⚠ There are lil bit mature content ⚠
...
Aira mengalihkan pandangannya dari tembok ke pintu.
Sekilas matanya menangkap bayangan orang asing di depan pintu.
Tak berlangsung lama karena tiba-tiba william masuk dan mengunci pintu.
"Ai,hik hari ini hik akhirnya tiba," ujarnya sembari mendekati aira yang masih terikat di ranjang.
Aira dapat melihat dari jalan-nya will,orang ini mabuk,batin aira sembari menatap ke arah will yang menatapnya lapar.
"Lu... mau nga-mmphhhh," perkataan aira terpotong oleh ciuman mendadak dari will.
Will mencium aira kasar dan terburu-buru.
Aira memberontak di dalam ciuman itu.
Usahanya sia sia karena kedua tangannya terikat.
Will melepaskan ciuman itu dan melihat ai yang nampak,sexy dan menggoda di matanya.
Dadanya naik turun dengan bibir yang mengkilap karena liur will.
Will tersenyum kecil lalu kembali mencium ai,lebih lembut dari ciuman yang tadi.
Lidahnya mencoba masuk ke rongga mulut ai,namun ai merapatkan mulutnya.
Will tidak masalah,dengan cekatan ia membuka kemeja milik ai.
Bermain dengan gundukan yang masih tertutup bra hitam ber-merk wacoal.
Lidah will menyapu pelan leher aira.
Lalu menghisap serta menggigit pelan leher aira.
Meninggalkan bercak kemerahan yang kontras dengan warna kulit aira.
"TOLONG!" Teriak aira setelah will melepaskan ciumannya.
Will memberikan smirk kepada aira.
"Ga ada yang bakal denger kamu,sayang," ujar will sembari kembali membuat kissmark di leher aira.
Kecupan will kemudian turun ke dada aira.
Kemudian membuat kissmark di dada aira.
Aira tidak memberontak,malas membuang tenaganya.