"Ya Allah,gimana ini,masa ata kabur lewat jendela?" Ujar hanasta sembari melirik ke arah balkon kamar hotelnya.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya sembari memainkan jari tangannya.

Kamarnya berada di lantai 7 dan itu tidak memungkinkan untuk kabur.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu mengalihkan atensi hanasta.

Hanasta segera membukakan pintu,entah siapa yang mengetuknya.

Aish,menyebalkan sekali,batin hanasta.

"Kak ata?" Terlihat aira dengan muka bantalnya di depan pintu kamar hanasta.

"Ai? Kok kesini?" Ujar hanasta sembari membuka pintu lebar-lebar.

"Di kamar ai ada genderuwo,ai takut makannya kesini," ujar aira sembari duduk di sofa.

"Loh? Kamu lagi stres?" Ujar hanasta yang diangguki aira.

Gadis berdimple itu memang memiliki kelebihan,yaitu bisa melihat other makhluk ketika stres.

"Agak pusing,soalnya pak panjul neror kudu nyelesein tugas,padahal udah dikirim,tapi kata pak panjul belum kekirim," ujar aira sembari merebahkan diri di sofa.

Tak lama dengkuran halus terdengar di telinga hanasta.

Hanasta menengok dan menemukan aira tengah tidur dengan posisi memeluk boneka kumamon.

Hanasta tersenyum tipis lalu mengambil selimut di laci.

...

"Von?" Ujar thiava agak keras sembari memukul pipi jevon.

"Heh! Bangun,ini hari pernikahan kamu," ujar thaiva sembari membekap mulut dan hidung jevon.

Jevon yang kesulitan bernafas akhirnya membuka matanya pelan.

"Unggg,ada apa sih mi?" Ujar jevon setengah sadar.

Limerence -nohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang